27.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

Tiga Hal Kunci yang Harus Dilakukan Mahasiswa, Jika Diacuhkan oleh Dosen Pembimbing Skripsi

Sebagai mahasiswa yang ingin segera menyelesaikan skripsi, diacuhkan dosen pembimbing tentu bukan hal yang menyenangkan.  Setelah menghubungi dosen sedemikian rupa untuk membahas skripsi, dosen pembimbing belum juga menjawab pesan dari mahasiswanya.

Tidak ada alasan seperti sakit ataupun sibuk disampaikan oleh dosen pembimbing skripsi kamu.Hal ini tentu membuat kamu selaku mahasiswa gelisah untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu. Apalagi jika teman seangkatan beberapa sudah menyelesaikan studi lebih awal.

Sementara mahasiswa lain adem-ayem dengan dosen pembimbingnya,kamu malah terjebak dalam lingkaran keputusasaan skripsi. Kalau sudah begini, apa yang seharusnya dilakukan mahasiswa?

Penulis mencatat tiga poin penting yang harus dilakukan apabila kamu terjebak dalam situasi seperti ini.

 

  1. Ketahui Tipikal Dosen Pembimbing

Tipe-tipe dosen pembimbing adalah hal yang harus kamu ketahui dalam menjalin relasi dengan seorang dosen. Kamu bisa bertanya kepada teman seangkatan, kakak tingkat, hingga dosen yang kamu kenal untuk mengenal karakternya lebih jauh.

Dilansir dari staiku.ac.id, tipe dosen pembimbing yang akan ditemui antara lain dosen yang baik, perfeksionis, killer, santai, cuek, kejar target, sibuk, labil, sampai dosen yang pilih kasih. Dengan mengetahui karakter dosen tersebut,kamu bisa memahami bagaimana usaha kamu dalam bimbingan.

Mungkin terkesan merepotkan karena mahasiswa yang harus berusaha dalam bimbingan. Akan tetapi, kelulusan adalah hal yang harus dikejar, bukan?

Baca Juga :  Inilah Ciri yang Dimiliki Orang-Orang yang Terus Menerus Membicarakan Dirinya Sendiri

Apakah dosen tersebut lebih senang ditemui secara langsung, melalui panggilan telepon, pesan hingga surel adalah informasi utama yang kamu harus ketahui. Bisa jadi, situasi dosen tersebut mungkin berhubungan dengan absennya dosen dalam membalas permintaanmu untuk bimbingan.

Mulai dari absensi karena sakit, memiliki acara keluarga, hingga pertemuan di luar kota bahkan luar negeri adalah beberapa dari alasan dosen tidak menghubungimu kembali. Meski begitu, seorang dosen pembimbing yang absen tanpa alasan bukanlah suatu hal yang benar.

  1. Perbaiki Skripsi Sebelum Menghubungi

Dilansir dari staiku.ac.id, sebelum menghadap ke dosen pembimbing alangkah baiknya mahasiswa memperbaiki tulisan skripsi selengkap mungkin. Berdasarkan revisi atau kritik dosen pembimbing dari bimbingan sebelumnya, mahasiswa dapat mengumpulkan informasi terkait dosen pembimbing sembari menulis revisi.

Apabila belum ada revisi apa pun dari dosen pembimbing, kamu bisa berkonsultasi dengan dosen lain dalam lingkup penelitian serupa. Atau, kamu juga bisa meminta tolong senior yang memiliki kemampuan di bidang skripsi yang dikerjakan.

Konsultasi tersebut bisa mencakup topik yang digunakan, pilihan penelitian, fokus dalam tulisan, sampai kaidah dan tata bahasa dalam skripsi. Sembari menunggu respon dosen, kamu juga bisa menambah pengetahuan secara mandiri tanpa menunggu adanya kehadiran dosen.

Hal ini adalah agar ketika mahasiswa sudah melakukan poin pertama, mahasiswa sudah memiliki tulisan yang siap untuk diserahkan. Sehingga tidak ada lagi situasi saling menunggu antara dosen pembimbing dan mahasiswa apabila dosen sudah membalas pesan atau menyatakan siap untuk bimbingan.

  1. Hubungi Kembali Dosen Pembimbing
Baca Juga :  Wagub Berharap Sarjana Implementasikan Keilmuannya untuk Pembangunan Kalteng

Setelah mengetahui situasi yang ada, kamu sebaiknya segera menghubungi kembali dosen pembimbing dengan media yang disenanginya. Dilansir dari staiku.ac.id, penting untuk menghubungi dose dengan tata bahasa yang sopan.

Perhatikan juga waktu ketika kamu mengirim pesan untuk dosen pembimbing. Pastikan waktu pengiriman pesan termasuk dalam jam kerja. Karena dosen pembimbing sangat sibuk, bisa-bisa pesan kamu tenggelam apabila menghubungi di hari libur.

Dosen yang baik tentu akan menyambut kembali mahasiswa dengan pengakuan bahwa beliau lupa atau terdapat acara mendesak sehingga pesan kamu tidak terbalas. Dosen yang baik bahkan akan meminta maaf sebab tidak meluangkan waktunya untuk membalas pesan mahasiswa untuk bimbingan.

Demikian tiga tips dari penulis yang dapat diaplikasikan mahasiswa terkait dosen pembimbing yang tidak dapat dihubungi. Selain tanggung jawab mahasiswa dalam menulis skripsi, dosen yang telah ditunjuk tentu mempunyai kewajiban untuk membimbing mahasiswa yang telah dipilih.

Tetap ingat, bahwa meminta kepastian kepada dosen pembimbing adalah hak kamu sebagai mahasiswa! Setelah kamu melaksanakan ketiga tips ini, semoga dosen pembimbing segera menghubungi kamu kembali, ya!(jpc)

Sebagai mahasiswa yang ingin segera menyelesaikan skripsi, diacuhkan dosen pembimbing tentu bukan hal yang menyenangkan.  Setelah menghubungi dosen sedemikian rupa untuk membahas skripsi, dosen pembimbing belum juga menjawab pesan dari mahasiswanya.

Tidak ada alasan seperti sakit ataupun sibuk disampaikan oleh dosen pembimbing skripsi kamu.Hal ini tentu membuat kamu selaku mahasiswa gelisah untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu. Apalagi jika teman seangkatan beberapa sudah menyelesaikan studi lebih awal.

Sementara mahasiswa lain adem-ayem dengan dosen pembimbingnya,kamu malah terjebak dalam lingkaran keputusasaan skripsi. Kalau sudah begini, apa yang seharusnya dilakukan mahasiswa?

Penulis mencatat tiga poin penting yang harus dilakukan apabila kamu terjebak dalam situasi seperti ini.

 

  1. Ketahui Tipikal Dosen Pembimbing

Tipe-tipe dosen pembimbing adalah hal yang harus kamu ketahui dalam menjalin relasi dengan seorang dosen. Kamu bisa bertanya kepada teman seangkatan, kakak tingkat, hingga dosen yang kamu kenal untuk mengenal karakternya lebih jauh.

Dilansir dari staiku.ac.id, tipe dosen pembimbing yang akan ditemui antara lain dosen yang baik, perfeksionis, killer, santai, cuek, kejar target, sibuk, labil, sampai dosen yang pilih kasih. Dengan mengetahui karakter dosen tersebut,kamu bisa memahami bagaimana usaha kamu dalam bimbingan.

Mungkin terkesan merepotkan karena mahasiswa yang harus berusaha dalam bimbingan. Akan tetapi, kelulusan adalah hal yang harus dikejar, bukan?

Baca Juga :  Inilah Ciri yang Dimiliki Orang-Orang yang Terus Menerus Membicarakan Dirinya Sendiri

Apakah dosen tersebut lebih senang ditemui secara langsung, melalui panggilan telepon, pesan hingga surel adalah informasi utama yang kamu harus ketahui. Bisa jadi, situasi dosen tersebut mungkin berhubungan dengan absennya dosen dalam membalas permintaanmu untuk bimbingan.

Mulai dari absensi karena sakit, memiliki acara keluarga, hingga pertemuan di luar kota bahkan luar negeri adalah beberapa dari alasan dosen tidak menghubungimu kembali. Meski begitu, seorang dosen pembimbing yang absen tanpa alasan bukanlah suatu hal yang benar.

  1. Perbaiki Skripsi Sebelum Menghubungi

Dilansir dari staiku.ac.id, sebelum menghadap ke dosen pembimbing alangkah baiknya mahasiswa memperbaiki tulisan skripsi selengkap mungkin. Berdasarkan revisi atau kritik dosen pembimbing dari bimbingan sebelumnya, mahasiswa dapat mengumpulkan informasi terkait dosen pembimbing sembari menulis revisi.

Apabila belum ada revisi apa pun dari dosen pembimbing, kamu bisa berkonsultasi dengan dosen lain dalam lingkup penelitian serupa. Atau, kamu juga bisa meminta tolong senior yang memiliki kemampuan di bidang skripsi yang dikerjakan.

Konsultasi tersebut bisa mencakup topik yang digunakan, pilihan penelitian, fokus dalam tulisan, sampai kaidah dan tata bahasa dalam skripsi. Sembari menunggu respon dosen, kamu juga bisa menambah pengetahuan secara mandiri tanpa menunggu adanya kehadiran dosen.

Hal ini adalah agar ketika mahasiswa sudah melakukan poin pertama, mahasiswa sudah memiliki tulisan yang siap untuk diserahkan. Sehingga tidak ada lagi situasi saling menunggu antara dosen pembimbing dan mahasiswa apabila dosen sudah membalas pesan atau menyatakan siap untuk bimbingan.

  1. Hubungi Kembali Dosen Pembimbing
Baca Juga :  Wagub Berharap Sarjana Implementasikan Keilmuannya untuk Pembangunan Kalteng

Setelah mengetahui situasi yang ada, kamu sebaiknya segera menghubungi kembali dosen pembimbing dengan media yang disenanginya. Dilansir dari staiku.ac.id, penting untuk menghubungi dose dengan tata bahasa yang sopan.

Perhatikan juga waktu ketika kamu mengirim pesan untuk dosen pembimbing. Pastikan waktu pengiriman pesan termasuk dalam jam kerja. Karena dosen pembimbing sangat sibuk, bisa-bisa pesan kamu tenggelam apabila menghubungi di hari libur.

Dosen yang baik tentu akan menyambut kembali mahasiswa dengan pengakuan bahwa beliau lupa atau terdapat acara mendesak sehingga pesan kamu tidak terbalas. Dosen yang baik bahkan akan meminta maaf sebab tidak meluangkan waktunya untuk membalas pesan mahasiswa untuk bimbingan.

Demikian tiga tips dari penulis yang dapat diaplikasikan mahasiswa terkait dosen pembimbing yang tidak dapat dihubungi. Selain tanggung jawab mahasiswa dalam menulis skripsi, dosen yang telah ditunjuk tentu mempunyai kewajiban untuk membimbing mahasiswa yang telah dipilih.

Tetap ingat, bahwa meminta kepastian kepada dosen pembimbing adalah hak kamu sebagai mahasiswa! Setelah kamu melaksanakan ketiga tips ini, semoga dosen pembimbing segera menghubungi kamu kembali, ya!(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru