Tidak sedikit orang beranggapan bahwa memiliki wajah tampan atau cantik otomatis membuat seseorang mudah untuk mendapatkan pasangan.Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Banyak orang yang tergolong good looking justru menghadapi kesulitan dalam urusan asmara.
Meski penampilan mereka mampu menarik perhatian banyak mata, bukan berarti jalan menuju hubungan yang serius menjadi lebih mudah. Ada berbagai faktor tersembunyi yang membuat mereka kerap merasa kesepian atau justru sulit menemukan sosok pasangan yang benar-benar cocok.
Dilansir dari laman Global English Editing pada Selasa (2/9), berikut merupakan 7 alasan mengapa orang yang good looking sering kali sulit mendapat pasangan.
- Ekspektasi yang tinggi
Orang yang memiliki penampilan menarik sering kali terbiasa dipuji dan diperhatikan, sehingga secara tidak sadar mereka juga memiliki standar yang tinggi dalam memilih pasangan.
Mereka cenderung menginginkan pasangan yang sepadan dari segi fisik, karena merasa hal tersebut penting untuk menciptakan kecocokan.Namun, jika terlalu terfokus pada penampilan luar, sering kali kualitas penting lainnya seperti ketulusan, kecerdasan, atau sikap humoris tidak diperhatikan.
Padahal, justru sifat dan karakter seseorang yang akan membuat hubungan bertahan lama.
Bila seseorang terlalu sibuk mencari pasangan yang sempurna dari segi rupa, besar kemungkinan ia akan melewatkan orang baik yang sebenarnya bisa membawa kebahagiaan sejati.
- Takut terlihat rentan
Banyak orang yang menarik merasa dirinya perlu selalu terlihat sempurna. Mereka sering menjadikan penampilan sebagai tameng untuk menutupi rasa rapuh atau kelemahan yang ada dalam diri.
Hal ini membuat mereka sulit membuka hati sepenuhnya, karena ada ketakutan akan penolakan atau penilaian buruk dari orang lain.Padahal, hubungan yang dalam hanya bisa terbentuk jika kedua belah pihak berani menunjukkan diri yang sesungguhnya, termasuk sisi rapuhnya.
Ketika rasa takut terlihat rentan lebih kuat daripada keinginan untuk jujur, hubungan akan sulit berkembang. Inilah alasan banyak orang yang menarik secara fisik justru kesulitan menjalin hubungan yang tulus.
- Faktor intimidasi
Menjadi orang yang menarik bisa membawa konsekuensi yang tidak terduga, yaitu menimbulkan rasa minder bagi orang lain.Banyak orang beranggapan bahwa seseorang yang menawan pasti sudah punya pasangan, terlalu tinggi untuk diraih, atau tidak mungkin melirik mereka.
Hal ini membuat banyak orang enggan mendekat, meski sebenarnya ada rasa suka. Situasi ini menciptakan paradoks, di mana semakin menarik seseorang, justru semakin sedikit orang yang berani mengajaknya berkenalan.
Karena itu, tidak heran jika sebagian orang yang memesona justru tetap sendirian, bukan karena tidak ada yang tertarik, melainkan karena tidak ada yang cukup percaya diri untuk mendekat.
- Terlalu mandiri
Kemandirian adalah sifat yang baik, tetapi dalam urusan percintaan bisa menimbulkan salah paham.
Orang yang menarik biasanya sudah terbiasa hidup dengan penuh perhatian dari orang sekitar, sehingga mereka tumbuh dengan rasa percaya diri dan mampu mengatur hidupnya sendiri.
Mereka sering kali fokus pada karier, hobi, atau pengembangan diri, dan sudah merasa cukup bahagia dengan hidupnya.Sayangnya, sikap ini kadang terlihat seperti tidak membutuhkan pasangan, padahal sebenarnya hanya menikmati kebebasan yang dimiliki.
Orang lain bisa menafsirkan kemandirian ini sebagai ketidakpedulian atau tanda tidak ingin berhubungan, sehingga jarang ada yang berani mencoba untuk mendekatinya.
- Mencari kesempurnaan
Bagi banyak orang yang menarik, standar dalam memilih pasangan sering kali sangat tinggi. Mereka punya daftar panjang tentang apa yang harus dimiliki pasangan, seperti harus pintar, lucu, mapan, baik hati, dan tentu saja menarik.
Meski terlihat wajar, kenyataannya hal ini bisa membuat mereka terjebak pada pencarian tanpa akhir, karena tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Fokus yang berlebihan pada kesempurnaan membuat mereka tidak mampu melihat keindahan dari seseorang yang sederhana tetapi tulus.
Akhirnya, peluang untuk menjalin hubungan dengan orang yang bisa membuatnya bahagia justru hilang hanya karena tidak memenuhi satu atau dua kriteria kecil dalam daftar.
- Takut salah pilih
Memiliki banyak pilihan dalam percintaan memang menyenangkan, tetapi juga bisa menjadi jebakan.Orang yang menarik sering kali memiliki banyak pengagum atau kesempatan untuk berkencan, sehingga mereka justru sulit untuk menetapkan hati pada satu orang.
Ada rasa khawatir bahwa jika mereka memilih satu, mungkin akan ada orang lain yang lebih baik datang kemudian.Perasaan ragu dan takut salah pilih ini bisa membuat mereka terus mencoba hubungan baru tanpa pernah benar-benar berkomitmen.
Alhasil, mereka sering berpindah-pindah pasangan atau bertahan dalam situasi yang tidak pasti.Padahal, hubungan yang sehat membutuhkan keyakinan dan keberanian untuk menetap pada satu pilihan, bukan menunggu yang lebih sempurna untuk datang.
- Memang belum siap
Alasan terakhir bisa jadi sangat sederhana, di mana mereka memang belum siap. Menjalin hubungan bukan hanya soal memiliki pasangan, tetapi juga kesiapan untuk berbagi hidup dengan orang lain.
Ini membutuhkan kedewasaan emosional, waktu, dan tenaga. Banyak orang yang menarik lebih memilih untuk fokus dulu pada karier, pendidikan, atau pengembangan diri sebelum terjun ke dalam hubungan yang serius.
Ada juga yang memang belum bertemu dengan orang yang benar-benar cocok. Menjadi lajang tidak selalu berarti ada yang salah, justru bisa menjadi kesempatan untuk mengenal diri sendiri lebih baik.
Pada akhirnya, setiap orang punya waktunya masing-masing, dan hubungan yang baik akan datang pada saat yang tepat.(jpc)