Dalam psikologi, kita perlu membedakan dua pilar penting yang mendasari perkembangan Anda yaitu bawaan lahir dan pengalaman yang kita peroleh dalam hidup. Kedua hal ini menentukan seberapa percaya diri atau tidak amannya kita dalam situasi tertentu.
Percaya diri bukanlah sifat bawaan semata melainkan keterampilan psikologis yang bisa dibangun dan dilatih. Dalam psikologi kepribadian, rasa percaya diri berkaitan erat dengan konsep self-efficacy yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan.
Orang dengan self-efficacy tinggi cenderung lebih berani mengambil keputusan, lebih tahan terhadap kegagalan dan mampu tampil autentik di berbagai situasi sosial.
Menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology, rasa percaya diri berperan penting dalam kesejahteraan emosional dan keberhasilan jangka panjang karena memengaruhi cara kita berpikir, bersikap dan berinteraksi dengan orang lain.
Dalam artikel ini kita akan membahas beberapa tips penting untuk membangun rasa percaya diri sebagaimana dilansir dari laman Open Up, Sabtu (2/8) :
Kenali dan rayakan kekuatan diri (self-awarenes)
Tips pertama untuk membangun rasa percaya diri adalah mengenali dan merayakan terlebih dahulu kekuatan diri.Sebuah penelitian dari Strength Based Positive Psychology, individu yang memahami kelebihan dan pencapaian kecilnya cenderung memiliki self esteem yang lebih tinggi.
Teknik seperti jurnal harian bisa membantu mencatat momen sukses yang bisa memperkuat rasa percaya diri.
Fokus pada hal-hal positif
Tips lain dalam membangun rasa percaya diri adalah fokus pada hal-hal yang positif. Anda bisa menulis 3 poin untuk diri sendiri setiap malam, fokus pada apa yang Anda lakukan dengan baik atau apa yang berjalan baik karena Anda.
Menetapkan tujuan kecil yang bisa dicapai
Rasa percaya diri bisa dibangun dengan cara menetapkan beberapa tujuan kecil yang bisa dicapai. Hal ini didukung dengan teori self-efficacy dari Albert Bandura bahwa pengalaman meraih pencapaian meskipun kecil adalah sumber utama keyakinan diri. Anda bisa membagi tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang jelas dan terukur.
Jangan terlalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang sangat manusiawi. Namun,ketika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus dan tanpa kontrol maka hal itu bisa menjadi salah satu penyebab utama menurunnya rasa percaya diri hingga, munculnya rasa iri hingga gangguan kesehatan mental.
Ketika seseorang terus-menerus melakukan perbandingan diri dengan orang lain terlebih di media sosial maka dia bisa mulai merasa tertinggal,tidak layak dan gagal. Hal ini yang sering kali tanpa sadar merusak rasa percaya diri.
Menggunakan self-affirmations dan self compassion
Tips lainnya yang bisa Anda lakukan untuk membangun rasa percaya diri adalah menggunakan self-affirmation dan self compassion. Self affirmation adalah praktik mengingatkan diri sendiri tentang nilai-nilai pribadi dan kekuatan diri secara positif.
Dalam jurnal Personality and Social Psychology Review, Steele menjelaskan bahwa individu yang rutin melakukan afirmasi positif lebih mampu mengatasi stres dan lebih terbuka terhadap pengalaman baru sehingga bisa menumbuhkan kepercayaan diri.
Sedangkan self-compassion adalah kemampuan untuk bersikap lembut pada diri sendiri saat mengalami kegagalan, kesalahan atau kekurangan. Kedua hal ini mampu mengurangi kritikan diri yang berlebihan, membangun validasi internal dan mendorong pertumbuhan positif.
Membangun mindset bertumbuh (growth mindset)
Salah satu pilar utama dalam membangun rasa percaya diri adalah memiliki mindset berkembang. Orang yang memiliki mindset berkembang mampu melihat kegagalan sebagai tanda kelemahan melainkan sebagai peluang untuk belajar dan bertumbuh.
Dalam konteks membangun percaya diri, mindset berkembang ini membuat seseorang lebih tahan terhadap kritik, lebih terbuka terhadap masukan dan tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan.
Ketika seseorang percaya bahwa dirinya bisa berkembang maka dia cenderung memiliki harapan yang realistis namun positif terhadap dirinya sendiri.Ini tentu bisa memperkuat kepercayaan bahwa dia mampu menghadapi berbagai situasi sulit sehingga memperkuat rasa percaya diri secara keseluruhan.
Keluar dari zona nyaman secara bertahap
Zona nyaman adalah tempat yang terasa aman,familiar dan minim risiko. Tapi justru karena terlalu nyaman, banyak orang terjebak di dalamnya dan enggan mengambil langkah baru yang dapat mengembangkan potensi diri.
Padahal salah satu pilar utama dalam membangun rasa percaya diri adalah keberanian untuk mengambil tantangan baru. Anda bisa mulai belajar dari hal sederhana misalnya memulai percakapan dengan orang baru, mencoba presentasi di depan umum atau belajar keterampilan baru. (jpc)