Warna merupakan salah satu alat komunikasi yang dapat digunakan untuk memberi sinyal, memengaruhi suasana hati, dan bahkan memengaruhi reaksi fisiologis. Warna-warna tertentu, telah dikaitkan dengan perubahan fisiologis, termasuk peningkatan tekanan darah, peningkatan metabolisme, dan ketegangan mata.
Warna dapat memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi, menciptakan suasana hati tertentu, dan bahkan memengaruhi keputusan yang diambil orang.
Preferensi warna juga memengaruhi objek yang dipilih orang untuk dibeli, pakaian yang dikenakan, dan cara mereka menghiasi lingkungan sekitar. Berikut cara mengetahui psikologi warna seperti dilansir dari Verry Well Mind.
Psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna yang berbeda memengaruhi suasana hati dan perilaku manusia.Studi ini mengeksplorasi bagaimana warna dapat memengaruhi respons emosional, serta bagaimana respons terhadap warna dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia dan latar belakang budaya.
Sebagian besar bukti akan kaitannya dengan psikologi warna sendiri merupakan bidang yang baru muncul serta hanya bersifat anekdotal, tetapi para peneliti dan pakar telah membuat beberapa penemuan dan pengamatan penting tentang psikologi warna dan pengaruhnya terhadap suasana hati, perasaan, dan perilaku.
Eksplorasi ilmiah tentang psikologi warna tergolong baru, tetapi orang-orang telah lama tertarik pada sifat dan dampak warna. Dalam budaya kuno, warna sering digunakan untuk mengobati berbagai kondisi dan memengaruhi emosi. Warna juga berperan dalam berbagai praktik spiritual.
Warna-warna dalam spektrum warna merah dikenal sebagai warna-warna hangat dan meliputi merah, jingga, dan kuning. Warna-warna hangat ini membangkitkan emosi mulai dari perasaan hangat dan nyaman hingga perasaan marah dan bermusuhan.
Warna-warna pada spektrum biru dikenal sebagai warna-warna dingin dan meliputi biru, ungu, dan hijau. Warna-warna ini sering digambarkan sebagai warna yang tenang, tetapi juga dapat membangkitkan perasaan sedih atau acuh tak acuh.
Sebuah studi tahun 2020 yang mensurvei asosiasi emosional 4.598 orang dari 30 negara berbeda menemukan bahwa orang umumnya mengasosiasikan warna tertentu dengan emosi tertentu.
Hitam : 51% responden mengasosiasikan warna hitam dengan kesedihan
Putih : 43% orang mengasosiasikan warna putih dengan kelegaan
Merah : 68% mengasosiasikan warna merah dengan cinta
Biru : 35% mengaitkan warna biru dengan perasaan lega
Hijau : 39% menghubungkan hijau dengan kepuasan
Kuning : 52% merasa bahwa kuning berarti kegembiraan
Ungu : 25% melaporkan bahwa mereka mengasosiasikan warna ungu dengan kesenangan
Coklat : 36% menghubungkan coklat dengan rasa jijik
Jingga : 44% mengasosiasikan warna jingga dengan kegembiraan
Pink : 50% terkait dengan pink dengan cinta
Para peneliti dalam studi ini menyarankan bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa asosiasi warna-emosi tampaknya memiliki kualitas universal. Makna bersama ini mungkin memainkan peran penting dalam membantu komunikasi.(jpc)