Australia memiliki banyak kuliner khas, namun hanya sedikit yang mampu bertahan sebagai simbol nasional lintas generasi. Salah satunya adalah lamington, kue sederhana berbahan dasar sponge cake yang dilapisi cokelat dan taburan kelapa parut.
Meski tampil tanpa hiasan berlebihan, lamington justru menjadi salah satu makanan yang paling lekat dengan kehidupan sosial masyarakat Australia.
Kue ini kerap muncul dalam berbagai momen kebersamaan, mulai dari acara keluarga, kegiatan sekolah, hingga penggalangan dana komunitas. Dalam banyak kesempatan, lamington bukan sekadar hidangan penutup, tetapi juga bagian dari tradisi yang merepresentasikan kehangatan dan solidaritas. SBS Food mencatat bahwa popularitas lamington bertahan karena kesederhanaannya yang mudah diterima oleh semua kalangan.
Sejarah lamington sering dikaitkan dengan negara bagian Queensland, khususnya wilayah Toowoomba. Berdasarkan catatan Visit Toowoomba Region, kue ini diyakini pertama kali dibuat di Harlaxton House pada akhir abad ke-19. Nama ‘lamington’ diambil dari Lord Lamington, Gubernur Queensland pada masa itu.
Salah satu kisah yang berkembang menyebutkan bahwa kue ini tercipta dari upaya memanfaatkan kue polos yang tersisa, kemudian dilapisi coklat dan kelapa agar lebih menarik dan tidak terbuang.
Seiring waktu, lamington tidak hanya bertahan dalam bentuk aslinya. OnlySydney mencatat adanya berbagai variasi modern, seperti lamington dengan isian krim atau selai di bagian tengah. Meski inovasi terus bermunculan, versi klasik tetap menjadi yang paling dikenal dan banyak dikonsumsi, terutama karena dianggap mencerminkan cita rasa tradisional Australia.
Dari sisi definisi, WikiMD menjelaskan bahwa lamington merupakan kue tradisional Australia yang terdiri atas potongan sponge cake berbentuk kotak, dicelupkan ke saus cokelat, lalu dilapisi kelapa parut kering.
Kombinasi bahan yang sederhana ini menghasilkan tekstur dan rasa khas yang membedakan lamington dari kue lainnya.
Lebih dari sekadar makanan, lamington telah menjadi bagian dari identitas kuliner Australia. Keberadaannya menunjukkan bahwa sebuah hidangan tidak harus rumit untuk memiliki makna.
Justru dari kesederhanaan itulah, lamington mampu bertahan sebagai simbol budaya yang terus dikenang hingga kini.(jpc)


