29.3 C
Jakarta
Monday, June 9, 2025

Sasagon, “Wadai 41” yang Mulai Langka di Kalimantan

SASAGON adalah satu dari 41 macam wadai tradisional yang ada pada tradisi Banjar. Tanpa sasagon, wadai 41 pun menjadi tidak komplet.

Sasagon adalah kue kering berbentuk serbuk. Bahan utamanya tepung beras dan kelapa setengah tua yang diparut. “Sasagon ini camilan orang bahari. Sekarang mungkin sudah jadi barang langka,” ucap Iyah, salah seorang pembuat kue tradisional Banjar, asal Amuntai, Hulu Sungai Utara.

Bahannya sangat minimalis. Selain tepung beras dan kelapa parut, sasagon memakai gula pasir, sedikit garam, dan daun pandan. “Pengolahannya sederhana sekali,” ungkap Iyah.

Tepung beras disangrai dengan daun pandan. Aduk terus sampai daun pandan mengering dan tepung kekuningan. Kemudian buang daun pandan kering, lalu sisihkan tepung pada wadah dan dinginkan. “Selanjutnya sangrai parutan kelapa hingga kuning kecokelatan. Pastikan agar jangan sampai gosong,” sarannya.

Baca Juga :  Resep Nasi Telur Ceplok yang Enak dan Ekonomis

Setelah matang, kelapa sangrai dicampurkan ke wadah berisi tepung beras sangrai tadi. Tambahkan gula pasir, dan sedikit garam. Lalu aduk hingga merata. “Rasanya manis dan gurih. Aroma kelapa sangrainya memberi kesan tersendiri untuk camilan ini,” ujar Iyah.

Sasagon rupanya juga ditemukan di berbagai daerah Nusantara. Beberapa artikel menyebutkan bahwa kue ini juga merupakan camilan khas Batak Toba dan Sunda.

Pengemasan sasagon beragam. Ada yang dibungkus plastik atau pun kertas minyak, dan masih dalam bentuk serbuk. Ada pula sasagon yang ditempa dengan cetakan kecil berbentuk bulat, oval ataupun kotak. Kemudian dioven sebentar. “Sasagon biasanya dijual dengan harga yang terjangkau, mengingat bahannya masih mudah didapat dan sederhana,” ujar Iyah.

Baca Juga :  Krepis Banana Chips, Keripik Olahan Pisang Asli Kalimantan

Ia berharap camilan tradisional ini tidak punah meski zaman kian maju. Karena menurut Iyah, kue tradisional adalah bagian dari kekayaan tradisi daerah.(jpg)

SASAGON adalah satu dari 41 macam wadai tradisional yang ada pada tradisi Banjar. Tanpa sasagon, wadai 41 pun menjadi tidak komplet.

Sasagon adalah kue kering berbentuk serbuk. Bahan utamanya tepung beras dan kelapa setengah tua yang diparut. “Sasagon ini camilan orang bahari. Sekarang mungkin sudah jadi barang langka,” ucap Iyah, salah seorang pembuat kue tradisional Banjar, asal Amuntai, Hulu Sungai Utara.

Bahannya sangat minimalis. Selain tepung beras dan kelapa parut, sasagon memakai gula pasir, sedikit garam, dan daun pandan. “Pengolahannya sederhana sekali,” ungkap Iyah.

Tepung beras disangrai dengan daun pandan. Aduk terus sampai daun pandan mengering dan tepung kekuningan. Kemudian buang daun pandan kering, lalu sisihkan tepung pada wadah dan dinginkan. “Selanjutnya sangrai parutan kelapa hingga kuning kecokelatan. Pastikan agar jangan sampai gosong,” sarannya.

Baca Juga :  Resep Nasi Telur Ceplok yang Enak dan Ekonomis

Setelah matang, kelapa sangrai dicampurkan ke wadah berisi tepung beras sangrai tadi. Tambahkan gula pasir, dan sedikit garam. Lalu aduk hingga merata. “Rasanya manis dan gurih. Aroma kelapa sangrainya memberi kesan tersendiri untuk camilan ini,” ujar Iyah.

Sasagon rupanya juga ditemukan di berbagai daerah Nusantara. Beberapa artikel menyebutkan bahwa kue ini juga merupakan camilan khas Batak Toba dan Sunda.

Pengemasan sasagon beragam. Ada yang dibungkus plastik atau pun kertas minyak, dan masih dalam bentuk serbuk. Ada pula sasagon yang ditempa dengan cetakan kecil berbentuk bulat, oval ataupun kotak. Kemudian dioven sebentar. “Sasagon biasanya dijual dengan harga yang terjangkau, mengingat bahannya masih mudah didapat dan sederhana,” ujar Iyah.

Baca Juga :  Krepis Banana Chips, Keripik Olahan Pisang Asli Kalimantan

Ia berharap camilan tradisional ini tidak punah meski zaman kian maju. Karena menurut Iyah, kue tradisional adalah bagian dari kekayaan tradisi daerah.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/