KALTENGPOS.CO – Jika Lionel Messi hengkang, efek yang dirasakan
Barcelona tak akan sebesar pihak di luar La
Blaugrana –julukan Barcelona. Kenapa?
“Pendapatan klub sepak bola ada
enam. Yakni, sponsorship, ticketing, media, pendapatan komersial, transfer, dan
hak siar televisi. Aku tak berpikir akan ada kemungkinan analisis efek besar
yang didapat Barca jika Messi pergi,†sebut Carlos Canto, CEO dari sebuah
lembaga konsultan dan investasi bernama SPSG.
Proyeksi pendapatan Barca musim
ini melorot ke nominal EUR 200 juta (Rp 3,47 triliun). Padahal, angka semula
yang diharapkan bisa mencapai EUR 1.047 juta (Rp 18,1 triliun).
Nah, pendapatan bisa makin
merosot jika Messi pergi. ’’Ditinggal Messi, memang tak akan ada pengaruhnya ke
jumlah sponsor. Pengaruhnya ke penjualan tiket. Berpengaruh pula ke penjualan
merchandise. Tak akan sama menego sponsor tim dengan Messi dan tanpa Messi,’’
sambung Canto.
Di sisi lain, dengan tanpa Messi,
Barca bisa menghemat anggaran pengeluarannya di pos gaji pemain. Faktanya, dari
EUR 391 juta (Rp 6,78 triliun) pengeluaran gaji pemain Barca setiap musim, ada
EUR 70,7 juta (Rp 1,22 triliun) di antaranya atau hampir 20 persennya dikeluarkan
hanya untuk menggaji sang kapten.
Pemerintah Spanyol, Federasi
Sepak Bola Spanyol (RFEF), dan Liga Sepak Bola Spanyol (LFP) juga merasakan
dampaknya. Otoritas pajak Spanyol, misalnya.
Laporan surat kabar Spanyol Sport
menyebutkan, keuangan Spanyol per tahun bakal kehilangan potensi pemasukan
mencapai EUR 50 juta (Rp 868,1 miliar). Itu merupakan jumlah potongan pajak
yang setiap tahun disetorkan Messi.
Ketika ditinggal Messi, ada pula
kemungkinan menurunnya daya tarik Barca di mata pelancong yang datang ke
Catalunya. Makanya, dua orang nomor satu di Catalunya seperti Joaquim Torra i
Pla (presiden Catalunya) dan Ada Colau (wali kota Barca) sampai turut campur
dalam persoalan ini. “Seluruh Spanyol bisa merasakan dampaknya,†klaim Colau
dilansir dari laman Ole!
Hal yang sama diprediksi terjadi
pada negosiasi hak siar kontrak televisi. Negosiasi itu melibatkan LFP atau
RFEF dengan stasiun televisi, dalam hal ini Telefonica.
Koran Spanyol AS mengklaim,
dampak saat Cristiano Ronaldo angkat koper dari Real Madrid dua musim silam,
tak akan sebesar Messi jika musim panas ini jadi pergi.
Dengan pandemi Covid-19 saja,
nilai penawaran hak siar televisi yang awalnya ditarget bisa mencapai EUR 2.111
juta (Rp 36,6 triliun), hanya mampu tercapai EUR 1.915 juta (Rp 33,2 triliun).
Itu belum termasuk andai Messi pergi.
“Hanya dengan memulangkan Neymar,
menarik (Kylian) Mbappe atau mampu merayu (Robert) Lewandowski yang bisa
mengembalikan value nilai jual hak siar televisi di La Liga,†klaim sumber AS.
Lantas, mampukah La Liga?