27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Latihan dari Pajak Masyarakat, Shin Tae-yong Tegaskan Pemain Harus Ser

MENYANDANG status pelatih berkaliber internasional dan
pernah membawa Korea Selatan lolos ke Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong adalah
pelatih yang kaya dalam menerapkan program latihan.

Salah satunya seperti yang terlihat dalam training camp timnas
Indonesia U-19 di Stadion Madya kemarin sore (28/8). Untuk mengetahui kaki
terkuat pemain, pelatih 49 tahun tersebut membedakan warna kaus kaki yang
dipakai Witan Sulaiman dkk.

Shin Tae-yong membedakannya dengan warna hitam dan putih. Warna hitam
dipakai untuk kaki terkuat pemain, sedangkan warna putih untuk kaki terlemah.

Selama latihan, Shin Tae-yong sering meminta pemain mengumpan atau
melakukan tendangan memakai kaki yang menggunakan kaus kaki warna putih alias
kaki terlemah.

Hal itu dimaksudkan agar para pemain tidak hanya mengandalkan kaki
terkuat saja. Agar terbiasa juga menggunakan kaki terlemah dalam tiap
pertandingan. ’’Biar ada peningkatan untuk kaki terlemah. Sebab, bagi pesepak
bola, kuat di dua kaki sangat penting,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Kecewa Berat, Tinggalkan Pertandingan dengan Perasaan Pahit

Hal itu juga dilakukan untuk mengantisipasi beberapa hal dalam
pertandingan. Misalnya saja peluang-peluang untuk mencetak gol. Shin Tae-yong
melihat beberapa kali kesempatan mencetak gol bagi para pemain harus mentah karena
tidak bisa memaksimalkan kekuatan kaki terlemah ketika melakukan tendangan.

Selain itu, Shin Tae-yong benar-benar menggeber fisik pemain dengan
maksimal. Selama TC di Jakarta saja, para pemain harus melakukan latihan selama
tiga kali dalam sehari. Dua kali di lapangan, satu kali di gym.

Shin Tae-yong menerangkan, latihan tiga kali dengan intensitas tinggi
diterapkan agar para pemain terbiasa dengan kondisi fisik yang terkuras. Sebab,
dia melihat pemain Indonesia selama ini hanya mampu bermain full dengan
intensitas tinggi hanya 70 menit saja dalam pertandingan.

Sempat ada keluhan, bahkan beberapa pemain juga sempat sakit karena
latihan tiga kali sehari dengan intensitas tinggi yang diterapkan. Shin
Tae-yong mengerti hal tersebut. Tapi, dia melihat, sejauh ini ada perubahan
yang signifikan.

Baca Juga :  Waspada Sengat Si Lebah

Misalnya saja soal fisik. Dalam TC kemarin, beberapa pemain terlihat
tetap bugar walau digeber latihan keras lewat internal game. Mereka
juga tidak ada masalah ketika diminta bergerak cepat terus-menerus oleh Shin
Tae-yong walau tanpa memegang bola. ’’Kemauan dari mereka untuk lebih baik juga
terlihat, saya senang dengan progres yang ada,’’ katanya.

Shin Tae-yong mengungkapkan, TC di Kroasia juga akan tetap sama.
Artinya, pemain tetap diminta latihan tiga kali sehari. Bedanya, nanti pemain
timnas U-19 menghadapi negara-negara kuat untuk beruji coba.

Shin Tae-yong menjelaskan, pihaknya juga tetap akan melakukan seleksi.
Artinya, jika ada pemain yang menurun kualitasnya, dirinya tidak segan mencoret
dan memulangkan dari TC di Kroasia.

’’Pemain juga harus tanggung jawab, mereka latihan di Eropa dari pajak
masyarakat Indonesia. Jadi, sikap ketika latihan harus serius dan
sungguh-sungguh,’’ tuturnya.

MENYANDANG status pelatih berkaliber internasional dan
pernah membawa Korea Selatan lolos ke Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong adalah
pelatih yang kaya dalam menerapkan program latihan.

Salah satunya seperti yang terlihat dalam training camp timnas
Indonesia U-19 di Stadion Madya kemarin sore (28/8). Untuk mengetahui kaki
terkuat pemain, pelatih 49 tahun tersebut membedakan warna kaus kaki yang
dipakai Witan Sulaiman dkk.

Shin Tae-yong membedakannya dengan warna hitam dan putih. Warna hitam
dipakai untuk kaki terkuat pemain, sedangkan warna putih untuk kaki terlemah.

Selama latihan, Shin Tae-yong sering meminta pemain mengumpan atau
melakukan tendangan memakai kaki yang menggunakan kaus kaki warna putih alias
kaki terlemah.

Hal itu dimaksudkan agar para pemain tidak hanya mengandalkan kaki
terkuat saja. Agar terbiasa juga menggunakan kaki terlemah dalam tiap
pertandingan. ’’Biar ada peningkatan untuk kaki terlemah. Sebab, bagi pesepak
bola, kuat di dua kaki sangat penting,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Kecewa Berat, Tinggalkan Pertandingan dengan Perasaan Pahit

Hal itu juga dilakukan untuk mengantisipasi beberapa hal dalam
pertandingan. Misalnya saja peluang-peluang untuk mencetak gol. Shin Tae-yong
melihat beberapa kali kesempatan mencetak gol bagi para pemain harus mentah karena
tidak bisa memaksimalkan kekuatan kaki terlemah ketika melakukan tendangan.

Selain itu, Shin Tae-yong benar-benar menggeber fisik pemain dengan
maksimal. Selama TC di Jakarta saja, para pemain harus melakukan latihan selama
tiga kali dalam sehari. Dua kali di lapangan, satu kali di gym.

Shin Tae-yong menerangkan, latihan tiga kali dengan intensitas tinggi
diterapkan agar para pemain terbiasa dengan kondisi fisik yang terkuras. Sebab,
dia melihat pemain Indonesia selama ini hanya mampu bermain full dengan
intensitas tinggi hanya 70 menit saja dalam pertandingan.

Sempat ada keluhan, bahkan beberapa pemain juga sempat sakit karena
latihan tiga kali sehari dengan intensitas tinggi yang diterapkan. Shin
Tae-yong mengerti hal tersebut. Tapi, dia melihat, sejauh ini ada perubahan
yang signifikan.

Baca Juga :  Waspada Sengat Si Lebah

Misalnya saja soal fisik. Dalam TC kemarin, beberapa pemain terlihat
tetap bugar walau digeber latihan keras lewat internal game. Mereka
juga tidak ada masalah ketika diminta bergerak cepat terus-menerus oleh Shin
Tae-yong walau tanpa memegang bola. ’’Kemauan dari mereka untuk lebih baik juga
terlihat, saya senang dengan progres yang ada,’’ katanya.

Shin Tae-yong mengungkapkan, TC di Kroasia juga akan tetap sama.
Artinya, pemain tetap diminta latihan tiga kali sehari. Bedanya, nanti pemain
timnas U-19 menghadapi negara-negara kuat untuk beruji coba.

Shin Tae-yong menjelaskan, pihaknya juga tetap akan melakukan seleksi.
Artinya, jika ada pemain yang menurun kualitasnya, dirinya tidak segan mencoret
dan memulangkan dari TC di Kroasia.

’’Pemain juga harus tanggung jawab, mereka latihan di Eropa dari pajak
masyarakat Indonesia. Jadi, sikap ketika latihan harus serius dan
sungguh-sungguh,’’ tuturnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru