PROKALTENG.CO-Kompetisi liga 2 musim 2025/2026 dipastikan sengit, beberapa klub yang masih bertahan di Liga2 musim lalu mulai menunjukan perubahan.
Sebut saja, PSIS Semarang, PSS Sleman dan Barito Putera. Ketiga klub ini pelan namun pasti mendatangkan pelatih juga pemain.
Meski pertandingan Liga 2 dijadwalkan pada Sabtu 6 September 2025. Beberpa klub tengah melakukan pembenahan.
Salah satunya klub yang terdegradasi ke Liga 2, yakni Barito Putera, setelah mendatangkan Gian Zola, dan Wildan Ramdhani nyatanya Barito Putera masih memburu pemain.
Kini, Barito Putera mengincar wingback kiri Bima Reksa yang masih berusia 25 tahun. Musim lalui Bima Reksa ini bermain untuk Semen Padang FC.
“Tambahan amunisi di sektor kiri pertahanan ! — Selamat Datang di Bumi Lambung Mangkurat, Bima Reksa!” tulis admin Instagram @psbaritoputeraofficial pada Senin dini hari (30/6/2025).
Didatangkan Kabau Sirau atau Kerbau Merah – julukan Semen Padang– pada 16 Januari 2025, Bima Reksa total tampil pada 12 pertandingan.
Termasuk ketika timnya kalah 2-1 oleh Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar pada Sabtu (8/2/2025) lalu.
Pada laga pekan ke-22 Liga 1 2024-2025 itu, Bima Reksa bermain sejak menit awal. Dia beberapa kali lakukan terobosan dan tusukan dari sisi kanan pertahanan tuan rumah. Pemain bernomor punggung 55 itu juga kuat dan cekatan menutup pergerakan penggawa Barito Putera.
Dari penelusuran di transfermarkt, nama Bima Reksa sendiri dibanderol senilai Rp 1,30 miliar per Mei 2025.
Tentu Bima Reksa di proyeksikan menjadi pemain andalan dari Barito Putera untuk menahan serangan lawan.
Disamping itu, PSS Sleman juga mulai memperlihatkan eksistensinya, meski sempat tercecer musim lalu di Liga 1. Kini PSS Sleman mencoba meracik kembali sejumlah pemain.
PSS Sleman tertarik mendatangkan Jajng Mulyana untuk memperkokoh lini pertahanan. Pemain yang sudah berusia 36 tahun ini berstatus bebas transfer.
Jajang Mulyana bukanlah nama asing di sepak bola Indonesia. Ia dikenal sebagai bek tengah berpengalaman yang memiliki visi bermain, ketenangan, dan ketangguhan di area pertahanan.
Jika proses transfer berjalan lancar, Jajang berpotensi menjadi duet tangguh di jantung pertahanan PSS Sleman bersama Cleberson—bek asal Brasil yang dipastikan bertahan meski timnya terdegradasi.
Selain mempertahankan Cleberson, PSS juga sudah memastikan dua pemain senior, yakni Kim Kurniawan dan kiper Ega Rizky, tetap menjadi bagian dari skuad.
Kim memang minim menit bermain karena cedera, sementara Ega mencatat dua clean sheet dari empat laga.
PSS Sleman pun terus memperkuat pondasi tim dengan mempertahankan dua pemain muda potensial, yakni Hokky Caraka dan Dominikus Dion. Keduanya masih terikat kontrak hingga 2026 dan merupakan putra daerah.
Dari sisi kepelatihan, PSS Sleman mengandalkan Ansyari Lubis sebagai calon pelatih kepala menggantikan Pieter Huistra yang kini menjabat sebagai konsultan tim.
Ansyari sebelumnya menjadi asisten pelatih sejak 2022 dan direkomendasikan langsung oleh Huistra karena dianggap memiliki visi selaras.
Sama halnya yang terjadi di PSIS Semarang, belum ada pemain baru dalam squad Mahesa Jenar.
PSIS Semarang hanya merombak di kursi pelatihan dengan mendatangkan Kahudi Wahyu yang direkrut untuk menjadi pelatih.
Kahudi Wahyu memulai perjalanan karier sebagai pemain sepak bola profesional dengan bergabung sebagai pemain PSS Youth tahun 1998
Di PSS Sleman pula Kahudi menjalani debut sebagai pemain senior.
Perjalanan kariernya terus berkembang dan bergabung dengan sejumlah klub Indonesia, satu di antaranya PSIS Semarang.
Kahudi pertama kali gabung PSIS pada kompetisi musim 2006/2007. Dia pindah dari Persiba Bantul. Satu musim bersama Mahesa Jenar, Kahudi kembali ke Persiba Bantul.
Namun, pada 2008, dia kembali ke PSIS hingga dua musim berjalan. Sebelum akhirnya pensiun pada 2015, Kahudi tercatat telah memperkuat tujuh klub sebagai pemain.
Sementara itu, ketika menjadi pelatih, Kahudi Wahyu pertama kali menangani Sragen United pada Juli 2017.
Dari Sragen United, Kahudi menukangi Persibangga Purbalingga, sekitar setengah tahun, pada 2018.
Kahudi kemudian menjadi asisten pelatih di Persis Solo pada musim 2019/2020. Saat itu, Persis Solo masih bercokol di Liga 2 Indonesia.
Dari Persis, Kahudi ditunjuk sebagai pelatih Persab, Persijap, dan terakhir di Persibo Bojonegoro.
Kahudi menunjukkan kepiawaiannya mengatur strategi saat menjadi pelatih Persijap Jepara di Liga 2 2024/2025.
Selama 100 hari bertugas dalam delapan pertandingan, Kahudi membawa Laskar Kalinyamat meraih 4 kemenangan, tiga seri, dan hanya sekali kalah.
Dengan segudang pengalaman dari Kahudi Wahyu tersebut diharapkan mampu membawa PSIS Semarang menjadi lebih baik dalam kompetisi Liga 2 2025/2026.(dka/jpg)