Erik ten Hag resmi dipecat dari kursi manajer Manchester United pada Senin (28/10). Pelatih asal Belanda itu diakhiri masa jabatannya setelah dua setengah tahun di Old Trafford. Kekalahan Manchester United dari West Ham United menjadi laga terakhirnya.
Ten Hag meninggalkan MU dalam posisi yang kurang memuaskan di papan klasemen Liga Inggris, duduk di peringkat ke-14 dengan hanya tiga kemenangan dari sembilan laga. Hasil buruk itu membuat klub tertinggal tujuh poin dari posisi zona Liga Champions, serta mencatatkan hanya empat kemenangan dalam 14 laga di semua kompetisi.
Manchester United kini menunjuk Ruud van Nistelrooy, sebagai pelatih sementara. Van Nistelrooy merupakan mantan striker Manchester United yang direkrut pada pramusim untuk bekerja bersama Ten Hag. Ke depannya, Ruud van Nistelrooy memimpin tim dengan bantuan staf pelatih yang tetap berada di posisinya.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Senin siang, pihak Manchester United mengonfirmasi kepergian Ten Hag. “Erik ten Hag telah meninggalkan posisinya sebagai manajer tim utama Manchester United. Kami berterima kasih atas kontribusi Erik selama masa jabatannya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” bunyi pernyataan tersebut.
Erik ten Hag awalnya dipertahankan musim panas lalu setelah melakukan evaluasi akhir musim, meskipun MU hanya finis di peringkat kedelapan di Liga Inggris, posisi terendah sejak 1990. Saat itu, Ten Hag masih mendapatkan perpanjangan kontrak satu tahun pada Juli 2024 sebagai bentuk kepercayaan klub setelah berhasil memenangkan dua trofi domestik.
Musim pertamanya yang sukses dengan membawa United meraih posisi ketiga di Liga Inggris dan memenangkan Piala Carabao pada 2023 telah membangkitkan optimisme fans. Namun, musim keduanya tidak berjalan mulus, dengan kekalahan di Eropa dan hasil buruk di kompetisi domestik.
Di bawah kepemimpinan Ten Hag, MU sempat mengakhiri puasa gelar enam tahun dengan memenangkan Piala Carabao. Namun, performa menurun di liga dan tersingkir lebih awal di fase grup Liga Champions membuat petinggi klub meninjau kembali masa depannya.
Meski lolos ke Liga Europa setelah memenangkan Piala FA musim lalu, Ten Hag gagal memenuhi ekspektasi di awal musim ini. Dalam enam laga terakhir, hanya ada satu kemenangan yang berhasil diraih MU, sementara tekanan dari suporter semakin memuncak.
Petinggi klub seperti CEO Omar Berrada, direktur olahraga Dan Ashworth, dan direktur teknis Jason Wilcox akhirnya merekomendasikan pergantian pelatih. Keputusan ini diambil setelah rapat mendalam bersama pemilik Sir Jim Ratcliffe dan direktur olahraga INEOS, Sir Dave Brailsford.
Ten Hag memang sempat mendapatkan dukungan penuh dari manajemen dengan belanja besar-besaran pada bursa transfer musim panas 2024. Pemain seperti Matthijs de Ligt, Leny Yoro, Joshua Zirkzee, Manuel Ugarte, dan Noussair Mazraoui didatangkan dengan total biaya sekitar GBP 205 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.
Namun, hasilnya di lapangan justru tidak memuaskan dan performa tim terus terpuruk. Menjelang pertandingan melawan Liverpool, Berrada bahkan sempat menegaskan bahwa Ten Hag masih mendapatkan dukungan penuh dari klub, meski kenyataannya berubah tak lama kemudian.
Setelah memutuskan untuk mengakhiri era Ten Hag, klub pun beralih pada sejumlah kandidat potensial untuk menggantikannya secara permanen. Beberapa nama seperti pelatih Inggris Thomas Tuchel, pelatih AS Mauricio Pochettino, eks pelatih Brighton Roberto De Zerbi, pelatih Brentford Thomas Frank, hingga pelatih Ipswich Town Kieran McKenna sempat masuk radar.
Namun, dalam proses seleksi yang dipimpin langsung oleh Sir Jim Ratcliffe dan Sir Dave Brailsford, manajemen memilih tetap menggunakan Van Nistelrooy sebagai pelatih interim. Mantan striker United tersebut diharapkan bisa memulihkan stabilitas tim untuk sementara.
United dijadwalkan kembali bermain melawan Leicester City di Piala Liga Inggris pada Rabu mendatang di Old Trafford. Laga ini akan menjadi kesempatan pertama Van Nistelrooy menunjukkan kemampuannya sebagai pengganti Ten Hag.
Sebelum bergabung dengan United, Ten Hag sempat menjalani karier yang cukup sukses di Ajax selama empat setengah tahun. Ia juga pernah melatih klub Belanda lain seperti Go Ahead Eagles dan FC Utrecht, serta sempat menjadi pelatih tim cadangan Bayern Munich.
Namun, perjalanannya bersama United berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan. Ten Hag datang ke United dengan harapan besar untuk mengembalikan kejayaan klub, namun akhirnya harus angkat kaki setelah periode yang terbilang singkat.
Bagi fans Setan Merah, pergantian pelatih ini tentu menjadi kejutan besar, apalagi Van Nistelrooy dikenal sebagai legenda klub yang kini mendapat kesempatan memimpin tim di tengah situasi sulit.(jpc)