KEKACAUAN di dalam tubuh PSSI belum usai
setelah terbongkarnya mafia pengaturan skor pertandingan ditambah carut
marutnya prestasi timnas sepakbola. Kritik pun terus berdatangan.
Salah satunya datang dari pengamat komunikasi
politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi. Menurutnya, jika PSSI
masih diisi dengan figur-figur lama yang terkontaminasi dengan mismanajemen
sepak bola maka bisa dipastikan akan tetap terpuruk.
“Saya malah berharap tubuh kepengurusan
PSSI harus diputus dari orang-orang lama yang gagal membawa perubahan di tubuh
organisasi pengurus sepak bola ini. Pengurus dari semua lini seperti Komisi
disiplin, Komisi wasit, Komisi banding terutama EXCO harus direformasi
total,” ujarnya.
“PSSI butuh leadership yang jelas track
recordnya. Jika PSSI masih terkait dengan rezim lama, saya pastikan PSSI akan
begini-begini saja,” ungkap Ari Junaedi.
Menurut peraih penghargaan World Custom
Organization Sertificat of Merit 2014 itu, semua stake holder persepakbolaan
harus punya komitmen membawa PSSI ke arah perubahan yang lebih baik.
Soal siapakah yang akan menakhodai PSSI ke
depannya, sebaiknya para pemilik suara di pemilihan ketua umum nanti punya
kewajiban moral untuk tidak sekedar memilih. Tetapi harus dilandasi moral untuk
mencari sosok pemimpin yang berintegritas dan teruji. (dil/jpnn)