27.1 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Sehari Laku 100 Ribu Lembar

MUENCHEN– Pro kontra masih mengiringi ide
pemerintah Jerman supaya pemain-pemain Bundesliga mengenakan masker saat
bermain. Tetapi, dengan masker, Bayern Muenchen berinisiatif membantu kampanye
penanganan pandemi Covid-19 di Bavaria. Die Roten, julukan Bayern, menjual
masker yang hasilnya didonasikan untuk kampanye “WeKickCorona”.

Seperti diketahui, Joshua Kimmich dan Leon
Goretzka adalah dua pemain Bayern yang berada di balik kampanye “WeKickCorona”
itu. Aksi itu mendapat respons positif fans Bayern. Sepanjang Sabtu (25.4),
total 100 ribu lembar masker terjual secara online dalam kurun waktu 24 jam.

Kimmich pun berharap jumlahnya bisa terus
bertambah. ’’Kami ingin sebanyak mungkin orang berpartisipasi dan bergabung
dengan kampanye kami ini. Sehingga, kami akan semakin bahagia karena mendapat
banyak dukungan. Setelah klub mendukung kami, hal serupa pun kami harap bisa
kami dapatkan dari fans,’’ ucap Kimmich.

 

Ya, masker itu memang bukan untuk pemain.
Masker tersebut dijual kepada fans Bayern. Yang spesial, masker pelindung wajah
itu dibuat menggunakan bahan dari syal yang seharusnya diberikan di Allianz
Arena, kandang Bayern, saat second leg 16 Besar Liga Champions melawan Chelsea.

Baca Juga :  Moyes Lebih Baik dari Solskjaer

 

Karena, laga itu dijadikan sebagai momen
peringatan 120 tahun berdirinya klub pemilik dua Si Kuping Lebar, sebutan trofi
Liga Champions, tersebut. Jika UEFA tidak menunda semua laga-laga di Eropa,
baik Liga Champions atau Liga Europa, laga itu sudah berlangsung 19 Maret
lalu. 

 

Makanya, bahan untuk syal itu pun diganti jadi
masker. ’’Dalam semangat keberlanjutan, bahan syal FC Bayern akan digunakan
kembali untuk tujuan yang lebih mulia. Dengan produksi masker ini, kami juga
ingin mengurangi padatnya permintaan produk-produk medis,’’ kata Jorg Wacker,
anggota Dewan Klub Bayern.

 

Spirit keberlanjutan juga diungkapkan Goretzka.
Apalagi Bayern tidak membuang-buang bahan syal itu sia-sia. ’’Masker-masker itu
saja sudah terlihat sangat keren. Terlebih, dengan ada fakta pertimbangan ramah
lingkungan di balik semuanya dengan itu,’’ sambung Goretzka. Anda tertarik?
Harganya masih terjangkau.

Baca Juga :  Petaka Menit Akhir

 

Fans bisa membelinya dengan harga satuan atau
paketan tiga masker. Masker bagi anak-anak misalnya. Harga satuannya senilai
EUR 5,95 (Rp 99.674). Jika membeli tiga masker anak-anak, fans hanya merogoh
koceknya sebesar EUR 14,95 (Rp 250.441). Begitu pula untuk masker dewasa.

 

Per lembarnya dibanderol seharga EUR 6,95 (Rp
116.426) dan paket bertiganya EUR 17,95 (Rp 300.697). Laman Sport 1 mengklaim,
Bayern sudah bisa meraup EUR 600 ribu (Rp 10 juta). Nominal itu didasarkan dari
harga masker satuan untuk ukuran anak-anak sebagai harga terendahnya.

CEO Bayern Karl-Heinz
Rummenigge mengklaim upaya ini sebagai salah satu bagian di dalam mengedukasi
fansnya untuk mengenakan masker.

’’Selain itu, ini juga sebagai bukti kalau
pemain kami bertindak sebagai panutan dalam masyarakat dan menunjukkan
solidaritas dalam krisis ini,’’ ucap Kalle, sapaan akrab Rummenigge. 

MUENCHEN– Pro kontra masih mengiringi ide
pemerintah Jerman supaya pemain-pemain Bundesliga mengenakan masker saat
bermain. Tetapi, dengan masker, Bayern Muenchen berinisiatif membantu kampanye
penanganan pandemi Covid-19 di Bavaria. Die Roten, julukan Bayern, menjual
masker yang hasilnya didonasikan untuk kampanye “WeKickCorona”.

Seperti diketahui, Joshua Kimmich dan Leon
Goretzka adalah dua pemain Bayern yang berada di balik kampanye “WeKickCorona”
itu. Aksi itu mendapat respons positif fans Bayern. Sepanjang Sabtu (25.4),
total 100 ribu lembar masker terjual secara online dalam kurun waktu 24 jam.

Kimmich pun berharap jumlahnya bisa terus
bertambah. ’’Kami ingin sebanyak mungkin orang berpartisipasi dan bergabung
dengan kampanye kami ini. Sehingga, kami akan semakin bahagia karena mendapat
banyak dukungan. Setelah klub mendukung kami, hal serupa pun kami harap bisa
kami dapatkan dari fans,’’ ucap Kimmich.

 

Ya, masker itu memang bukan untuk pemain.
Masker tersebut dijual kepada fans Bayern. Yang spesial, masker pelindung wajah
itu dibuat menggunakan bahan dari syal yang seharusnya diberikan di Allianz
Arena, kandang Bayern, saat second leg 16 Besar Liga Champions melawan Chelsea.

Baca Juga :  Moyes Lebih Baik dari Solskjaer

 

Karena, laga itu dijadikan sebagai momen
peringatan 120 tahun berdirinya klub pemilik dua Si Kuping Lebar, sebutan trofi
Liga Champions, tersebut. Jika UEFA tidak menunda semua laga-laga di Eropa,
baik Liga Champions atau Liga Europa, laga itu sudah berlangsung 19 Maret
lalu. 

 

Makanya, bahan untuk syal itu pun diganti jadi
masker. ’’Dalam semangat keberlanjutan, bahan syal FC Bayern akan digunakan
kembali untuk tujuan yang lebih mulia. Dengan produksi masker ini, kami juga
ingin mengurangi padatnya permintaan produk-produk medis,’’ kata Jorg Wacker,
anggota Dewan Klub Bayern.

 

Spirit keberlanjutan juga diungkapkan Goretzka.
Apalagi Bayern tidak membuang-buang bahan syal itu sia-sia. ’’Masker-masker itu
saja sudah terlihat sangat keren. Terlebih, dengan ada fakta pertimbangan ramah
lingkungan di balik semuanya dengan itu,’’ sambung Goretzka. Anda tertarik?
Harganya masih terjangkau.

Baca Juga :  Petaka Menit Akhir

 

Fans bisa membelinya dengan harga satuan atau
paketan tiga masker. Masker bagi anak-anak misalnya. Harga satuannya senilai
EUR 5,95 (Rp 99.674). Jika membeli tiga masker anak-anak, fans hanya merogoh
koceknya sebesar EUR 14,95 (Rp 250.441). Begitu pula untuk masker dewasa.

 

Per lembarnya dibanderol seharga EUR 6,95 (Rp
116.426) dan paket bertiganya EUR 17,95 (Rp 300.697). Laman Sport 1 mengklaim,
Bayern sudah bisa meraup EUR 600 ribu (Rp 10 juta). Nominal itu didasarkan dari
harga masker satuan untuk ukuran anak-anak sebagai harga terendahnya.

CEO Bayern Karl-Heinz
Rummenigge mengklaim upaya ini sebagai salah satu bagian di dalam mengedukasi
fansnya untuk mengenakan masker.

’’Selain itu, ini juga sebagai bukti kalau
pemain kami bertindak sebagai panutan dalam masyarakat dan menunjukkan
solidaritas dalam krisis ini,’’ ucap Kalle, sapaan akrab Rummenigge. 

Terpopuler

Artikel Terbaru