KALTENGPOS.CO-MotoGP 2020 yang berjalan di tengah pandemi Covid-19, tinggal
menyisakan tiga balapan. Ini adalah saat-saat yang sangat krusial bagi para
pembalap teratas untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Tiga balapan
tersisa itu adalah GP Eropa dan GP Valencia yang berlangsung di Sirkuit Ricardo
Tormo, Valencia, pada 8 dan 15 November. Musim 2020 ditutup oleh GP Portugal
yang tergelar di Autodromo Internacional do Algarve, Portimao pada 22 November.
Pasca GP
Teruel yang berlangsung di Sirkuit Aragon malam ini WIB (25/10), pembalap
Suzuki Ecstar Joan Mir semakin mantap di puncak klasemen sementara. Mir
mengoleksi 137 poin.
Hari ini, Mir
berhasil finis ketiga. Ini adalah pencapaian hebat. Sebab, Mir start dari
posisi ke-12.
Sepanjang
musim balap 2020, konsistensi Mir sangat luar biasa. Dia memang tidak pernah
juara. Namun, Mir enam kali finis di podium. Hanya tiga kali dalam 11 balapan,
Mir gagal menembus posisi lima besar.
“Saya sudah
membalap 100 persen. Mendapatkan podium itu bagus. Saya start posisi
ke-12 dan akhirnya podium, ini layaknya kemenangan bagi saya,†ucap Mir dalam
wawancara setelah balapan.
Sementara itu, pembalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo kembali
gagal bersinar. Dia hanya mampu menambah delapan poin karena finis kedelapan.
Dalam tiga balapan terakhir, Quartararo selalu finis di luar peringkat tujuh
besar.
Quartararo mengoleksi 123 poin atau berselisih 14 poin dari Mir.
Bintang Yamaha Maverick Vinales juga gagal mencapai potensi terbaik dalam empat
balapan terakhir. Setelah menjadi juara pada GP Emilia Romagna (20/9), Vinales
terus gagal menembus podium.
Saat ini, Vinales mengoleksi 118 poin, berselisih 19 poin dari
Mir. Secara matematis, baik Quartararo dan Vinales masih punya peluang besar
untuk menjadi juara dunia 2020.
Rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli menjadi pemenang pada
balapan hari ini. Start dari posisi
kedua, Morbidelli berhasil melarikan diri pada awal-awal lap untuk menang
sangat dominan.
Alex Rins dari Suzuki Ecstar sukses finis kedua. “Ini race yang
bagus. Saya kira Franco memang pembalap yang sangat potensial. Saya mencoba
mengikutinya, tetapi gagal. Yang terpenting, dengan ban depan soft, saya
mampu mengamankan podium dan tidak melakukan kesalahan,†ucap Rins.