32.5 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Indonesia Tersingkir Di Piala Sudirman

KONTINGEN Indonesia akhirnya tersingkir di babak semifinal Piala
Sudirman. Ini setelah dipaksa mengakui keunggulan Jepang di hampir semua lini
dan menelan kekalahan 1-3 di Nanning, China, Sabtu malam (25/5).

Ganda putra andalan Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat memupuk asa Indonesia untuk
lolos ke final, ketika mengamankan poin pertama dengan menundukkan pasangan
Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-14, 21-18.

Namun Jepang kemudian berbalik
meraih tiga poin berikutnya untuk memastikan satu tempat di final menghadapi
tuan rumah China, usai memenangi nomor tunggal putri, tunggal putra dan ganda
putri.

Di nomor tunggal putri, Akane
Yamaguchi tak membiarkan Gregoria Mariska Tunjung mengulangi kejutan laiknya di
Asian Games 2018 dan menang dua game langsung 13-21, 13-21.

Anthony Sinisuka Ginting yang
diharapkan memberikan poin kedua bagi Indonesia memberikan perlawanan ketat
kepada Kenta Momota, namun dipaksa menyerah di tangan peringkat satu dunia itu
17-21, 19-21.

Harapan Indonesia mengulangi
skenario melawan Chinese Taipei dengan bertumpu pada sektor ganda, mendapati
kenyataan pahit ketika pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu masih defisit
tenaga dan kalah gesit dari pasangan nomor satu dunia, Mayu Matsumoto/Wakana
Nagahara, 15-21, 17-21.

Baca Juga :  MotoGP Ungkap Keindahan Sirkuit Mandalika

Harapan Indonesia melangkah ke
babak final sama nasibnya dengan mimpi membawa kembali trofi Piala Sudirman ke
Tanah Air setelah tiga dasawarsa lamanya. Kandas.

“Hari ini ketika melawan
Indonesia kami tahu jika kami memiliki peluang lebih baik dari Indonesia, tapi
Indonesia selalu tampil kuat di team event. Kami sedikit takut karenanya,”
kata pelatih kepala tim Jepang Park Joo Bong usai laga.

Duel Ginting dan Momota menjadi
titik balik bagi tim Jepang yang mampu meraih tiga poin kemenangan setelah tertinggal
terlebih dahulu. Jepang akan menghadapi tim tuan rumah China di final pada
Minggu siang ini.

Catatan lini per lini

Seperti yang sudah diantisipasi
oleh Susi Susanti, sebagai kepala bidang pembinaan dan prestasi PB PBSI, Jepang
memiliki kekuatan merata di semua lini.

“Secara keseluruhan kita harus
akui keunggulan Jepang, mereka tampil maksimal dan cukup baik dan kuat. Atlet
kita sudah berusaha keras,” ungkap Susi.

Pertandingan pertama, nilai Susi,
timnya bisa kuasai tapi di tiga pertandingan berikutnya kita harus akui
keunggulan mereka meski kita harus berusah keras.

Baca Juga :  Kalteng Putra Away ke Banjarmasin, Begini Cara Gomes akan Tuntaskan Am

Indonesia memang mencapai target
PBSI yakni semifinal, namun mimpi membawa pulang Piala Sudirman setelah 30
tahun berpisah harus berlanjut lagi, setidaknya untuk dua tahun ke depan.

“Dua tahun lalu kita tidak sampai
ke delapan besar, tapi tahun ini bisa masuk ke semifinal, lebih baik lagi,”
katanya.

Catatan untuk tunggal putra
Indonesia dari Susi adalah harus meningkatkan konsistensi. “Kalau peringkat
mereka sudah, namun konsistensi pada saat mereka main itu yang harus
ditingkatkan. Baik Jonatan Christie maupun Ginting yang menjadi evaluasi
kita,” ujarnya.

Untuk tunggal putri, Susi menilai
masih butuh kerja keras dan penanganan lebih lagi. Meski menilai sektor ganda
putri sudah memperlihatkan kekompakan tim yang solid, Susi menyoroti kebutuhan
peningkatan kekuatan dan ketahanan baik fisik maupun mental.

“Para pemain putri Jepang saat
ini memiliki ketahanan yang tinggi, itu yang jadi pembenahan untuk kita. Harus
bisa seperti mereka,” pungkas Susi. (indopos/kpc)

KONTINGEN Indonesia akhirnya tersingkir di babak semifinal Piala
Sudirman. Ini setelah dipaksa mengakui keunggulan Jepang di hampir semua lini
dan menelan kekalahan 1-3 di Nanning, China, Sabtu malam (25/5).

Ganda putra andalan Marcus
Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat memupuk asa Indonesia untuk
lolos ke final, ketika mengamankan poin pertama dengan menundukkan pasangan
Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-14, 21-18.

Namun Jepang kemudian berbalik
meraih tiga poin berikutnya untuk memastikan satu tempat di final menghadapi
tuan rumah China, usai memenangi nomor tunggal putri, tunggal putra dan ganda
putri.

Di nomor tunggal putri, Akane
Yamaguchi tak membiarkan Gregoria Mariska Tunjung mengulangi kejutan laiknya di
Asian Games 2018 dan menang dua game langsung 13-21, 13-21.

Anthony Sinisuka Ginting yang
diharapkan memberikan poin kedua bagi Indonesia memberikan perlawanan ketat
kepada Kenta Momota, namun dipaksa menyerah di tangan peringkat satu dunia itu
17-21, 19-21.

Harapan Indonesia mengulangi
skenario melawan Chinese Taipei dengan bertumpu pada sektor ganda, mendapati
kenyataan pahit ketika pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu masih defisit
tenaga dan kalah gesit dari pasangan nomor satu dunia, Mayu Matsumoto/Wakana
Nagahara, 15-21, 17-21.

Baca Juga :  MotoGP Ungkap Keindahan Sirkuit Mandalika

Harapan Indonesia melangkah ke
babak final sama nasibnya dengan mimpi membawa kembali trofi Piala Sudirman ke
Tanah Air setelah tiga dasawarsa lamanya. Kandas.

“Hari ini ketika melawan
Indonesia kami tahu jika kami memiliki peluang lebih baik dari Indonesia, tapi
Indonesia selalu tampil kuat di team event. Kami sedikit takut karenanya,”
kata pelatih kepala tim Jepang Park Joo Bong usai laga.

Duel Ginting dan Momota menjadi
titik balik bagi tim Jepang yang mampu meraih tiga poin kemenangan setelah tertinggal
terlebih dahulu. Jepang akan menghadapi tim tuan rumah China di final pada
Minggu siang ini.

Catatan lini per lini

Seperti yang sudah diantisipasi
oleh Susi Susanti, sebagai kepala bidang pembinaan dan prestasi PB PBSI, Jepang
memiliki kekuatan merata di semua lini.

“Secara keseluruhan kita harus
akui keunggulan Jepang, mereka tampil maksimal dan cukup baik dan kuat. Atlet
kita sudah berusaha keras,” ungkap Susi.

Pertandingan pertama, nilai Susi,
timnya bisa kuasai tapi di tiga pertandingan berikutnya kita harus akui
keunggulan mereka meski kita harus berusah keras.

Baca Juga :  Kalteng Putra Away ke Banjarmasin, Begini Cara Gomes akan Tuntaskan Am

Indonesia memang mencapai target
PBSI yakni semifinal, namun mimpi membawa pulang Piala Sudirman setelah 30
tahun berpisah harus berlanjut lagi, setidaknya untuk dua tahun ke depan.

“Dua tahun lalu kita tidak sampai
ke delapan besar, tapi tahun ini bisa masuk ke semifinal, lebih baik lagi,”
katanya.

Catatan untuk tunggal putra
Indonesia dari Susi adalah harus meningkatkan konsistensi. “Kalau peringkat
mereka sudah, namun konsistensi pada saat mereka main itu yang harus
ditingkatkan. Baik Jonatan Christie maupun Ginting yang menjadi evaluasi
kita,” ujarnya.

Untuk tunggal putri, Susi menilai
masih butuh kerja keras dan penanganan lebih lagi. Meski menilai sektor ganda
putri sudah memperlihatkan kekompakan tim yang solid, Susi menyoroti kebutuhan
peningkatan kekuatan dan ketahanan baik fisik maupun mental.

“Para pemain putri Jepang saat
ini memiliki ketahanan yang tinggi, itu yang jadi pembenahan untuk kita. Harus
bisa seperti mereka,” pungkas Susi. (indopos/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru