PSIM Yogyakarta merengkuh gelar Liga 2 musim 2024-2025. Rabu (26/2) malam di Stadion Manahan, Solo, Laskar Mataram, julukan PSIM, menaklukkan Bhayangkara FC dengan skor 2-1 di partai final.
Pertandingan berlangsung hingga 120 menit. Dalam durasi 90 menit, skor imbang 1-1 terjadi. PSIM membuka gol lewat eksekusi tendangan bebas Rafael de Sa Rodrigues alias Rafinha (9’).
Namun Bhayangkara menyamakan kedudukan lewat Felipe Ryan Alves Silva (72′). Gol kemenangan PSIM dihasilkan Daniel Rocken Saputra Tampubolon (96’).
Partai final Liga 2 ini harus mengalami penundaan 2×30 menit. Hujan deras mengguyur Solo dan menyebabkan lapangan di Stadion Manahan banyak tergenang air di beberapa bagian. Selain jadi juara, berikut beberapa fakta lain kemenangan PSIM Jogja di Liga 2 musim ini tersebut.
- Sukses Membalas Kekalahan
Kemenangan di partai puncak ini sekaligus membayar kekalahan PSIM atas Bhayangkara pada pertemuan kedua fase grup. Saat bermain di Stadion Mandala Krida, Jogja, PSIM takluk 1-2 dari Bhayangkara (19/12).
Pada pertemuan Desember lalu, PSIM membuat gol lewat Rafinha (44’). Bhayangkara menjebol gawang PSIM lewat Frengky Missa (19’ dan 50’).
Dengan demikian, dalam 3 pertemuan musim ini di Liga 2, PSIM menang dua kali. Selain kemenangan di partai final, PSIM juga mengalahkan Bhayangkara 1-0 di pertemuan bulan September (19/9).
- Rafinha Gagal Top Skor
Dengan tambahan 1 gol di partai final, Rafinha pun mengoleksi 20 gol dalam 22 pertandingan musim ini. Tambahan 1 gol oleh pemain 32 tahun itu tak cukup mengantarnya jadi top skor Liga 2 musim 2024-2025 ini
Koleksi gol terbanyak Liga 2 sejauh ini masih atas nama pemain Persipura Ramai Rumakiek dengan 21 gol. Pundi-pundi gol Rumakiek itu masih bisa bertambah.
Sebab pemain 22 tahun itu akan menjalani laga playoff yang jadi penentuan bertahan atau degradasi dari Liga 2 pada 28 Februari mendatang. Persipura bertemu Persibo Bojonegoro di Stadion Mandala, Jayapura.
- Dejavu Sukses 20 Tahun Lalu
Garis nasib membawa PSIM kembali juara di kompetisi level kedua sepak bola Indonesia. Bukan sekadar status juaranya, melainkan juga skor kemenangan saat jadi juaranya pun sama.
Saat final Divisi Satu (nama lawas Liga 2, Red) musim 2005, PSIM bertemu dengan Persiwa Wamena. Di babak final, PSIM menang 2-1 atas Persiwa. Gol-gol PSIM dihasilkan Asahari (10’) dan M.Erwin (49’-pen). Gol Laskar Badai Pegunungan, julukan Persiwa, dihasilkan Melky Pekey (34’).
- Peran Besar Pemain Amerika Latin
Jika PSIM yang jadi juara Liga 2 musim 2024-2025 memiliki pemain asal Brasil Rafinha sebagai pemain terpenting dan terproduktif, maka PSIM punya figur sentral yang juga dari Amerika Latin saat juara Divisi Satu musim 2005.
Ya, nama sosok berpengaruh itu adalah Jaime Sandoval. Tak seperti Rafinha yang jadi tukang gedor, Sandoval adalah palang pintu pertahanan PSIM.Pemain asal Cile itu menjadi andalan pelatih PSIM kala itu, almarhum Sofyan Hadi, di sektor bertahan. (jpc)