30.6 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

The Daddies Ahsan/Hendra Resmi Gantung Raket: Junior Melepas Penuh Haru

PROKALTENG.CO-Keputusan ganda putra legendaris Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis menjadi momen yang penuh haru.

Keduanya menyepakati turnamen Indonesia Masters 2025 sebagai “last dance” mereka sebagai atlet profesional.

PBSI bersama panitia penyelenggara Indonesia Masters 2025 lalu menggelar acara perpisahan bertajuk Moment of Honor The Daddies digelar di Istora Senayan, Jakarta, sebelum final Indonesia Masters 2025 pada Minggu (26/1/2025).

Pasangan berjuluk The Daddies itu disambut sejumlah pemain ganda putra pelatnas pertama yaitu Raymond Indra, Patra Harapan Rindorindo, M Alfarizhi, M Putra Erwiansyah, Nikolaus Joaquin.

Kehadiran mereka menjadi simbol regenerasi di sektor ganda putra Indonesia.

Kenang-kenangan dan Penghargaan

Memasuki arena, Ahsan/Hendra disambut gegap gempita penonton. Keduanya lalu menyampaikan kesan perjalanan selama bergelut di dunia bulu tangkis.

“Ada sedih dan senang bisa mengakhiri pertandingan di Istora,” ungkap Hendra.

“Saya sangat sedih pertandingan terakhir di Istora setelah puluhan tahun. Saya mengucapkan terima kasih telah datang di acara perpisahan kami,” ujar Ahsan.

Ahsan/Hendra lalu menerima cinderamata berupa karikatur Ahsan/Hendra dan t-shirt yang bergambar wajah mereka dari perwakilan asal klub masing-masing.

Dari asal klub Hendra, Jaya Raya, kenang-kenangan diberikan oleh legenda tunggal putra Indonesia, Rudy Hartono.

Sedangkan kenang-kenangan dari PB Djarum yang merupakan asal klub Ahsan, souvenir diserahkan oleh Yoppie Rosimin.

Baca Juga :  Babak Pertama Kalteng Putra vs Persiba Tanpa Gol

Testimoni untuk The Daddies

Ahsan/Hendra lalu memanggil satu orang yang dinilai paling berjasa dalam perjalanan karier bulu tangkis mereka.

Hendra memanggil Hendrawan, pebulutangkis Juara Dunia 2001. “Hendrawan yang mengajarkan saya disiplin,” aku Hendra.

Sedangkan Ahsan memanggil Herry Iman Pierngadi yang lebih dikenal dengan sebutan Herry IP. “Saya memilih koh Herry karena sejak kecil saya dididik beliau,” ucap Ahsan.

Hendrawan bertutur, sejak kecil Hendra sudah ikut latihan di klubnya.

“Saya lihat saat junior dan sekarang, karakternya yang tidak mau kalah dan disiplin Pensiun bagi seorang atlet biasa, tetapi pensiun saat umur 40 tahun itu luar biasa,” tanggap Hendrawan.

Sedangkan Herry IP menyebut Ahsan/Hendra sebagai pasangan spesial.

“Melatih mereka itu spesial, disiplin, dan menjadi panutan di lapangan yang luar biasa. Saya banyak dibantu saat melatih mereka dan mendidik atlet-atlet lainnya,” ucap Herry.

Sejumlah mantan pemain dan para atlet bulu tangkis yang masih aktif juga turut memberikan testimoni diantaranya Selena Piek (Belanda), Mathias Christiansen (Denmark), Hiroyuki Endo, Kenichi Hayakawa (Jepang).

Selain itu, juga Aaron Chia/Soh Woo Yik (Malaysia), Liang Wei Keng/Wang Chang, Zheng Si Wei, Huang Ya Qiong (China).

Baca Juga :  Kampanye Akbar Hendra-Budiman Dibanjiri Ribuan Warga di Lamandau

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dan komentator BWF Gillian Clark, juga ikut menyampaikan testimoni.

Momen Campur Aduk di Istora

Suasana haru dan penuh pujian terasa campur aduk bagi pasangan legenda ganda putra ini, diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Ahsan/Hendra.

Penonton di Istora Senayan hening dan tampak banyak yang berkaca-kaca melepas perjalanan The Daddies.

“Ini momen campur aduk karena saya tidak bermain lagi di Istora, terharu kepada semua yang datang kesini. Terima kasih sudah menyempatkan datang kesini. Saya juga senang bisa menutup karier saya di Istora,” kata Hendra yang juga sempat menyebut ucapan terima kasih bagi almarhum Markis Kido.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan Ahsan.

“Terima kasih kepada orangtua, keluarga, istri dan anak yang selalu mendoakan saat sedih dan susah, terima kasih pelatih yang sudah mendidik saya selama ini, koh Herry IP, Thomas Indratjaja, Sigit Pamungkas, Aryono Miranat,” ungkap Ahsan.

Ahsan berharap, masih bisa memberikan kontribusi bagi bulu tangkis Indonesia.

“Semoga perpisahan ini hanya sementara dan kami bisa memberi kontribusi untuk bulu tangkis indonesia,” pungkasnya.(pojoksatu/jpg)

PROKALTENG.CO-Keputusan ganda putra legendaris Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis menjadi momen yang penuh haru.

Keduanya menyepakati turnamen Indonesia Masters 2025 sebagai “last dance” mereka sebagai atlet profesional.

PBSI bersama panitia penyelenggara Indonesia Masters 2025 lalu menggelar acara perpisahan bertajuk Moment of Honor The Daddies digelar di Istora Senayan, Jakarta, sebelum final Indonesia Masters 2025 pada Minggu (26/1/2025).

Pasangan berjuluk The Daddies itu disambut sejumlah pemain ganda putra pelatnas pertama yaitu Raymond Indra, Patra Harapan Rindorindo, M Alfarizhi, M Putra Erwiansyah, Nikolaus Joaquin.

Kehadiran mereka menjadi simbol regenerasi di sektor ganda putra Indonesia.

Kenang-kenangan dan Penghargaan

Memasuki arena, Ahsan/Hendra disambut gegap gempita penonton. Keduanya lalu menyampaikan kesan perjalanan selama bergelut di dunia bulu tangkis.

“Ada sedih dan senang bisa mengakhiri pertandingan di Istora,” ungkap Hendra.

“Saya sangat sedih pertandingan terakhir di Istora setelah puluhan tahun. Saya mengucapkan terima kasih telah datang di acara perpisahan kami,” ujar Ahsan.

Ahsan/Hendra lalu menerima cinderamata berupa karikatur Ahsan/Hendra dan t-shirt yang bergambar wajah mereka dari perwakilan asal klub masing-masing.

Dari asal klub Hendra, Jaya Raya, kenang-kenangan diberikan oleh legenda tunggal putra Indonesia, Rudy Hartono.

Sedangkan kenang-kenangan dari PB Djarum yang merupakan asal klub Ahsan, souvenir diserahkan oleh Yoppie Rosimin.

Baca Juga :  Babak Pertama Kalteng Putra vs Persiba Tanpa Gol

Testimoni untuk The Daddies

Ahsan/Hendra lalu memanggil satu orang yang dinilai paling berjasa dalam perjalanan karier bulu tangkis mereka.

Hendra memanggil Hendrawan, pebulutangkis Juara Dunia 2001. “Hendrawan yang mengajarkan saya disiplin,” aku Hendra.

Sedangkan Ahsan memanggil Herry Iman Pierngadi yang lebih dikenal dengan sebutan Herry IP. “Saya memilih koh Herry karena sejak kecil saya dididik beliau,” ucap Ahsan.

Hendrawan bertutur, sejak kecil Hendra sudah ikut latihan di klubnya.

“Saya lihat saat junior dan sekarang, karakternya yang tidak mau kalah dan disiplin Pensiun bagi seorang atlet biasa, tetapi pensiun saat umur 40 tahun itu luar biasa,” tanggap Hendrawan.

Sedangkan Herry IP menyebut Ahsan/Hendra sebagai pasangan spesial.

“Melatih mereka itu spesial, disiplin, dan menjadi panutan di lapangan yang luar biasa. Saya banyak dibantu saat melatih mereka dan mendidik atlet-atlet lainnya,” ucap Herry.

Sejumlah mantan pemain dan para atlet bulu tangkis yang masih aktif juga turut memberikan testimoni diantaranya Selena Piek (Belanda), Mathias Christiansen (Denmark), Hiroyuki Endo, Kenichi Hayakawa (Jepang).

Selain itu, juga Aaron Chia/Soh Woo Yik (Malaysia), Liang Wei Keng/Wang Chang, Zheng Si Wei, Huang Ya Qiong (China).

Baca Juga :  Kampanye Akbar Hendra-Budiman Dibanjiri Ribuan Warga di Lamandau

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dan komentator BWF Gillian Clark, juga ikut menyampaikan testimoni.

Momen Campur Aduk di Istora

Suasana haru dan penuh pujian terasa campur aduk bagi pasangan legenda ganda putra ini, diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Ahsan/Hendra.

Penonton di Istora Senayan hening dan tampak banyak yang berkaca-kaca melepas perjalanan The Daddies.

“Ini momen campur aduk karena saya tidak bermain lagi di Istora, terharu kepada semua yang datang kesini. Terima kasih sudah menyempatkan datang kesini. Saya juga senang bisa menutup karier saya di Istora,” kata Hendra yang juga sempat menyebut ucapan terima kasih bagi almarhum Markis Kido.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan Ahsan.

“Terima kasih kepada orangtua, keluarga, istri dan anak yang selalu mendoakan saat sedih dan susah, terima kasih pelatih yang sudah mendidik saya selama ini, koh Herry IP, Thomas Indratjaja, Sigit Pamungkas, Aryono Miranat,” ungkap Ahsan.

Ahsan berharap, masih bisa memberikan kontribusi bagi bulu tangkis Indonesia.

“Semoga perpisahan ini hanya sementara dan kami bisa memberi kontribusi untuk bulu tangkis indonesia,” pungkasnya.(pojoksatu/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru