Seperti yang sudah diduga, Persebaya Surabaya akhirnya mengungkapkan bahwa pemain Brasil yang direkrut jelang penutupan bursa transfer adalah Diego Mauricio. Ia adalah penyerang yang pernah bermain bersama Neymar Jr di Timnas Samba U-20.
‎Sebelumnya, Bonek sudah ramai menebak bahwa Diego Mauricio merupakan pemain yang akan mengisi lini depan Persebaya, terutama saat Green Force mengumumkan pertama kalinya beberapa waktu lalu.
‎Kemudian, Persebaya mengumumkan Diego Mauricio sudah menjalani tes medis dan akan diperkenalkan secara resmi sebagai pemain Green Force Sabtu (23/8).
‎”Bemvindo Diego. Kami haus gol kamu,” tulis Persebaya dalam akun Instagram resminya.
‎Diego Mauricio, yang sudah berusia 34 tahun, punya pengalaman di berbagai klub sepanjang kariernya di persepakbolaan profesional.
Mengutip dari Transfermarkt, ia pernah membela sejumlah klub internasional seperti Cangzhou Mighty Lions, Red Bull Bragantino, Busan IPark, hingga Odisha FC.
Klub yang terakhir disebut merupakan tempat ia bermain terakhir sebelum pindah ke Persebaya. Selama membela Odisha FC di Liga India, ia tampil dalam 110 pertandingan dengan catatan 57 gol, 19 assist, dan total 7.781 menit bermain.
‎Dengan catatan rekor seperti itu, tentu kedatangan Diego akan menabuh genderang perang persaingan striker utama Persebaya. Maklum, sebelum kedatangannya, Green Force sudah memiliki Gali Freitas, Malik Risaldi, Mihailo Perovic, serta Rizky Dwi Pangestu.
‎Persaingannya diprediksi akan ketat, karena dalam dua pertandingan awal Persebaya seluruh penyerangnya belum ada yang bisa mencetak gol. Statistik mereka juga belum meyakinkan meski secara nilai masih di atas rata-rata.
‎Mengutip dari Sofascore, dalam dua laga awal di Super League, Mihailo Perovic diganjar nilai 6,55. Lalu, Malik Risaldi mendapat nilai 7,15; sedangkan Rizky Dwi Pangestu dan Gali Freitas sama-sama mendapat nilai 6,40.
‎Mereka juga belum menciptakan banyak peluang berbahaya maupun shoot on goal. Hanya Perovic dan Malik Risaldi saja yang sempat mencatatkan tembakan ke gawang lawan, namun tidak menghasilkan gol.
‎Maka dari itu, jika Diego Mauricio mampu menjadi mesin gol seperti pendahulunya, yaitu David da Silva yang sama-sama dari Brasil, maka ia hampir dipastikan akan menggeser para penyerang sebelumnya.
Lantas, apakah para penyerang yang tergusur ini akan serta merta tak terpakai atau hanya penghangat abadi bangku cadangan? Belum tentu juga, asalkan mereka bisa berperan sebagai pemain versatil atau bisa bermain di berbagai posisi.
Contohnya adalah Dejan Tumbas. Kedatangannya ke Persebaya pada paruh kedua musim lalu ternyata tidak mampu menjadikannya mesin gol baru. Akhirnya ia digeser menjadi pemain gelandang, dan itu malah berhasil sehingga ia pun tetap menjadi pemain reguler.
Namun, jika mereka tak bisa atau malah meredup dimainkan di posisi lain untuk kepentingan taktikal tim, maka siap-siap salah satu atau beberapa dari mereka akan hengkang karena jarang mendapatkan menit bermain.(jpc)