25.6 C
Jakarta
Saturday, May 24, 2025

Irfan Jaya Lukai Mantan, Persebaya Surabaya Dibekuk Bali United 1-3 di GBT

Persebaya Surabaya harus mengakhiri musim Liga 1 2024/2025 dengan pahit setelah takluk 1-3 dari Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (23/5). Kekalahan ini terasa menyakitkan karena salah satu pencetak gol tim tamu adalah eks bintang Green Force, Irfan Jaya.

Pertandingan pekan ke-34 ini berlangsung panas sejak menit awal. Bali United langsung menggebrak dan membuka keunggulan cepat di menit ke-4 lewat sepakan Irfan Jaya memanfaatkan umpan Boris Kopitovic.

Gol tersebut jadi pukulan mental bagi Persebaya yang bermain di depan ribuan Bonek. Tak hanya mencetak gol, Irfan juga tampil menonjol sepanjang laga dengan sejumlah ancaman ke gawang Andhika Ramadhani.

Bali United terus mendominasi permainan dengan skema cepat dan presisi. Menit ke-26, giliran Rahmat Arjuna Reski menggandakan keunggulan usai menyambut assist Ricky Fajrin.

Persebaya mencoba bangkit dengan beberapa pergantian pemain. Mikael Tata dan Muhammad Hidayat ditarik keluar digantikan Randy May dan Toni Firmansyah demi menambah daya dobrak.

Namun tekanan Bali United terus membuat lini belakang Persebaya kerepotan. Irfan Jaya dan Rahmat Arjuna berkali-kali membongkar pertahanan lawan lewat kombinasi dan pergerakan tanpa bola.

Jelang turun minum, peluang demi peluang didapat kedua tim tapi tak ada tambahan gol tercipta. Babak pertama pun ditutup dengan keunggulan 2-0 untuk Bali United.

Memasuki babak kedua, Persebaya memasukkan Riswan Lauhim untuk memperkuat lini belakang. Namun tekanan Bali United belum juga reda, membuat tim tuan rumah kesulitan membangun serangan dari bawah.

Pada menit ke-65, Francisco Rivera akhirnya membuka harapan Bonek. Gelandang kreatif asal Meksiko itu mencetak gol setelah memaksimalkan umpan Arief Catur dari sisi kanan.

Baca Juga :  Musprov KORMI Kalteng Diikuti 23 Inorga, Dihadiri Ketua Umum Hayono Usman

Skor berubah menjadi 1-2 dan Persebaya sempat meningkatkan intensitas serangan. Namun penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat sejumlah peluang emas gagal menjadi gol.

Sayangnya, momentum kebangkitan Persebaya kembali runtuh di menit ke-81. Boris Kopitovic mencetak gol ketiga Bali United usai menerima umpan matang dari Rahmat Arjuna.

Gol tersebut sekaligus menutup pertandingan dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu. Bali United tampil klinis dan mampu meredam tekanan Persebaya sepanjang laga.

Pelatih Bali United Stefano Cugurra layak mendapat pujian atas strategi dan rotasi pemainnya. Masuknya Jaimerson dan Agung Mannan di babak kedua memperkuat lini belakang sekaligus menjaga tempo permainan.

Sebaliknya, pelatih Persebaya harus mengevaluasi performa lini belakang yang mudah ditembus. Gagalnya Flavio Silva dan Bruno Moreira memanfaatkan peluang juga jadi sorotan tersendiri.

Statistik menunjukkan Irfan Jaya menjadi pemain paling menonjol dalam laga ini. Ia mencatatkan satu gol, tiga tembakan tepat sasaran, dan beberapa peluang berbahaya lainnya.

Sementara Persebaya harus mengakui keunggulan mantan pemainnya itu yang bermain luar biasa sepanjang 90 menit. Irfan seolah membuktikan bahwa dirinya belum habis dan masih bisa tampil di level tertinggi.

Dengan hasil ini, Bali United menutup musim dengan penuh percaya diri. Mereka menunjukkan kualitas sebagai salah satu tim papan atas yang mampu tampil konsisten di laga besar.

Persebaya menutup musim dengan evaluasi besar di semua lini. Para Bonek yang hadir langsung di stadion pun tampak kecewa dengan performa tim kesayangan mereka.

Baca Juga :  Lakukan Banyak Persiapan, Persebaya Fokus Berjuang Merebut Posisi Kedua

Laga ini juga menjadi penutup musim yang penuh warna bagi kedua tim. Meski kalah, Persebaya tetap mendapatkan pelajaran berharga jelang persiapan musim depan.

Kekalahan di kandang sendiri tentu menjadi catatan penting bagi manajemen Persebaya. Apalagi saat gol-gol lawan justru datang dari mantan pemain sendiri yang pernah dielu-elukan di Surabaya.

Meski begitu, pertandingan ini tetap menyajikan tontonan menarik bagi pecinta Liga 1. Intensitas, drama, dan aksi individu pemain membuat duel ini layak dikenang.

Bali United menegaskan bahwa mereka bukan hanya kuat di kandang, tapi juga bisa tampil trengginas saat bertandang. Kemenangan ini jadi penutup manis musim yang penuh tantangan.

Sebaliknya, Persebaya harus segera berbenah jika ingin kembali bersaing di papan atas musim depan. Perlu pembenahan tak hanya di lini belakang, tapi juga efektivitas di lini serang.

Musim ini memang belum berpihak bagi tim asal Kota Pahlawan. Namun dengan dukungan penuh Bonek dan pembenahan manajemen, Persebaya diyakini bisa bangkit.

Hasil ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, kesetiaan kadang kalah dengan profesionalisme. Irfan Jaya membuktikan bahwa meski pernah jadi idola, tugasnya tetap mencetak gol.

Skor akhir 1-3 untuk Bali United menjadi penegas superioritas mereka atas Persebaya musim ini. Stadion Gelora Bung Tomo pun harus menyaksikan tim kesayangannya tumbang di laga terakhir.

Kemenangan ini membawa Bali United pulang dengan kepala tegak dan optimisme tinggi. Sementara Persebaya harus kembali ke meja perencanaan untuk merancang musim baru yang lebih baik. (jpc)

Persebaya Surabaya harus mengakhiri musim Liga 1 2024/2025 dengan pahit setelah takluk 1-3 dari Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (23/5). Kekalahan ini terasa menyakitkan karena salah satu pencetak gol tim tamu adalah eks bintang Green Force, Irfan Jaya.

Pertandingan pekan ke-34 ini berlangsung panas sejak menit awal. Bali United langsung menggebrak dan membuka keunggulan cepat di menit ke-4 lewat sepakan Irfan Jaya memanfaatkan umpan Boris Kopitovic.

Gol tersebut jadi pukulan mental bagi Persebaya yang bermain di depan ribuan Bonek. Tak hanya mencetak gol, Irfan juga tampil menonjol sepanjang laga dengan sejumlah ancaman ke gawang Andhika Ramadhani.

Bali United terus mendominasi permainan dengan skema cepat dan presisi. Menit ke-26, giliran Rahmat Arjuna Reski menggandakan keunggulan usai menyambut assist Ricky Fajrin.

Persebaya mencoba bangkit dengan beberapa pergantian pemain. Mikael Tata dan Muhammad Hidayat ditarik keluar digantikan Randy May dan Toni Firmansyah demi menambah daya dobrak.

Namun tekanan Bali United terus membuat lini belakang Persebaya kerepotan. Irfan Jaya dan Rahmat Arjuna berkali-kali membongkar pertahanan lawan lewat kombinasi dan pergerakan tanpa bola.

Jelang turun minum, peluang demi peluang didapat kedua tim tapi tak ada tambahan gol tercipta. Babak pertama pun ditutup dengan keunggulan 2-0 untuk Bali United.

Memasuki babak kedua, Persebaya memasukkan Riswan Lauhim untuk memperkuat lini belakang. Namun tekanan Bali United belum juga reda, membuat tim tuan rumah kesulitan membangun serangan dari bawah.

Pada menit ke-65, Francisco Rivera akhirnya membuka harapan Bonek. Gelandang kreatif asal Meksiko itu mencetak gol setelah memaksimalkan umpan Arief Catur dari sisi kanan.

Baca Juga :  Musprov KORMI Kalteng Diikuti 23 Inorga, Dihadiri Ketua Umum Hayono Usman

Skor berubah menjadi 1-2 dan Persebaya sempat meningkatkan intensitas serangan. Namun penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat sejumlah peluang emas gagal menjadi gol.

Sayangnya, momentum kebangkitan Persebaya kembali runtuh di menit ke-81. Boris Kopitovic mencetak gol ketiga Bali United usai menerima umpan matang dari Rahmat Arjuna.

Gol tersebut sekaligus menutup pertandingan dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu. Bali United tampil klinis dan mampu meredam tekanan Persebaya sepanjang laga.

Pelatih Bali United Stefano Cugurra layak mendapat pujian atas strategi dan rotasi pemainnya. Masuknya Jaimerson dan Agung Mannan di babak kedua memperkuat lini belakang sekaligus menjaga tempo permainan.

Sebaliknya, pelatih Persebaya harus mengevaluasi performa lini belakang yang mudah ditembus. Gagalnya Flavio Silva dan Bruno Moreira memanfaatkan peluang juga jadi sorotan tersendiri.

Statistik menunjukkan Irfan Jaya menjadi pemain paling menonjol dalam laga ini. Ia mencatatkan satu gol, tiga tembakan tepat sasaran, dan beberapa peluang berbahaya lainnya.

Sementara Persebaya harus mengakui keunggulan mantan pemainnya itu yang bermain luar biasa sepanjang 90 menit. Irfan seolah membuktikan bahwa dirinya belum habis dan masih bisa tampil di level tertinggi.

Dengan hasil ini, Bali United menutup musim dengan penuh percaya diri. Mereka menunjukkan kualitas sebagai salah satu tim papan atas yang mampu tampil konsisten di laga besar.

Persebaya menutup musim dengan evaluasi besar di semua lini. Para Bonek yang hadir langsung di stadion pun tampak kecewa dengan performa tim kesayangan mereka.

Baca Juga :  Lakukan Banyak Persiapan, Persebaya Fokus Berjuang Merebut Posisi Kedua

Laga ini juga menjadi penutup musim yang penuh warna bagi kedua tim. Meski kalah, Persebaya tetap mendapatkan pelajaran berharga jelang persiapan musim depan.

Kekalahan di kandang sendiri tentu menjadi catatan penting bagi manajemen Persebaya. Apalagi saat gol-gol lawan justru datang dari mantan pemain sendiri yang pernah dielu-elukan di Surabaya.

Meski begitu, pertandingan ini tetap menyajikan tontonan menarik bagi pecinta Liga 1. Intensitas, drama, dan aksi individu pemain membuat duel ini layak dikenang.

Bali United menegaskan bahwa mereka bukan hanya kuat di kandang, tapi juga bisa tampil trengginas saat bertandang. Kemenangan ini jadi penutup manis musim yang penuh tantangan.

Sebaliknya, Persebaya harus segera berbenah jika ingin kembali bersaing di papan atas musim depan. Perlu pembenahan tak hanya di lini belakang, tapi juga efektivitas di lini serang.

Musim ini memang belum berpihak bagi tim asal Kota Pahlawan. Namun dengan dukungan penuh Bonek dan pembenahan manajemen, Persebaya diyakini bisa bangkit.

Hasil ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, kesetiaan kadang kalah dengan profesionalisme. Irfan Jaya membuktikan bahwa meski pernah jadi idola, tugasnya tetap mencetak gol.

Skor akhir 1-3 untuk Bali United menjadi penegas superioritas mereka atas Persebaya musim ini. Stadion Gelora Bung Tomo pun harus menyaksikan tim kesayangannya tumbang di laga terakhir.

Kemenangan ini membawa Bali United pulang dengan kepala tegak dan optimisme tinggi. Sementara Persebaya harus kembali ke meja perencanaan untuk merancang musim baru yang lebih baik. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru