25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Format Baru Liga Champions Dianggarkan Rp75 Triliun

Salah satu tujuan utama ESL adalah pemasukan setiap tim
stabil. Kabarnya, bank investasi AS JPMorgan Chase sebagai salah satu
penyandang dana siap memberikan minimal EUR 200 juta (Rp 3,49 triliun) kepada
setiap kontestan ESL sebagai ”uang selamat datang”.

Faktor finansial kepada klub kontestan itulah yang menjadi
pertimbangan penting UEFA yang siap mengusung format baru untuk Liga Champions
dan Liga Europa mulai edisi 2024–2025.

Format yang diusung UEFA meniru format ESL karena memang idenya
datang dari Andrea Agnelli, presiden Juve sekaligus wakil presiden ESL.

Yakni, setiap tim tidak akan dilibatkan lagi dalam fase
grup, melainkan kompetisi berformat round-robin dengan per tim memainkan
minimal sepuluh laga. Delapan tim teratas langsung menuju fase knockout. Jumlah
tim peserta juga meningkat dari 32 menjadi 36.

Baca Juga :  Gaji yang Tinggi Jadi Faktor Utama

Perubahan format diyakini bisa meningkatkan daya saing dan
daya tarik dari semua tim. Sekaligus menghadirkan kesegaran tersendiri terhadap
format lama yang dirasa terlalu ”kejam” bagi tim kecil karena tergabung dalam
grup dengan hanya empat peserta.

Terkait keuangan, UEFA sejatinya telah menganggarkan EUR
4,2 miliar (Rp 75 triliun) untuk format baru nanti. Lebih besar dari yang
ditawarkan JP Morgan kepada ESL, yakni EUR 3,6 miliar (Rp 62,8 triliun).

Namun, dengan peserta yang semakin banyak, uang tersebut
tetap tidak akan sebesar yang diterima peserta ESL. Hal itu yang membuat UEFA
kini dalam proses untuk kembali meningkatkan bujet mereka.

”Nominal tersebut saat ini sedang dirundingkan oleh UEFA
bersama Centricus Asset Management. Semua dilakukan agar tidak ada lagi rencana
seperti ESL dengan uang sebagai penyebabnya kembali terulang,” tulis Bloomberg. 

Baca Juga :  HEBAT ! Indonesia Juara Ganda Putra dan Campuran Denmark Open 2019

Salah satu tujuan utama ESL adalah pemasukan setiap tim
stabil. Kabarnya, bank investasi AS JPMorgan Chase sebagai salah satu
penyandang dana siap memberikan minimal EUR 200 juta (Rp 3,49 triliun) kepada
setiap kontestan ESL sebagai ”uang selamat datang”.

Faktor finansial kepada klub kontestan itulah yang menjadi
pertimbangan penting UEFA yang siap mengusung format baru untuk Liga Champions
dan Liga Europa mulai edisi 2024–2025.

Format yang diusung UEFA meniru format ESL karena memang idenya
datang dari Andrea Agnelli, presiden Juve sekaligus wakil presiden ESL.

Yakni, setiap tim tidak akan dilibatkan lagi dalam fase
grup, melainkan kompetisi berformat round-robin dengan per tim memainkan
minimal sepuluh laga. Delapan tim teratas langsung menuju fase knockout. Jumlah
tim peserta juga meningkat dari 32 menjadi 36.

Baca Juga :  Gaji yang Tinggi Jadi Faktor Utama

Perubahan format diyakini bisa meningkatkan daya saing dan
daya tarik dari semua tim. Sekaligus menghadirkan kesegaran tersendiri terhadap
format lama yang dirasa terlalu ”kejam” bagi tim kecil karena tergabung dalam
grup dengan hanya empat peserta.

Terkait keuangan, UEFA sejatinya telah menganggarkan EUR
4,2 miliar (Rp 75 triliun) untuk format baru nanti. Lebih besar dari yang
ditawarkan JP Morgan kepada ESL, yakni EUR 3,6 miliar (Rp 62,8 triliun).

Namun, dengan peserta yang semakin banyak, uang tersebut
tetap tidak akan sebesar yang diterima peserta ESL. Hal itu yang membuat UEFA
kini dalam proses untuk kembali meningkatkan bujet mereka.

”Nominal tersebut saat ini sedang dirundingkan oleh UEFA
bersama Centricus Asset Management. Semua dilakukan agar tidak ada lagi rencana
seperti ESL dengan uang sebagai penyebabnya kembali terulang,” tulis Bloomberg. 

Baca Juga :  HEBAT ! Indonesia Juara Ganda Putra dan Campuran Denmark Open 2019

Terpopuler

Artikel Terbaru