28.5 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Pemain Kalteng Putra Mogok? Karena Gaji Nunggak, Begini Penjelasan Manajer

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Beredar kabar pemain Kalteng Putra berencana tidak akan melanjutkan bermain pada laga ke 5 play off degradasi liga 2. Kabar tersebut terlihat di postingan salah satu pemain Kalteng Putra, Usman Diara melalui akun instagram Usmandiarra yang diposting  Senin (22/1) kemarin.

Dalam postingannya, terdapat surat pernyataan atau perjanjian dari 28 pemain. Dalam poinnya, tertulis seluruh pemain ingin duduk dengan CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran berbicara tentang timnya sebelum pertandingan ke empat melawan Persipura.

Kemudian, bila gaji dan bonus pemain tidak terbayarkan sebelum hari pertandingan pekan ke 4, maka pihakya tidak akan melanjutkan permainan. Lalu, di poin terakhir, setelah pertandingan semua berjalan tuntas, para pemain meminta manajemen klub untuk menyelesaikan gaji sesuai yang ada di dalam kontrak sesuai termin.

”Setelah mediasi dan dijanjikan pembayaran, tapi tidak ada itikad baik lanjutan, maka kami semua pemain tidak akan melanjutkan pertandingan ke 5 dan seterusnya,” ujar Usman Diara melalui tulisannya di caption akun instagram @usmandiarra, yang dilansir, Selasa (23/1).

Baca Juga :  Kalteng Putra vs Mitra Kukar: Duel Krusial di Pekan Penentu

Merespon kabar tersebut, CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran melalui Manager Tim Sigit Widodo menjelaskan terkait isu keterlambatan pembayaran gaji pemain tim berjuluk Laskar Iseng Mulang tersebut. Para pemain Kalteng Putra mengancam mogok bertanding di sisa pertandingan kompetisi Liga 2.

“Keterlambatan pembayaran gaji pemain ini bukan karena finansial, tapi karena punishment dari CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran. Karena pemain tidak bermain dengan sepenuh hati,” katanya, Selasa (23/1).

Menurut Sigit, keterlambatan pembayaran gaji pemain hanya selama 15 hari, bukan dua bulan seperti yang ramai diberitakan. Tim tetap akan bertanggungjawab sesuai dengan kesepakatan kontrak.

“Tim tetap akan bertanggungjawab, namun kami menuntut pemain untuk dapat bermain profesional di sisa pertandingan. Terlepas dari apa hasilnya, nanti kita lihat kedepannya,” jelasnya.

Sigit meminta, masyarakat untuk dapat bijak dalam menilai polemik yang terjadi di tim sepak bola asal Kalimantan Tengah tersebut. Masyarakat diminta untuk menilai dari dua sisi, jangan hanya memojokkan manajemen.

”Intinya tugas pemain itu bermain, kalau hak itu semua sudah ada dikontrak, jadi jangan mengancam tidak bermain, nah itu salah sudah. Karena aturan gaji sudah ada di kontrak, jadi tahunya mereka harus main dengan menampilkan performa terbaiknya, bukannya malah mengancam. Karena ada konsekuensinya di kontrak kalau tidak bayar, klub sudah tahu resikonya dan itu gak mungkin tidak dibayar, jadi pemain jangan mengancam manajemen, semua ada sebab akibat,” jelasnya.

Baca Juga :  Kalah Lagi dengan Mitra Kukar, Ini Kata Pelatih Kalteng Putra

Dia mengakui sudah mempersiapkan tim secara serius sejak awal dengan menghadirkan pemain yang berkualitas. Persiapan itu diharapkan agar bisa memenuhi target.

“Tapi ternyata dalam perjalanannya seperti ini, jadi wajar CEO ada kekecewaan. Tetapi pemain harus professional, hak dan kewajiban semua sudah diatur di kontrak, jadi gak perlu takut. Tugas mereka harus main, kewajibannya dulu dilaksanakan dengan baik dan serius bukan tidak serius yang berakibat kerugian untuk tim,” bebernya.

“Kami meminta mereka (pemain) harus bermain sampai selesai pertandingan. Kalau mereka bermain asal-asalan ada mekanismenya semuanya, sesuai kontrak,” tandasnya. (hfz/pri)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Beredar kabar pemain Kalteng Putra berencana tidak akan melanjutkan bermain pada laga ke 5 play off degradasi liga 2. Kabar tersebut terlihat di postingan salah satu pemain Kalteng Putra, Usman Diara melalui akun instagram Usmandiarra yang diposting  Senin (22/1) kemarin.

Dalam postingannya, terdapat surat pernyataan atau perjanjian dari 28 pemain. Dalam poinnya, tertulis seluruh pemain ingin duduk dengan CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran berbicara tentang timnya sebelum pertandingan ke empat melawan Persipura.

Kemudian, bila gaji dan bonus pemain tidak terbayarkan sebelum hari pertandingan pekan ke 4, maka pihakya tidak akan melanjutkan permainan. Lalu, di poin terakhir, setelah pertandingan semua berjalan tuntas, para pemain meminta manajemen klub untuk menyelesaikan gaji sesuai yang ada di dalam kontrak sesuai termin.

”Setelah mediasi dan dijanjikan pembayaran, tapi tidak ada itikad baik lanjutan, maka kami semua pemain tidak akan melanjutkan pertandingan ke 5 dan seterusnya,” ujar Usman Diara melalui tulisannya di caption akun instagram @usmandiarra, yang dilansir, Selasa (23/1).

Baca Juga :  Kalteng Putra vs Mitra Kukar: Duel Krusial di Pekan Penentu

Merespon kabar tersebut, CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran melalui Manager Tim Sigit Widodo menjelaskan terkait isu keterlambatan pembayaran gaji pemain tim berjuluk Laskar Iseng Mulang tersebut. Para pemain Kalteng Putra mengancam mogok bertanding di sisa pertandingan kompetisi Liga 2.

“Keterlambatan pembayaran gaji pemain ini bukan karena finansial, tapi karena punishment dari CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran. Karena pemain tidak bermain dengan sepenuh hati,” katanya, Selasa (23/1).

Menurut Sigit, keterlambatan pembayaran gaji pemain hanya selama 15 hari, bukan dua bulan seperti yang ramai diberitakan. Tim tetap akan bertanggungjawab sesuai dengan kesepakatan kontrak.

“Tim tetap akan bertanggungjawab, namun kami menuntut pemain untuk dapat bermain profesional di sisa pertandingan. Terlepas dari apa hasilnya, nanti kita lihat kedepannya,” jelasnya.

Sigit meminta, masyarakat untuk dapat bijak dalam menilai polemik yang terjadi di tim sepak bola asal Kalimantan Tengah tersebut. Masyarakat diminta untuk menilai dari dua sisi, jangan hanya memojokkan manajemen.

”Intinya tugas pemain itu bermain, kalau hak itu semua sudah ada dikontrak, jadi jangan mengancam tidak bermain, nah itu salah sudah. Karena aturan gaji sudah ada di kontrak, jadi tahunya mereka harus main dengan menampilkan performa terbaiknya, bukannya malah mengancam. Karena ada konsekuensinya di kontrak kalau tidak bayar, klub sudah tahu resikonya dan itu gak mungkin tidak dibayar, jadi pemain jangan mengancam manajemen, semua ada sebab akibat,” jelasnya.

Baca Juga :  Kalah Lagi dengan Mitra Kukar, Ini Kata Pelatih Kalteng Putra

Dia mengakui sudah mempersiapkan tim secara serius sejak awal dengan menghadirkan pemain yang berkualitas. Persiapan itu diharapkan agar bisa memenuhi target.

“Tapi ternyata dalam perjalanannya seperti ini, jadi wajar CEO ada kekecewaan. Tetapi pemain harus professional, hak dan kewajiban semua sudah diatur di kontrak, jadi gak perlu takut. Tugas mereka harus main, kewajibannya dulu dilaksanakan dengan baik dan serius bukan tidak serius yang berakibat kerugian untuk tim,” bebernya.

“Kami meminta mereka (pemain) harus bermain sampai selesai pertandingan. Kalau mereka bermain asal-asalan ada mekanismenya semuanya, sesuai kontrak,” tandasnya. (hfz/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru