MASA depan Andrea
Iannone di Aprilia (juga di MotoGP) terancam. Pembalap Italia itu tersandung
kasus doping. Dalam tes yang dilakukan setelah MotoGP Malaysia 3 November lalu,
sampel urinenya positif mengandung anabolic steroid.
Termasuk dalam zat yang
dilarang. Dia pun mendapatkan sanksi larangan membalap untuk waktu yang tidak
ditentukan. ’’Kami menerima laporan dari laboratorium WADA (badan antidoping
internasional, Red) di Kreischa b. Dresden, Jerman. Ada substansi anabolic
androgenic steroid yang ditemukan pada sampel urinenya.’’ Begitu petikan
pernyataan resmi Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) yang dikutip
Motorsport.
Menurut pernyataan itu,
hukuman larangan membalap buat Iannone berlaku efektif mulai Selasa (17/12)
lalu. Namun, dia bisa banding. Sampel B-nya akan dianalisis. ’’Mr Andrea
Iannone punya hak untuk meminta dan menghadiri sidang analisis sampel
tersebut,’’ kata pihak FIM.
Jika Iannone
mengabaikan haknya untuk meminta analisis sampel B, atau kalau ternyata memang
benar positif mengandung substansi terlarang, jelas sanksi bakal dijatuhkan.
Dia punya hak untuk minta sidang finalisasi untuk menentukan hukumannya.
Biasanya berupa larangan membalap dalam jangka waktu tertentu. Paling lama
empat tahun.
Mendengar ancaman
tersebut, Iannone mengaku santai. Dia mengaku belum mendapat pemberitahuan
resmi dari FIM. ’’Aku sangat rileks. Aku ingin meyakinkan fans dan tim
Aprilia,’’ tulis Iannone di Instagram-nya. ’’Aku sangat terbuka terhadap segala
pendapat yang mungkin muncul. Masalah ini sangat mengejutkan buatku,’’
lanjut rider 30
tahun itu.
Dia optimistis
permasalahan tersebut bakal berakhir baik. ’’Selama bertahun-tahun dan sampai
musim ini, aku sudah menjalani ratusan tes. Dan hasilnya selalu negatif.
Makanya, aku sangat percaya diri, yang kali ini pun bakal terbukti salah,’’ lanjut
pria yang terjun di MotoGP sejak 2013 tersebut.
Kalau banding, mantan
pembalap Ducati dan Pramac itu harus membuktikan bahwa hasil tes doping
tersebut salah. Ini yang sulit. Sebab, alasan tidak sengaja pun tidak bisa
diterima WADA. Misalnya, yang sering dijadikan pembelaan atlet, salah
mengonsumsi vitamin atau suplemen.
Ngomong-ngomong,
bagaimana jika Iannone dihukum lama oleh FIM? Aprilia sudah menyiapkan langkah
antisipasi. Mereka bakal memberikan kursi Iannone kepada Bradley Smith, yang
saat ini berstatus pembalap tes.
Iannone
Bukan yang Pertama
Dunia balap relatif
â€aman†dari penyalahgunaan zat terlarang. Namun, bukan berarti tidak ada.
Berikut beberapa nama yang pernah tersandung kasus doping.
James
Stewart Jr
Mantan crosser dari
Amerika Serikat ini gagal melewati tes doping pada April 2014. Akibatnya, dia
dijatuhi hukuman larangan membalap selama 16 bulan. Stewart Jr kehilangan satu
musim balap Supercross 2015.
Anthony
Gobert
Salah satu mantan
pembalap bertalenta Australia ini mengalami ketergantungan ganja dan terbukti
positif menggunakannya dalam sejumlah tes. Karirnya rampung pada 2000.
Angel
Rodriguez
Rodriguez dipastikan
positif doping dalam sebuah tes pada Juli 2009. Rider Spanyol
yang merupakan juara kelas 600 cc pada 2008 itu dijatuhi hukuman dua tahun.
Anthony
West
Pria berkebangsaan Australia ini dijatuhi WADA
hukuman 18 bulan lantaran gagal melewati tes doping saat tampil di Moto2 2012.
Dia dilarang membalap selama sebulan dan hasil finis ketujuhnya di GP Prancis
dicabut. (jpg)