32 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Menunggu Gebrakan Romelu Lukaku

Romelu Lukaku mengenakan jersey Chelsea lagi seusai ”pengembaraan” sembilan musim. Dalam sembilan musim itu, 398 laga dilakoninya dengan empat tim yang berbeda.

West Bromwich Albion, Everton, Manchester United, lalu Inter Milan. Dari 398 pertandingan setelah Lukaku meninggalkan London Cobham (kamp latihan Chelsea), 210 gol sudah dibukukan. Rata-rata gol per laganya pun lebih banyak ketimbang ketika dia masih menjadi kameo di The Blues –julukan Chelsea– pada musim 2011–2012.

Saat itu Lukaku kecil kalah pamor dari tiga striker Chelsea yang lain. Yakni, Didier Drogba, Fernando Torres, dan Nicolas Anelka.

Pada musim 2011–2012, Lukaku muda hanya mencatatkan 0,33 gol per pertandingan (7 gol dalam 21 laga). Kini, setelah bertualang di empat klub berbeda, dia mampu mencatatkan rata-rata 0,52 gol per pertandingan. Dan, angka produktivitas yang tinggi itu membuat Chelsea CLBK (cinta lama bersemi kembali).

Chelsea lantas menebusnya dengan banderol bomber papan atas. Bukan lagi harga bomber ”kaleng-kaleng.”

Seperti yang diketahui, Big Rom –julukan Lukaku– ditebus dari Inter Milan dengan fee GBP 97,5 juta (Rp 1,91 triliun).

Baca Juga :  Siap Memikul Tugas Berat di Piala Presiden

Atau, hampir sepuluh kali lipatnya dari uang yang dikeluarkan Chelsea ketika memboyongnya dari R.S.C. Anderlecht pada musim panas 2011. Kini striker 28 tahun itu seperti versi kedua dari Lukaku. Atau, bisa dibilang Romelu Lukaku 2.0.

Malam nanti WIB (22/8), Arsenal langsung menjadi penguji debut kedua Lukaku di Premier League pada matchweek kedua di Emirates Stadium, London (siaran langsung SCTV/Mola TV pukul 22.30 WIB). Bomber yang sudah membantu Nerazzurri –julukan Inter– memenangi scudetto pada musim lalu itu memang tidak lagi tampil seperti malam di Stamford Bridge, London (kandang Chelsea) pada matchweek ketiga, 27 Agustus 2011.

Saat itu Lukaku menjadi pemain pengganti dan bermain tujuh menit. Ketika Lukaku menjalani debut, Chelsea menang 3-1 atas Norwich City.

’’Saya akan berusaha membuktikan apa yang saya miliki kepada pelatih jika saya dibutuhkan. Saya akan selalu siap 100 persen dalam tiap laga,’’ tutur Lukaku.

”Sekolah” di Inter sudah membuatnya semakin matang sebagai mesin gol. Dalam dua musimnya di Italia, dia mampu mengoleksi lebih dari 30 gol.

Rata-rata, setiap musim dia mampu mendulang 32 gol per pertandingan. Padahal, selama bermain di Premier League, capaian golnya tidak pernah lebih dari 30 biji per musim. Dalam laman resmi klub, tactician Chelsea Thomas Tuchel sudah melihat aspek yang menjadi nilai plus dalam diri Lukaku saat ini.

Baca Juga :  PSSI Instruksikan Shin Tae Yong Segera Kembali Memimpin Latihan

Menurut Tuchel, Lukaku bukan lagi bomber yang lambat saat bergerak dengan tubuh bongsornya.

Sebaliknya, mantan entraineur Paris Saint-Germain (PSG) itu melihat keunggulan fisik dan kecepatan Lukaku.

’’Saya pikir Rom punya kombinasi yang cukup unik dari sisi kekuatan fisiknya dengan kecepatannya dalam menciptakan gol,’’ ujar Tuchel seperti yang dilansir laman Football London.

Pada musim pertamanya come back ke London ini, Lukaku juga tidak tersandung persoalan serius dari bobot badannya.

Overweight pernah dia alami dalam musim-musim pertamanya bersama The Red Devils –julukan Manchester United– dan Inter. Seolah akan mengirimkan psywar dalam derbi London kali ini, Mikel Arteta sebagai nakhoda Arsenal pun telah menyiapkan taktiknya tanpa melihat Lukaku dimainkan atau tidak. ’’Tapi, saya sudah punya rencana menghentikan Chelsea,’’ klaim Arteta dikutip Evening Standard.

Romelu Lukaku mengenakan jersey Chelsea lagi seusai ”pengembaraan” sembilan musim. Dalam sembilan musim itu, 398 laga dilakoninya dengan empat tim yang berbeda.

West Bromwich Albion, Everton, Manchester United, lalu Inter Milan. Dari 398 pertandingan setelah Lukaku meninggalkan London Cobham (kamp latihan Chelsea), 210 gol sudah dibukukan. Rata-rata gol per laganya pun lebih banyak ketimbang ketika dia masih menjadi kameo di The Blues –julukan Chelsea– pada musim 2011–2012.

Saat itu Lukaku kecil kalah pamor dari tiga striker Chelsea yang lain. Yakni, Didier Drogba, Fernando Torres, dan Nicolas Anelka.

Pada musim 2011–2012, Lukaku muda hanya mencatatkan 0,33 gol per pertandingan (7 gol dalam 21 laga). Kini, setelah bertualang di empat klub berbeda, dia mampu mencatatkan rata-rata 0,52 gol per pertandingan. Dan, angka produktivitas yang tinggi itu membuat Chelsea CLBK (cinta lama bersemi kembali).

Chelsea lantas menebusnya dengan banderol bomber papan atas. Bukan lagi harga bomber ”kaleng-kaleng.”

Seperti yang diketahui, Big Rom –julukan Lukaku– ditebus dari Inter Milan dengan fee GBP 97,5 juta (Rp 1,91 triliun).

Baca Juga :  Siap Memikul Tugas Berat di Piala Presiden

Atau, hampir sepuluh kali lipatnya dari uang yang dikeluarkan Chelsea ketika memboyongnya dari R.S.C. Anderlecht pada musim panas 2011. Kini striker 28 tahun itu seperti versi kedua dari Lukaku. Atau, bisa dibilang Romelu Lukaku 2.0.

Malam nanti WIB (22/8), Arsenal langsung menjadi penguji debut kedua Lukaku di Premier League pada matchweek kedua di Emirates Stadium, London (siaran langsung SCTV/Mola TV pukul 22.30 WIB). Bomber yang sudah membantu Nerazzurri –julukan Inter– memenangi scudetto pada musim lalu itu memang tidak lagi tampil seperti malam di Stamford Bridge, London (kandang Chelsea) pada matchweek ketiga, 27 Agustus 2011.

Saat itu Lukaku menjadi pemain pengganti dan bermain tujuh menit. Ketika Lukaku menjalani debut, Chelsea menang 3-1 atas Norwich City.

’’Saya akan berusaha membuktikan apa yang saya miliki kepada pelatih jika saya dibutuhkan. Saya akan selalu siap 100 persen dalam tiap laga,’’ tutur Lukaku.

”Sekolah” di Inter sudah membuatnya semakin matang sebagai mesin gol. Dalam dua musimnya di Italia, dia mampu mengoleksi lebih dari 30 gol.

Rata-rata, setiap musim dia mampu mendulang 32 gol per pertandingan. Padahal, selama bermain di Premier League, capaian golnya tidak pernah lebih dari 30 biji per musim. Dalam laman resmi klub, tactician Chelsea Thomas Tuchel sudah melihat aspek yang menjadi nilai plus dalam diri Lukaku saat ini.

Baca Juga :  PSSI Instruksikan Shin Tae Yong Segera Kembali Memimpin Latihan

Menurut Tuchel, Lukaku bukan lagi bomber yang lambat saat bergerak dengan tubuh bongsornya.

Sebaliknya, mantan entraineur Paris Saint-Germain (PSG) itu melihat keunggulan fisik dan kecepatan Lukaku.

’’Saya pikir Rom punya kombinasi yang cukup unik dari sisi kekuatan fisiknya dengan kecepatannya dalam menciptakan gol,’’ ujar Tuchel seperti yang dilansir laman Football London.

Pada musim pertamanya come back ke London ini, Lukaku juga tidak tersandung persoalan serius dari bobot badannya.

Overweight pernah dia alami dalam musim-musim pertamanya bersama The Red Devils –julukan Manchester United– dan Inter. Seolah akan mengirimkan psywar dalam derbi London kali ini, Mikel Arteta sebagai nakhoda Arsenal pun telah menyiapkan taktiknya tanpa melihat Lukaku dimainkan atau tidak. ’’Tapi, saya sudah punya rencana menghentikan Chelsea,’’ klaim Arteta dikutip Evening Standard.

Terpopuler

Artikel Terbaru