Juventus mencatatkan
kemenangan empat gol tanpa balas di markas Parma, Stadion Ennio Tardini, dalam
pertandingan putaran ke-13 Liga Italia pada Sabtu waktu setempat.
Dua dari empat gol tersebut dicetak oleh Cristiano Ronaldo, yang diampit
pembuka keunggulan dari Dejan Kulusevski dan penutup kemenangan yang dilesakkan
Alvaro Morata.
Kendati menang,
Juventus tetap di posisi ketiga klasemen sementara dengan koleksi 27 poin,
sedangkan Parma (12) tertahan di urutan ke-15, demikian catatan laman resmi
Liga Italia.
Peluang pertama didapat
Juve saat Aaron Ramsey gagal memaksimalkan umpan Weston McKennie. Parma juga
memiliki peluang bagus saat melancarkan serangan balik, bola dikirimkan ke
Juraj Kucka dan kiper Gianluigi Buffon dapat memblok bola dengan kakinya.
Juve memecah kebuntuan
pada menit ke-23 saat Alex Sandro mengirim bola dari sisi kiri, menemukan celah
di pertahanan Parma, dan Dejan Kulusevski yang tidak terkawal dengan leluasa
menyambar bola untuk masuk ke gawang bekas timnya tersebut.
Bianconerri menggandakan
keunggulan mereka pada menit ke-26. Bola kiriman Alvaro Morata dapat ditanduk
Cristiano Ronaldo yang melompat tinggi untuk kembali masuk ke gawang tuan
rumah.
Ronaldo hampir mengemas gol ketiga Juve beberapa saat kemudian. Namun sepakan
kaki kanannya masih membentur sudut atas gawang Parma. Sedangkan Buffon masih
dapat menahan sepakan Riccardo Gagliolo.
Setelah turun minum, tepatnya pada menit ke-48, Juve mendapatkan gol ketiganya.
Rodrigo Bentancur memenangi duel perebutan bola, Ramsey mengirimkan bola kepada
Ronaldo yang berada di sisi kiri dan bintang Portugal itu melepaskan sepakan
kaki kiri akurat untuk menggenapi dwigolnya.
Parma berusaha bangkit melalui upaya Juraj Kucka, yang kembali dapat dipatahkan
Buffon. Matthijs de Ligt memasukkan bola dari situasi tendangan sudut setelah
Luigi Sepe menggagalkan upaya Weston McKennie, namun gol itu tidak disahkan
karena bola telah meninggalkan arena permainan.
Morata kemudian mengemas gol keempat Juve pada menit ke-86. Ia dengan leluasa
meneruskan umpan silang Federico Bernardeschi, bola memantul ke tanah dan
memantul di depan Sepe untuk mengarah ke sudut atas gawang.