30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bek PSG Pati Divonis Larangan Main 6 Bulan dan Denda Rp 50 Juta

PROKALTENG.CO-Liga 2 belum berjalan sampai satu bulan. Tapi, sudah banyak kejadian yang membuat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI geregetan. Mereka kemudian memberikan ”hadiah” berupa sanksi tegas.

PSG Pati jadi klub yang mendapat banyak sanksi. Laga kontra Persijap Jepara (11/10) jadi penyebabnya.

Dari laga itu, dua pemainnya dihukum. Sanksi paling berat diberikan kepada Heri Setiawan. Bek 25 tahun tersebut divonis larangan bermain di sepak bola Indonesia selama enam bulan ke depan. Plus denda Rp 50 juta.

”Dia (Heri) terbukti memukul tangan wasit sampai peluitnya terjatuh. Sikap ini sangat jauh dari fair play. Mengingat wasit adalah salah satu perangkat pertandingan,” kata Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing dalam jumpa pers virtual kemarin.

Keputusan itu sudah dikirimkan kepada pihak klub. Tidak bisa diganggu gugat lagi.

”Kalau ada yang bertanya, kenapa kok hukumannya sampai enam bulan? Ini soal mengatur temperamen pemain di lapangan. Agar ke depan pemain tidak berbuat seenaknya lagi,” tegas Erwin.

Baca Juga :  Perjuangan Sang Juru Kunci

”Ayolah, semua pemain agar bisa betul-betul menaati fair play. Agar sepak bola Indonesia jadi lebih baik,” tambahnya.

Sanksi kedua diberikan kepada Nurhidayat Haji Haris. Bek PSG Pati itu menyikut salah satu pemain Persijap. Dia disanksi larangan bermain tiga laga dan denda Rp 3 juta.

”Setelah kami pelajari, memang bola masih dalam penguasaan Nurhidayat. Tapi, dia jelas-jelas sengaja menyikut pemain lawan,” terang Erwin.

Sanksi untuk PSG Pati bisa saja bertambah. Satu nama lagi masih diinvestigasi. Dia adalah Syaiful Indra Cahya. Syaiful sudah jadi perhatian sejak melakukan tendangan kungfu pada laga persahabatan kontra Persiraja Banda Aceh.

”Dan pelanggaran tidak perlu juga diulangi saat PSG melawan Persijap. Dia (Syaiful) dengan sengaja melakukan tendangan ke pemain lawan. Kami masih pelajari,” tegas Erwin.

Bagi PSG, sanksi itu ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Saat ini PSG terpuruk di dasar klasemen sementara grup C. Dari empat pertandingan yang sudah dijalani, tim yang dimiliki YouTuber kaya Atta Halilintar tersebut hanya bisa meraih sekali seri dan tiga kali kalah.

Baca Juga :  Pengurus Pabersi Kota Palangka Raya Resmi Dilantik

Di luar PSG, T.A. Musafri jadi pemain dengan sanksi cukup berat. Striker gaek Badak Lampung itu sempat memaki wasit dengan kata-kata kasar. Dia kemudian disanksi larangan bermain enam laga.

”Dia (Musafri) sudah menghina secara tegas di depan wasit utama. Pemain harus tahu kalau mereka kudu menghormati wasit,” tandasnya.

Bagaimana dengan Liga 1? Sejauh ini tidak ada sanksi yang masuk kategori berat. ”Pelanggaran paling banyak hanya berupa keterlambatan kickoff,” kata Erwin.

Ada empat klub yang melanggar. Mereka adalah PS Sleman, PSM Makassar, Madura United, dan Persela Lamongan. Keempatnya disanksi berupa denda Rp 50 juta.

PROKALTENG.CO-Liga 2 belum berjalan sampai satu bulan. Tapi, sudah banyak kejadian yang membuat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI geregetan. Mereka kemudian memberikan ”hadiah” berupa sanksi tegas.

PSG Pati jadi klub yang mendapat banyak sanksi. Laga kontra Persijap Jepara (11/10) jadi penyebabnya.

Dari laga itu, dua pemainnya dihukum. Sanksi paling berat diberikan kepada Heri Setiawan. Bek 25 tahun tersebut divonis larangan bermain di sepak bola Indonesia selama enam bulan ke depan. Plus denda Rp 50 juta.

”Dia (Heri) terbukti memukul tangan wasit sampai peluitnya terjatuh. Sikap ini sangat jauh dari fair play. Mengingat wasit adalah salah satu perangkat pertandingan,” kata Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing dalam jumpa pers virtual kemarin.

Keputusan itu sudah dikirimkan kepada pihak klub. Tidak bisa diganggu gugat lagi.

”Kalau ada yang bertanya, kenapa kok hukumannya sampai enam bulan? Ini soal mengatur temperamen pemain di lapangan. Agar ke depan pemain tidak berbuat seenaknya lagi,” tegas Erwin.

Baca Juga :  Perjuangan Sang Juru Kunci

”Ayolah, semua pemain agar bisa betul-betul menaati fair play. Agar sepak bola Indonesia jadi lebih baik,” tambahnya.

Sanksi kedua diberikan kepada Nurhidayat Haji Haris. Bek PSG Pati itu menyikut salah satu pemain Persijap. Dia disanksi larangan bermain tiga laga dan denda Rp 3 juta.

”Setelah kami pelajari, memang bola masih dalam penguasaan Nurhidayat. Tapi, dia jelas-jelas sengaja menyikut pemain lawan,” terang Erwin.

Sanksi untuk PSG Pati bisa saja bertambah. Satu nama lagi masih diinvestigasi. Dia adalah Syaiful Indra Cahya. Syaiful sudah jadi perhatian sejak melakukan tendangan kungfu pada laga persahabatan kontra Persiraja Banda Aceh.

”Dan pelanggaran tidak perlu juga diulangi saat PSG melawan Persijap. Dia (Syaiful) dengan sengaja melakukan tendangan ke pemain lawan. Kami masih pelajari,” tegas Erwin.

Bagi PSG, sanksi itu ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Saat ini PSG terpuruk di dasar klasemen sementara grup C. Dari empat pertandingan yang sudah dijalani, tim yang dimiliki YouTuber kaya Atta Halilintar tersebut hanya bisa meraih sekali seri dan tiga kali kalah.

Baca Juga :  Pengurus Pabersi Kota Palangka Raya Resmi Dilantik

Di luar PSG, T.A. Musafri jadi pemain dengan sanksi cukup berat. Striker gaek Badak Lampung itu sempat memaki wasit dengan kata-kata kasar. Dia kemudian disanksi larangan bermain enam laga.

”Dia (Musafri) sudah menghina secara tegas di depan wasit utama. Pemain harus tahu kalau mereka kudu menghormati wasit,” tandasnya.

Bagaimana dengan Liga 1? Sejauh ini tidak ada sanksi yang masuk kategori berat. ”Pelanggaran paling banyak hanya berupa keterlambatan kickoff,” kata Erwin.

Ada empat klub yang melanggar. Mereka adalah PS Sleman, PSM Makassar, Madura United, dan Persela Lamongan. Keempatnya disanksi berupa denda Rp 50 juta.

Terpopuler

Artikel Terbaru