26.7 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Kroasia vs Albania: Siapa Angkat Koper Lebih Awal

PROKALTENG.CO-Prediksi pertandingan Kroasia vs Albania di Euro 2024 pada Rabu (19/6) menjadi laga hidup mati guna menjaga peluang lolos ke 16 besar. Pertandingan digelar di Volksparkstadion, Hamburg, Jerman, bisa disaksikan mulai pukul 20.00 WIB melalui live streaming RCTI dan Vision+ di channel Sportstars 3 serta Sportstars 4.

Kedua tim sama-sama menelan kekalahan di laga pertama mereka di Euro 2024. Kroasia, yang dijuluki Vatreni, dihajar Spanyol dengan skor 3-0, sementara Albania, yang dikenal sebagai The Red and Blacks, menyerah 1-2 di tangan Italia meskipun sempat memimpin pertandingan.

Jika ingin menjaga peluang lolos ke babak sistem gugur, kemenangan menjadi harga mati bagi kedua tim. Kekalahan beruntun akan semakin menempatkan mereka di dasar klasemen sekaligus memperberat peluang menuju fase berikutnya. Jadi, siapa yang berpotensi gugur lebih awal? Kroasia atau Albania?

Peluang lolos dari fase grup lebih terbuka lebar setelah terjadi penambahan peserta Piala Eropa dari 16 tim menjadi 24 negara sejak Euro 2016. Dalam format sebelumnya, dua kekalahan dari dua laga awal bisa menamatkan perjuangan di fase grup. Namun, format baru membuka harapan lolos setidaknya hingga partai ketiga meskipun kalah di dua laga pertama. Alasannya, tersedia empat jatah lolos ke sistem gugur sebagai peringkat tiga terbaik.

Denmark (Piala Eropa 2020) adalah contoh nyata dari harapan itu. Dalam dua laga awal fase grup, Tim Dinamit kalah 0-1 dari Finlandia dan tumbang 1-2 dari Belgia. Mereka baru bisa memastikan tiket lolos setelah mengalahkan Rusia 4-1 di partai ketiga, menjadi runner-up di bawah Belgia meskipun hanya mengantongi tiga poin.

Kejadian serupa bisa terjadi tergantung pada variabel lain, terutama hasil pertandingan di grup yang sama yang bisa memengaruhi head to head atau selisih gol. Untuk berebut posisi ketiga, mereka perlu memantau hasil tim lain terkait urusan selisih gol.

Baca Juga :  Alami Patah Hidung, Jordi Amat Bakal Kenakan Topeng saat Lawan Jepang

Berkaca dari kasus tersebut, Kroasia dan Albania perlu memenangi duel di Hamburg. Setelah laga usai, mereka baru bisa melihat seberapa besar peluang mendapatkan tiket ke babak berikutnya.

Albania mengemban tugas lebih berat mengingat mereka dianggap sebagai tim terlemah di Grup B. Namun, permainan menawan melawan Italia patut mendapatkan apresiasi, terutama lini pertahanan yang solid. Gli Azzurri mendominasi dengan 66 persen penguasaan bola. Namun, pertahanan rapat The Red and Blacks membuat lawan kesulitan dan hanya mencatatkan lima shots on target dari total 16 tembakan.

”Kami tahu Kroasia adalah salah satu tim terbaik dunia dan berada di peringkat kedua dan ketiga di dua Piala Dunia terakhir. Jika kami ingin bertahan di turnamen ini, kami harus mengalahkan mereka. Kami akan memberikan kemampuan terbaik untuk negara dan bendera Albania,” kata pemain Albania Arber Hoxha, di laman resmi UEFA.

Timnas Kroasia sejatinya mendapatkan tekanan lebih hebat. Predikat runner-up Piala Dunia 2018, juara ketiga Piala Dunia 2022, dan runner-up UEFA Nations League 2022-23 menempatkan Vatreni sebagai unggulan. Andai kalah lagi, peluang Kroasia semakin sulit karena harus bertemu Italia di partai terakhir.

Pelatih Kroasia Zlatko Dalic memiliki banyak PR yang harus dibenahi, paling utama adalah efektivitas penyelesaian akhir. Saat melawan La Furia Roja, Vatreni sebenarnya bisa melepaskan 16 tembakan, namun hanya lima yang tepat sasaran.

”Albania akan menggalang organisasi pertahanan dengan baik dan mencari peluang lewat serangan balik. Kesabaran akan menjadi kunci bagi kami serta harus pandai memanfaatkan peluang. Selain itu, kami juga tidak boleh lupa dengan pertahanan untuk antisipasi serangan balik lawan,” kata striker Kroasia Andrej Kramaric.

Baca Juga :  Messi Lewati Rekor Ronaldo

Sektor pertahanan Kroasia juga layak diperbaiki. Duet Josip Šutalo dan Marin Pongračić terlihat kepayahan menghadapi serangan kilat Timnas Spanyol. Begitu juga dengan kecerdasan saat melakukan tekel. Secara statistik, dari 11 percobaan tekel yang dilakukan Luka Modrić dan kawan-kawan, hanya empat yang sukses.

Akan menarik melihat bagaimana rotasi yang dilakukan Kroasia di pertandingan nanti. Beberapa perubahan mungkin akan dilakukan, tapi bisa saja tidak akan menyentuh pemain kunci seperti Luka Modrić, Joško Gvardiol, dan Dominik Livaković.

Striker Ante Budimir bisa saja dievaluasi karena gagal mengemban tugas di lini depan saat melawan Spanyol. Budimir hanya mampu melepaskan dua tembakan yang gagal tepat sasaran dan menjadi pemain pertama yang diganti. Dalić bisa mencoba Bruno Petković. Masuk di menit 72, Petković nyaris mencetak gol andai penaltinya tidak ditepis kiper Spanyol, Unai Simon.

Albania diperkirakan tidak akan melakukan banyak perubahan. Sebelas pemain pertama yang diturunkan Sylvinho melawan Italia bermain cukup bagus. Mereka berpotensi kembali menghuni starter. Pemain seperti Hoxha dan Rey Manaj bisa menjadi pembeda dan memberikan energi baru.

Kroasia (4-3-3): Dominik Livaković; Josip Stanišić, Josip Šutalo, Marin Pongračić, Joško Gvardiol; Marcelo Brozović, Mateo Kovačić, Luka Modrić; Lovro Majer, Andrej Kramarić, Bruno Petković. Pelatih: Zlatko Dalić.

Albania (4-3-3): Thomas Strakosha; Elseid Hysaj, Arlind Ajeti, Berat Djimsiti, Mario Mitaj; Ylber Ramadani, Kristjan Asllani, Nedim Bajrami; Jasir Asani, Taulant Seferi, Armando Broja. Pelatih: Sylvinho.

Pertandingan ini akan menjadi duel perdana yang melibatkan Kroasia dan Albania dalam semua ajang. Berikut adalah catatan lima pertandingan terakhir masing-masing tim.(jpc)

PROKALTENG.CO-Prediksi pertandingan Kroasia vs Albania di Euro 2024 pada Rabu (19/6) menjadi laga hidup mati guna menjaga peluang lolos ke 16 besar. Pertandingan digelar di Volksparkstadion, Hamburg, Jerman, bisa disaksikan mulai pukul 20.00 WIB melalui live streaming RCTI dan Vision+ di channel Sportstars 3 serta Sportstars 4.

Kedua tim sama-sama menelan kekalahan di laga pertama mereka di Euro 2024. Kroasia, yang dijuluki Vatreni, dihajar Spanyol dengan skor 3-0, sementara Albania, yang dikenal sebagai The Red and Blacks, menyerah 1-2 di tangan Italia meskipun sempat memimpin pertandingan.

Jika ingin menjaga peluang lolos ke babak sistem gugur, kemenangan menjadi harga mati bagi kedua tim. Kekalahan beruntun akan semakin menempatkan mereka di dasar klasemen sekaligus memperberat peluang menuju fase berikutnya. Jadi, siapa yang berpotensi gugur lebih awal? Kroasia atau Albania?

Peluang lolos dari fase grup lebih terbuka lebar setelah terjadi penambahan peserta Piala Eropa dari 16 tim menjadi 24 negara sejak Euro 2016. Dalam format sebelumnya, dua kekalahan dari dua laga awal bisa menamatkan perjuangan di fase grup. Namun, format baru membuka harapan lolos setidaknya hingga partai ketiga meskipun kalah di dua laga pertama. Alasannya, tersedia empat jatah lolos ke sistem gugur sebagai peringkat tiga terbaik.

Denmark (Piala Eropa 2020) adalah contoh nyata dari harapan itu. Dalam dua laga awal fase grup, Tim Dinamit kalah 0-1 dari Finlandia dan tumbang 1-2 dari Belgia. Mereka baru bisa memastikan tiket lolos setelah mengalahkan Rusia 4-1 di partai ketiga, menjadi runner-up di bawah Belgia meskipun hanya mengantongi tiga poin.

Kejadian serupa bisa terjadi tergantung pada variabel lain, terutama hasil pertandingan di grup yang sama yang bisa memengaruhi head to head atau selisih gol. Untuk berebut posisi ketiga, mereka perlu memantau hasil tim lain terkait urusan selisih gol.

Baca Juga :  Alami Patah Hidung, Jordi Amat Bakal Kenakan Topeng saat Lawan Jepang

Berkaca dari kasus tersebut, Kroasia dan Albania perlu memenangi duel di Hamburg. Setelah laga usai, mereka baru bisa melihat seberapa besar peluang mendapatkan tiket ke babak berikutnya.

Albania mengemban tugas lebih berat mengingat mereka dianggap sebagai tim terlemah di Grup B. Namun, permainan menawan melawan Italia patut mendapatkan apresiasi, terutama lini pertahanan yang solid. Gli Azzurri mendominasi dengan 66 persen penguasaan bola. Namun, pertahanan rapat The Red and Blacks membuat lawan kesulitan dan hanya mencatatkan lima shots on target dari total 16 tembakan.

”Kami tahu Kroasia adalah salah satu tim terbaik dunia dan berada di peringkat kedua dan ketiga di dua Piala Dunia terakhir. Jika kami ingin bertahan di turnamen ini, kami harus mengalahkan mereka. Kami akan memberikan kemampuan terbaik untuk negara dan bendera Albania,” kata pemain Albania Arber Hoxha, di laman resmi UEFA.

Timnas Kroasia sejatinya mendapatkan tekanan lebih hebat. Predikat runner-up Piala Dunia 2018, juara ketiga Piala Dunia 2022, dan runner-up UEFA Nations League 2022-23 menempatkan Vatreni sebagai unggulan. Andai kalah lagi, peluang Kroasia semakin sulit karena harus bertemu Italia di partai terakhir.

Pelatih Kroasia Zlatko Dalic memiliki banyak PR yang harus dibenahi, paling utama adalah efektivitas penyelesaian akhir. Saat melawan La Furia Roja, Vatreni sebenarnya bisa melepaskan 16 tembakan, namun hanya lima yang tepat sasaran.

”Albania akan menggalang organisasi pertahanan dengan baik dan mencari peluang lewat serangan balik. Kesabaran akan menjadi kunci bagi kami serta harus pandai memanfaatkan peluang. Selain itu, kami juga tidak boleh lupa dengan pertahanan untuk antisipasi serangan balik lawan,” kata striker Kroasia Andrej Kramaric.

Baca Juga :  Messi Lewati Rekor Ronaldo

Sektor pertahanan Kroasia juga layak diperbaiki. Duet Josip Šutalo dan Marin Pongračić terlihat kepayahan menghadapi serangan kilat Timnas Spanyol. Begitu juga dengan kecerdasan saat melakukan tekel. Secara statistik, dari 11 percobaan tekel yang dilakukan Luka Modrić dan kawan-kawan, hanya empat yang sukses.

Akan menarik melihat bagaimana rotasi yang dilakukan Kroasia di pertandingan nanti. Beberapa perubahan mungkin akan dilakukan, tapi bisa saja tidak akan menyentuh pemain kunci seperti Luka Modrić, Joško Gvardiol, dan Dominik Livaković.

Striker Ante Budimir bisa saja dievaluasi karena gagal mengemban tugas di lini depan saat melawan Spanyol. Budimir hanya mampu melepaskan dua tembakan yang gagal tepat sasaran dan menjadi pemain pertama yang diganti. Dalić bisa mencoba Bruno Petković. Masuk di menit 72, Petković nyaris mencetak gol andai penaltinya tidak ditepis kiper Spanyol, Unai Simon.

Albania diperkirakan tidak akan melakukan banyak perubahan. Sebelas pemain pertama yang diturunkan Sylvinho melawan Italia bermain cukup bagus. Mereka berpotensi kembali menghuni starter. Pemain seperti Hoxha dan Rey Manaj bisa menjadi pembeda dan memberikan energi baru.

Kroasia (4-3-3): Dominik Livaković; Josip Stanišić, Josip Šutalo, Marin Pongračić, Joško Gvardiol; Marcelo Brozović, Mateo Kovačić, Luka Modrić; Lovro Majer, Andrej Kramarić, Bruno Petković. Pelatih: Zlatko Dalić.

Albania (4-3-3): Thomas Strakosha; Elseid Hysaj, Arlind Ajeti, Berat Djimsiti, Mario Mitaj; Ylber Ramadani, Kristjan Asllani, Nedim Bajrami; Jasir Asani, Taulant Seferi, Armando Broja. Pelatih: Sylvinho.

Pertandingan ini akan menjadi duel perdana yang melibatkan Kroasia dan Albania dalam semua ajang. Berikut adalah catatan lima pertandingan terakhir masing-masing tim.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru