PROKALTENG.CO– Tim nasional Indonesia akan menantang juara dunia Argentina di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, malam ini. Di atas kertas, La Albicelste harusnya memenangi laga ini meski bukan mustahil Indonesia membuat kejutan.
Tim Tango memang unggul segalanya atas Indonesia. Dalam daftar rangking FIFA, jawara Piala Dunia 2022 itu berada di puncak alias nomor 1. Sementara Tim Garuda sejauh ini masih di posisi 149 dunia.
Prestasi kedua negara juga jelas tidak bisa disandingkan. Argentina adalah pemilik tiga gelar Piala Dunia dan menjadi pemilik podium terakhir, Desember tahun lalu di Qatar.
Argentina juga merupakan juara bertahan Copa America dan total sudah mengoleksi 15 trofi di kompetisi sepak bola utama negara-negara CONMEBOL ini. Sebaliknya, Indonesia masih sulit bersaing di kawasan Asia.
Bahkan, untuk level Piala AFF sekalipun, Indonesia belum pernah juara. Prestasi terbaik Tim Garuda di turnamen antar-negara Asia Tenggara ini hanya menjadi runner-up enam kali, yakni 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.
Perbandingan rangking dan prestasi kedua negara mempertegas level skuat. Meski tanpa Lionel Messi, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi, perbedaan kualitas skuat Argentina dan Indonesia masih bagaikan langit dan bumi.
Sebagaimana daftar skuat Argentina, pelatih Lionel Scaloni memboyong pemain-pemain yang bermain di klub-klub elite Eropa. Dari Premier League Inggirs misalnya ada Julián Álvarez (Manchester City), Alejandro Garnacho (Manchester United), Enzo Fernández (Chelsea), Alexis Mac Allister (Liverpool), Emiliano Martínez (Aston Vila), Cristian Romero (Tottenham Hotspur), dan Giovani Lo Celso (Tottenham Hotspur).
Sementara dari tim-tim besar Italia dan Spanyol ada nama-nama seperti Leandro Paredes (Juventus), Giovanni Simeone (Napoli), Nicolás González (Fiorentina), Nahuel Molina (Atlético Madrid), Germán Pezzella (Real Betis), hingga Lucas Ocampos (Sevilla).
Namun, apa pun bisa terjadi di sepak bola. Dan yang terpenting, Asnawi Mangkualam Bahar bermain dengan Spartan. Jika tampil penuh spirit dan kebanggaan untuk menjaga harga diri, tidak ada alasan anak asuh Shin Tae-yong untuk gentar.
“Sejujurnya saya pun ingin memberi kejutan. Tapi bukan saya yang bisa melakukan atau memberi kejutan, namun pemain sendiri yang menunjukkannya di lapangan,” kata Shin Tae-yong dalam sesi jumpa pers di Stadion GBK, Minggu, 19 Juni, kemarin.
STY Berharap Tim Dapat Ilmu
Kalaupun tidak bisa memberi kejutan, Shin berharap pemainnya memetik pelajaran dari laga ini. Menghadapi tim dengan level lebih tinggi menurutnya akan sangat membantu perkembangan sepak bola Indonesia.
“Jadi mungkin akan jadi sulit laga ini untuk dimenangi dan saya mempersiapkan pertandingan agar bisa lebih banyak belajar dan melalui pertandingan ini. Pemain dan sepak bola Indonesia harus bisa lebih banyak berkembang,” jelasnya.
Shin juga mengingatkan bahwa ini adalah pertandingan penting, bukan sekadar hiburan. “Kami fokus ke pertandingan, bukan hiburan. Anda harus tahu bahwa tim Argentina pemainnya seperti apa. Walaupun melakukan rotasi, sebenarnya sama saja. Meski tidak ada Messi dan Di Maria, mereka tetap tim paling bagus di dunia,” ujarnya.
Mewakili pemain, Dimas Drajad menegaskan mereka akan berusaha maksimal memberikan perlawanan kepada Argentina di laga terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia ini.
“Memang tidak mudah untuk melawan juara dunia, tapi kami akan bekerja semaksimal mungkin. Tetap dukung kami, pemain dan seluruh staf, agar bisa meraih hasil yang maksimal,” kata Dimas Drajad.
Respon Positif
Pelatih Argentina, Lionel Scaloni sementara itu tetap menunjukkan respeknya pada Tim Garuda. “Indonesia adalah tim yang bagus dan punya teknik yang bagus, tidak mudah bagi kami melawan Indonesia,” katanya di GBK.
Meski demikian, seperti yang ia tegaskan sejak awal, Scaloni yang memimpin Argentina meraih gelar Piala Dunia 2022 memastikan akan melakukan rotasi. Bagi dia, itu bukan karena kekuatan lawan, namun untuk memberi kesempatan pemainnya untuk menambah menit bermain.
“Kami akan memberi semua orang kesempatan untuk bermain sehingga mereka bisa melihat apa artinya bermain dengan seragam ini,” tegas Scaloni di situs AFA.
Untuk laga ini, Geronimo Rulli diprediksi akan menggantikan Emiliano Martinez di bawah mistar gawang. Dalam formasi empat bek, Scaloni kemungkinan akan memainkan German Pezzella dan Leonardo Balerdi sebagai bek tengah. Sedangkan Nahuel Molina dan Nicolás Tagliafico akan beroperasi sebagai full-back.
Leandro Paredes dan Giovani Lo Celso yang bermain sebagai pemain pengganti saat Argentina menang 2-0 atas Australia di Beijing akan mengisi lapangan tengah. Mereka bisa bermain bersama Exequiel Palacios yang terakhir menjadi starter pada Juni 2021.
Setelah melakukan debutnya di Argentina melawan Australia, Alejandro Garnacho berpeluang menjadi starter untuk pertama kalinya dengan seragam Argentina. Ia bisa bermain bersama Julian Alvarez dan Lucas Ocampos.
Seperti halnya Argentina, Indonesia juga dipastikan melakukan sejumlah perubahan dari starter yang bermain imbang 0-0 melawan Palestina di Surabaya. Nama-nama seperti Jordi Amat, Shayne Pattynama, hingga Dendy Sulistyawan berpeluang turun sejak menit awal. (amr/jpg/hnd)
Prakiraan pemain
Indonesia (5-3-1-1): Ernando; Asnawi, Jordi, Rizky, Baggott, Pattynama; Klok, Rachmat, Marselino; Lilipaly; Dendy
Argentina (4-3-3): Rulli; Molina, Balerdi, Pezzella, Tagliafico; Palacios, Paredes, Lo Celso; Ocampos, Alvarez, Garnacho