DUA legenda
Manchester United Paul Ince dan Owen Hargreaves berkomentar soal kehebatan
Romelu Lukaku pada musim pertamanya di Inter Milan.
Ince dan
Hargreaves mengatakan bahwa Lukaku tidak mampu menghasilkan penampilan puncak
di United karena dia tidak benar-benar bahagia di Old Trafford.
Sejak
meninggalkan United akhir musim lalu, Lukaku langsung melesat bersama Inter.
Total, dia mencetak 33 gol di semua ajang. Dini hari tadi (18/7), Lukaku
memborong dua gol, membantu Inter ke final Liga Europa dengan menghancurkan
Shakhtar Donetsk dengan skor 5-0.
รขโฌลLukaku tidak
kesulitan mencetak gol, dia mampu mencetak gol. Soal ini mari kita luruskan
dulu,รขโฌย kata Ince, gelandang Manchester United periode 1989-1995 kepada BT
Sport.
รขโฌลDia tidak
bahagia di bawah (Jose) Mourinho. Kadang, kamu perlu menemukan orang yang tepat
dan negara yang tepat. Jika kamu bahagia, kamu akan tampil dengan baik,รขโฌย tambah
pria yang pernah menjadi pemain Inter pada 1995 sampai 1997 tersebut.
รขโฌลLukaku
terlihat fit dan ramping. Berbicara saat di Manchester United, terlihat sekali
dia bahkan, istilahnya, tidak bisa berlari mengitari taman. Dan sekarang, dia
mudah sekali melewati orang. Kecepatannya dahsyat,รขโฌย tambah Ince.
Ince
menambahkan bahwa ketika dia menjadi pemain Inter, mantan gelandang tim
nasional Inggris itu juga merasa lebih bugar. Ince tidak tahu mengapa itu bisa
terjadi. Bisa jadi karena cuaca atau makanan.
รขโฌลLukaku
terlihat seperti binatang yang berbeda. Kita semua tahu bahwa dia bisa
melakukan penyelesaian di depan gawang dan mencetak gol,รขโฌย ucap Ince.
Hargreaves
setuju dengan pendapat Ince. Gelandang United periode 2007-2011 itu menuturkan
bahwa mentalitas Lukaku meningkat selama di Inter. Dan itulah faktor yang
membuatnya kembali ke penampilan terbaik.
รขโฌลDi Manchester
United, rasanya Lukaku perlu membuktikan sesuatu sepanjang waktu. Terlihat
sekali dia membawa beban,รขโฌย kata Hargreaves.
รขโฌลSekarang dia
berada di tempat yang membuatnya sangat percaya diri. Saya kira dia bermain
layaknya penyerang tengah yang sempurna. Dia terlihat sangat tajam. Kami tidak
akan pernah meragukan kemampuannya mencetak gol. Namun, pada usianya yang
mencapai 27 tahun, ini adalah periode yang sempurna,รขโฌย tandasnya.