25.9 C
Jakarta
Tuesday, December 23, 2025

Belum Miliki Pelatih Kepala, Persebaya Surabaya Akan Dilatih Pelatih asal Korsel Shin Sang-gyu

Persebaya Surabaya akan menghadapi Borneo FC dengan pelatih caretaker Shin Sang-gyu, setelah Uston Nawawi terkena sanksi. (Dok. Persebaya)

Belum Miliki Pelatih Kepala, Persebaya Surabaya Akan Dilatih Pelatih asal Korsel Shin Sang-gyu

 

Persebaya Surabaya akan dilatih pelatih asal Korea Selatan saat menghadapi Borneo FC pada lanjutan Super League 2025/2026. Sosok tersebut adalah Shin Sang-gyu yang akan bertugas sebagai caretaker di pinggir lapangan.

Situasi ini terjadi karena Persebaya Surabaya belum memiliki pelatih kepala definitif usai mengakhiri kerja sama dengan Eduardo Pérez.

Hingga kini, manajemen belum mengumumkan pengganti resmi pelatih asal Spanyol tersebut.

Untuk sementara, tim berjuluk Green Force masih ditangani Uston Nawawi sebagai pelatih caretaker. Uston sebelumnya merupakan asisten Eduardo Pérez dan telah mendampingi Persebaya Surabaya sekitar 30 hari terakhir.

Electronic money exchangers listing

Sebagai mantan pemain Persebaya Surabaya, Uston mencoba menjaga stabilitas tim di tengah masa transisi. Ia mengaku belum mendapatkan informasi apa pun soal rencana penunjukan pelatih baru.

“Untuk pelatih baru, saya belum berkomunikasi dengan manajemen terkait hal tersebut,” ujar Uston Nawawi. Ia menambahkan, “Saya belum mengetahui soal itu.”

Di tengah ketidakpastian tersebut, Uston memilih untuk tetap fokus pada tugas yang ada. “Saya fokus saja pada persiapan tim menghadapi pertandingan selanjutnya,” ucapnya.

Baca Juga :  Eduardo Perez Optimistis Persebaya Surabaya Siap Tempur di Super League 2025/2026

Meski hanya berstatus pelatih sementara, Uston tetap memikul tanggung jawab penuh dalam mempersiapkan tim. Setiap laga dijadikan kesempatan menjaga konsistensi Persebaya Surabaya di Super League.

Di bawah arahan Uston Nawawi, Persebaya Surabaya memang belum meraih kemenangan. Namun, Green Force juga belum menelan kekalahan sejak ditangani pelatih asal Sidoarjo tersebut.

Hingga pekan ke-13 Super League, Persebaya Surabaya menempati peringkat kesembilan klasemen sementara. Klub kebanggaan Bonek itu mengoleksi 18 poin dari 13 pertandingan.

Laga melawan Borneo FC pun menjadi momen penting untuk memperbaiki posisi klasemen. Sayangnya, Persebaya Surabaya harus tampil tanpa kehadiran Uston Nawawi di pinggir lapangan.

 

Uston dipastikan absen karena terkena akumulasi kartu kuning sebagai ofisial tim. Dua kartu kuning tersebut didapat saat melawan Persija Jakarta menit ke-39 dan Bhayangkara FC menit ke-89.

Sanksi tersebut merujuk pada regulasi resmi I.League terkait akumulasi kartu untuk ofisial. Aturan itu tertuang jelas dalam regulasi kompetisi.

“Pasal 55 Kartu Kuning dan Kartu Merah,” bunyi regulasi tersebut.

“Ofisial yang memperoleh akumulasi 2 kartu kuning dalam 2 pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya BRI Super League, tidak diperkenankan untuk mendampingi 1 pertandingan pada pertandingan berikutnya setelah akumulasi tersebut tercapai.”

Regulasi itu juga menyebut sanksi berlaku berlipat pada akumulasi berikutnya. “Aturan ini juga berlaku untuk kelipatan berikutnya, keempat, keenam, kedelapan, dan seterusnya,” tulis regulasi tersebut.

Baca Juga :  Persebaya Surabaya Didenda Rp25 Juta, Keputusan Sanksi Picu Reaksi Keras dari Kalangan Bonek

Dengan absennya Uston Nawawi, posisi caretaker di laga kontra Borneo FC diisi Shin Sang-gyu. Pelatih fisik Persebaya Surabaya tersebut berasal dari Korea Selatan.

Shin Sang-gyu selama ini bertugas menjaga kondisi kebugaran pemain Persebaya Surabaya sepanjang musim. Kini, ia mendapat peran lebih besar sebagai pemimpin tim di sisi lapangan.

Penunjukan Shin Sang-gyu membuat laga ini terasa istimewa. Untuk pertama kalinya musim ini, Persebaya Surabaya dipimpin langsung pelatih asal Korea Selatan saat pertandingan resmi.

Peran Shin Sang-gyu diharapkan mampu menjaga kedisiplinan dan intensitas permainan tim. Adaptasi cepat pemain menjadi faktor penting dalam situasi ini.

Manajemen Persebaya Surabaya sendiri masih belum memberikan pernyataan resmi soal jadwal pengumuman pelatih kepala baru. Kondisi tersebut membuat peran caretaker sangat krusial menjaga fokus tim.

Laga melawan Borneo FC pun menjadi ujian mental dan organisasi bagi Persebaya Surabaya. Kehadiran Shin Sang-gyu di pinggir lapangan diharapkan memberi energi baru.

Menarik menantikan bagaimana Green Force tampil dalam kondisi tidak biasa ini. Sentuhan pelatih asal Korea Selatan bisa menjadi cerita penting dalam perjalanan Persebaya Surabaya musim ini.(jpc)

Persebaya Surabaya akan menghadapi Borneo FC dengan pelatih caretaker Shin Sang-gyu, setelah Uston Nawawi terkena sanksi. (Dok. Persebaya)

Belum Miliki Pelatih Kepala, Persebaya Surabaya Akan Dilatih Pelatih asal Korsel Shin Sang-gyu

 

Electronic money exchangers listing

Persebaya Surabaya akan dilatih pelatih asal Korea Selatan saat menghadapi Borneo FC pada lanjutan Super League 2025/2026. Sosok tersebut adalah Shin Sang-gyu yang akan bertugas sebagai caretaker di pinggir lapangan.

Situasi ini terjadi karena Persebaya Surabaya belum memiliki pelatih kepala definitif usai mengakhiri kerja sama dengan Eduardo Pérez.

Hingga kini, manajemen belum mengumumkan pengganti resmi pelatih asal Spanyol tersebut.

Untuk sementara, tim berjuluk Green Force masih ditangani Uston Nawawi sebagai pelatih caretaker. Uston sebelumnya merupakan asisten Eduardo Pérez dan telah mendampingi Persebaya Surabaya sekitar 30 hari terakhir.

Sebagai mantan pemain Persebaya Surabaya, Uston mencoba menjaga stabilitas tim di tengah masa transisi. Ia mengaku belum mendapatkan informasi apa pun soal rencana penunjukan pelatih baru.

“Untuk pelatih baru, saya belum berkomunikasi dengan manajemen terkait hal tersebut,” ujar Uston Nawawi. Ia menambahkan, “Saya belum mengetahui soal itu.”

Di tengah ketidakpastian tersebut, Uston memilih untuk tetap fokus pada tugas yang ada. “Saya fokus saja pada persiapan tim menghadapi pertandingan selanjutnya,” ucapnya.

Baca Juga :  Eduardo Perez Optimistis Persebaya Surabaya Siap Tempur di Super League 2025/2026

Meski hanya berstatus pelatih sementara, Uston tetap memikul tanggung jawab penuh dalam mempersiapkan tim. Setiap laga dijadikan kesempatan menjaga konsistensi Persebaya Surabaya di Super League.

Di bawah arahan Uston Nawawi, Persebaya Surabaya memang belum meraih kemenangan. Namun, Green Force juga belum menelan kekalahan sejak ditangani pelatih asal Sidoarjo tersebut.

Hingga pekan ke-13 Super League, Persebaya Surabaya menempati peringkat kesembilan klasemen sementara. Klub kebanggaan Bonek itu mengoleksi 18 poin dari 13 pertandingan.

Laga melawan Borneo FC pun menjadi momen penting untuk memperbaiki posisi klasemen. Sayangnya, Persebaya Surabaya harus tampil tanpa kehadiran Uston Nawawi di pinggir lapangan.

 

Uston dipastikan absen karena terkena akumulasi kartu kuning sebagai ofisial tim. Dua kartu kuning tersebut didapat saat melawan Persija Jakarta menit ke-39 dan Bhayangkara FC menit ke-89.

Sanksi tersebut merujuk pada regulasi resmi I.League terkait akumulasi kartu untuk ofisial. Aturan itu tertuang jelas dalam regulasi kompetisi.

“Pasal 55 Kartu Kuning dan Kartu Merah,” bunyi regulasi tersebut.

“Ofisial yang memperoleh akumulasi 2 kartu kuning dalam 2 pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya BRI Super League, tidak diperkenankan untuk mendampingi 1 pertandingan pada pertandingan berikutnya setelah akumulasi tersebut tercapai.”

Regulasi itu juga menyebut sanksi berlaku berlipat pada akumulasi berikutnya. “Aturan ini juga berlaku untuk kelipatan berikutnya, keempat, keenam, kedelapan, dan seterusnya,” tulis regulasi tersebut.

Baca Juga :  Persebaya Surabaya Didenda Rp25 Juta, Keputusan Sanksi Picu Reaksi Keras dari Kalangan Bonek

Dengan absennya Uston Nawawi, posisi caretaker di laga kontra Borneo FC diisi Shin Sang-gyu. Pelatih fisik Persebaya Surabaya tersebut berasal dari Korea Selatan.

Shin Sang-gyu selama ini bertugas menjaga kondisi kebugaran pemain Persebaya Surabaya sepanjang musim. Kini, ia mendapat peran lebih besar sebagai pemimpin tim di sisi lapangan.

Penunjukan Shin Sang-gyu membuat laga ini terasa istimewa. Untuk pertama kalinya musim ini, Persebaya Surabaya dipimpin langsung pelatih asal Korea Selatan saat pertandingan resmi.

Peran Shin Sang-gyu diharapkan mampu menjaga kedisiplinan dan intensitas permainan tim. Adaptasi cepat pemain menjadi faktor penting dalam situasi ini.

Manajemen Persebaya Surabaya sendiri masih belum memberikan pernyataan resmi soal jadwal pengumuman pelatih kepala baru. Kondisi tersebut membuat peran caretaker sangat krusial menjaga fokus tim.

Laga melawan Borneo FC pun menjadi ujian mental dan organisasi bagi Persebaya Surabaya. Kehadiran Shin Sang-gyu di pinggir lapangan diharapkan memberi energi baru.

Menarik menantikan bagaimana Green Force tampil dalam kondisi tidak biasa ini. Sentuhan pelatih asal Korea Selatan bisa menjadi cerita penting dalam perjalanan Persebaya Surabaya musim ini.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru