PROKALTENG.CO-Teka-teki siapa yang akan jadi wakil Indonesia di ajang Piala
AFC tahun depan terjawab. Kemarin (16/12), dalam rapat Exco PSSI yang
dilaksanakan secara virtual, diputuskan dua klub yang akan mewakili Merah Putih
di level kedua kompetisi Asia itu.
Dua klub tersebut adalah Bali United dan Persija Jakarta.
Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan, Bali United dan
Persija terpilih untuk tampil di Piala AFC tahun depan. ’’Kami ambil hasil dari
musim 2019. Bali United jadi juara Liga 1 dan Persija jadi runner-up untuk Piala Indonesia,’’ ujarnya.
Nama Bali United sebagai juara Liga 1 musim 2019 memang
sudah diprediksi. Sebab, PSSI tidak bisa lagi mengajukan nama lain. Alasannya,
Liga 1 2020 sampai saat ini masih ditunda dan belum diketahui jawaranya.
Sementara itu, Persija dipilih karena PSM Makassar yang
jadi juara Piala Indonesia tidak masuk kriteria peserta di Piala AFC.
Kriterianya adalah lolos lisensi AFC. Tahun ini, Juku Eja memang tidak masuk
tujuh tim yang mendapatkan lisensi AFC.
’’Karena Persija runner-up Piala
Indonesia dan lolos lisensi AFC, maka kami memilih Persija untuk jadi wakil di
Piala AFC,’’ paparnya.
Persija awalnya tidak lolos kriteria lisensi AFC pertama
yang dirilis PSSI. Tapi, Macan Kemayoran mengajukan banding dan akhirnya lolos.
Lantas, kenapa harus Persija? Bukankah ada klub Liga 1
lainnya seperti Persipura Jayapura yang menepati peringkat ketiga di klasemen
akhir hingga Bhayangkara FC di bawahnya?
Pria asal Gorontalo itu menyebutkan, cara main untuk wakil
Indonesia di Piala AFC tidak begitu. Turnamen besar lain seperti Piala
Indonesia harus masuk ke agendannya. ’’Harus dong. Karena
Piala Indonesia ini kan sejak awal memang akan mewakili Indonesia di ajang Asia
untuk juaranya. PSM tidak lolos lisensi, akhirnya jadi ke runner-up, Persija,’’ tegasnya.
Selain memutuskan wakil Indonesia di Piala AFC, rapat Exco
PSSI kemarin juga memutuskan waktu penyelenggaraan Kongres Tahunan PSSI.
Misalnya, yang sudah diprediksi, Kongres Tahunan PSSI pada 2021 molor.
Jika biasanya kongres tahunan PSSI dilaksanakan pada akhir
Januari, tahun depan baru bisa dilaksanakan pada akhir Februari. ’’26 Februari
kami akan adakan kongres,’’ ungkapnya.
Jadwal tersebut tentu sudah masuk ketentuan Statuta PSSI.
Di mana harus berlangsung 8 minggu setelah diputuskan dalam rapat exco.
Sayangnya, kejelasan mengenai kongres tahunan akan diadakan virtual atau tatap
muka langsung belum ditentukan. ’’Belum, kami masih lihat situasi soal itu,’’
ungkapnya.
Hal senada dikatakan anggota exco lainnya, Haruna
Soemitro. Dia menuturkan, virtual ataupun tatap muka secara langsung dalam
kongres tahunan PSSI memang belum diputuskan dalam rapat exco kemarin.
’’Melihat situasi korona dulu di awal Februari seperti
apa. Baru kami putuskan lagi nanti tatap muka atau virtual saja,’’ jelasnya.
Sementara itu, Sekertaris Asprov PSSI Jawa Timur Amir
Burhannudin mengatakan, tidak ada masalah dengan jadwal kongres tersebut. Yang
pasti, pihaknya sekarang menunggu laporan resmi dari Plt Sekjen PSSI mengenai
jadwal kongres tahunan itu. ’’Harusnya sepekan ini sudah ada pemberitahuan
kepada kami member PSSI. Jadi, kami menunggu kepastiannya secara resmi,’’
katanya.