29 C
Jakarta
Wednesday, June 18, 2025

PSIM Yogyakarta Resmi Menunjuk Eks Asisten Ronald Koeman Sebagai Pelatih Kepala

Menatap kompetisi Liga 1 musim 2025/2026, PSIM Yogyakarta resmi menunjuk Jean-Paul Van Gastel sebagai pelatih kepala. Sosok asal Belanda itu diyakini membawa visi besar dan pengalaman panjang di level Eropa.

“Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda,” ujar Manajer PSIM, Razzi Taruna, dalam keterangan resmi klub.

Van Gastel memang bukan nama sembarangan. Ia menghabiskan hampir satu dekade sebagai bagian dari staf pelatih Feyenoord, klub top Eredivisie, dan ikut berkontribusi dalam raihan trofi Liga Belanda, dua Piala Belanda, serta dua Piala Super Belanda.

Dari Asisten Elit ke Pelatih Utama

Meski banyak berperan sebagai asisten, Van Gastel membuktikan kualitasnya ketika menjadi pelatih utama NAC Breda. Di bawah arahannya, klub tersebut berhasil promosi dari Eerste Divisie ke Eredivisie.

Razzi menambahkan, “Dia juga sempat melatih di divisi 2 Belanda, dan membawa klub tersebut promosi ke divisi 1 Belanda.”

Baca Juga :  Fabio Quartararo Bikin Marquez Gigit Jari

Pelatih berusia 53 tahun itu terakhir tercatat sebagai asisten Van Bronckhorst di Besiktas pada pertengahan 2024, di mana ia turut andil membawa klub tersebut menjuarai Piala Super Turki.

Tantangan Negosiasi dan Komitmen Proyek Jangka Panjang

Manajemen PSIM mengakui bahwa proses merekrut Van Gastel tidak mudah. Pengalamannya yang tinggi membuat negosiasi berlangsung cukup alot. Namun, ketertarikan sang pelatih terhadap proyek jangka panjang PSIM menjadi faktor penentu.

“Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting,” ungkap Razzi.

Untuk musim debutnya di Liga 1, target utama PSIM bukanlah gelar juara, melainkan membangun fondasi yang kuat agar mampu bersaing secara konsisten.

“Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi,” tegas manajer tim.

Baca Juga :  Garuda Calling: Tiga Pemain Persija Kembali Merapat ke Timnas Indonesia

Brajamusti: Optimisme Tinggi dari Tribun

Langkah manajemen merekrut pelatih dengan rekam jejak internasional disambut antusias oleh Brajamusti, kelompok suporter fanatik PSIM Yogyakarta. Mereka melihat penunjukan ini sebagai sinyal keseriusan klub untuk bersaing di Liga 1.

“Ini bukan pelatih sembarangan. PSIM bener-bener serius. Kami sebagai suporter sangat bangga dan siap mendukung penuh,” tulis akun @BrajaMataram di media sosial.

Sejumlah anggota Brajamusti lainnya menambahkan bahwa pengalaman Van Gastel akan menjadi nilai tambah bagi skuad PSIM.

“Pernah menangani klub Eropa dan kerja bareng pelatih top dunia, pasti ada banyak hal positif yang bisa ditularkan ke pemain kita,” ucap @asrafmhmmd.

Atmosfer dukungan di tribun juga diyakini akan semakin bergelora, seiring harapan besar bahwa era baru Laskar Mataram akan dimulai dengan pelatih sekelas Van Gastel di pucuk komando.(jpc)

Menatap kompetisi Liga 1 musim 2025/2026, PSIM Yogyakarta resmi menunjuk Jean-Paul Van Gastel sebagai pelatih kepala. Sosok asal Belanda itu diyakini membawa visi besar dan pengalaman panjang di level Eropa.

“Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda,” ujar Manajer PSIM, Razzi Taruna, dalam keterangan resmi klub.

Van Gastel memang bukan nama sembarangan. Ia menghabiskan hampir satu dekade sebagai bagian dari staf pelatih Feyenoord, klub top Eredivisie, dan ikut berkontribusi dalam raihan trofi Liga Belanda, dua Piala Belanda, serta dua Piala Super Belanda.

Dari Asisten Elit ke Pelatih Utama

Meski banyak berperan sebagai asisten, Van Gastel membuktikan kualitasnya ketika menjadi pelatih utama NAC Breda. Di bawah arahannya, klub tersebut berhasil promosi dari Eerste Divisie ke Eredivisie.

Razzi menambahkan, “Dia juga sempat melatih di divisi 2 Belanda, dan membawa klub tersebut promosi ke divisi 1 Belanda.”

Baca Juga :  Fabio Quartararo Bikin Marquez Gigit Jari

Pelatih berusia 53 tahun itu terakhir tercatat sebagai asisten Van Bronckhorst di Besiktas pada pertengahan 2024, di mana ia turut andil membawa klub tersebut menjuarai Piala Super Turki.

Tantangan Negosiasi dan Komitmen Proyek Jangka Panjang

Manajemen PSIM mengakui bahwa proses merekrut Van Gastel tidak mudah. Pengalamannya yang tinggi membuat negosiasi berlangsung cukup alot. Namun, ketertarikan sang pelatih terhadap proyek jangka panjang PSIM menjadi faktor penentu.

“Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting,” ungkap Razzi.

Untuk musim debutnya di Liga 1, target utama PSIM bukanlah gelar juara, melainkan membangun fondasi yang kuat agar mampu bersaing secara konsisten.

“Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi,” tegas manajer tim.

Baca Juga :  Garuda Calling: Tiga Pemain Persija Kembali Merapat ke Timnas Indonesia

Brajamusti: Optimisme Tinggi dari Tribun

Langkah manajemen merekrut pelatih dengan rekam jejak internasional disambut antusias oleh Brajamusti, kelompok suporter fanatik PSIM Yogyakarta. Mereka melihat penunjukan ini sebagai sinyal keseriusan klub untuk bersaing di Liga 1.

“Ini bukan pelatih sembarangan. PSIM bener-bener serius. Kami sebagai suporter sangat bangga dan siap mendukung penuh,” tulis akun @BrajaMataram di media sosial.

Sejumlah anggota Brajamusti lainnya menambahkan bahwa pengalaman Van Gastel akan menjadi nilai tambah bagi skuad PSIM.

“Pernah menangani klub Eropa dan kerja bareng pelatih top dunia, pasti ada banyak hal positif yang bisa ditularkan ke pemain kita,” ucap @asrafmhmmd.

Atmosfer dukungan di tribun juga diyakini akan semakin bergelora, seiring harapan besar bahwa era baru Laskar Mataram akan dimulai dengan pelatih sekelas Van Gastel di pucuk komando.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru