JAKARTA-PSSI tidak bisa seenaknya sendiri mengundur-undur kelanjutan
kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Mereka juga harus memikirkan situasi pemain.
Sebab, hampir semua kontrak pemain habis akhir Desember nanti.
Artinya, jika mereka dimainkan pada 1 Januari, tentu sudah
masuk musim baru dan akan ada renegosiasi kontrak yang lagi-lagi bakal
memusingkan klub.
Salah seorang pemain senior Persita Tangerang Samsul Arif
mengusulkan agar PSSI tidak gegabah memutuskan kelanjutan kompetisi. Dia
berharap jadwal Liga 1 disesuaikan dengan kontrak pemain. Artinya, harus
berakhir Desember. ’’Yang paling logis liga berjalan sampai Desember,’’
ucapnya.
Dia pun mempertanyakan format dua wilayah yang diusulkan
jika kompetisi Liga 1 dimainkan pada awal Januari. Sebab, hal itu tentu harus
dibicarakan dulu dengan klub maupun pemain. ’’Karena waktunya sudah mepet.
Tapi, kami berharap yang terbaik saja,’’ kata mantan pemain Persela Lamongan
tersebut.
Samsul mengusulkan kompetisi Liga 1 musim ini dijalankan
satu putaran saja. Sebab, jika hanya satu putaran, kompetisi bisa diselesaikan
pada Desember jika memang dimainkan pada 1 November mendatang.
Atau, opsi lainnya adalah turnamen. Dua format itu dirasa
sangat logis untuk saat ini. Klub tentu akan rugi dan pemain akan sulit
melakukan renegosiasi jika kompetisi tidak berakhir sesuai kontrak yang tertera
pada awal musim.
’’Kami juga biar bisa fokus di tahun depan. Penginnya
pemain, paling logis harusnya turnamen atau liga satu putaran saja,’’ tegasnya.
Ya, jika kompetisi dijalankan pada November, otomatis jeda
kompetisi akan ada di akhir Januari. Biasanya, di jeda kompetisi tersebut, ada
jendela transfer. Bagaimana bisa ada jendela transfer jika pada Desember
sebagian besar kontrak pemain sudah berakhir?
Di luar itu, Samsul juga berharap segera ada kejelasan
mengenai kompetisi. Sebab, saat ini pemain masih dalam posisi bingung untuk
latihan. Bingung bagaimana harus menyikapi perkembangan kompetisi yang masih
tidak jelas kapan digulirkan. ’’Kalau situasinya seperti ini, pemain juga
kurang motivasi untuk menjalani latihan,’’ ungkapnya.
Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita masih tidak mau
memikirkan hal tersebut. Yang pasti, pihaknya saat ini masih fokus mempersiapkan
kompetisi. Fokus membuat jadwal baru ataupun format baru jika kompetisi memang
tidak bisa digelar pada November ini karena tidak ada izin dari kepolisian.
’’Kami masih mematangkan semuanya,’’ terangnya.