26 C
Jakarta
Saturday, December 20, 2025

Karena Harga Tiket Terlalu Mahal, Piala Dunia 2026 Terancam Sepi Penonton

Harga tiket Piala Dunia 2026 yang terbilang sangat tinggi kini memunculkan kekhawatiran serius: stadion bisa saja dipenuhi kursi kosong di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada musim panas mendatang.

Isu ini perlahan menjadi pembicaraan hangat di kalangan penggemar sepak bola dunia.

Saat mengajukan diri sebagai tuan rumah, mereka menjanjikan bahwa harga tiket dijual mulai dari USD 21. Namun, ketika FIFA akhirnya mengonfirmasi struktur harga resmi Piala Dunia, angka tersebut sama sekali tidak terlihat.

Kekecewaan publik pun semakin besar setelah terungkap bahwa tiket termurah untuk partai final dibanderol lebih dari USD 4.000 (Rp 67 juta) atau tiga kali lebih mahal dibandingkan tiket premium final Piala Dunia 2022.

Kelompok pendukung dari Eropa secara terbuka menyebut harga tersebut “sangat mahal”.

Di sisi lain, pembelaan FIFA atas keputusannya mengambil potongan 15 persen dari pembeli dan penjual tiket yang dijual kembali melalui jalur resmi, justru memperkeruh suasana dan memancing kemarahan penggemar di berbagai negara.

Baca Juga :  Peringkat Timnas Indonesia di Ranking FIFA Melorot

Melansir Sports Illustrated, tidak ada tanda-tanda FIFA akan menurunkan harga tiket. Dampaknya cukup terasa, karena banyak asosiasi sepak bola nasional yang melakukan perjalanan ke Amerika Utara kini khawatir tidak mampu menjual seluruh alokasi tiket mereka.

Electronic money exchangers listing

Masalahnya bukan hanya harga tiket. Bagi suporter luar negeri, biaya transportasi lintas negara dan akomodasi di Amerika Utara juga menjadi pertimbangan besar.

Tak sedikit penggemar yang sebelumnya sudah mendaftarkan minat membeli tiket, namun memilih mundur perlahan setelah harga resmi diumumkan ke publik.

FIFA Memprediksi Peningkatan Penjualan Tiket Sebesar 65 Persen

Penjualan tiket melalui asosiasi nasional masih dibuka hingga 13 Januari. Setelah tenggat itu, akan terlihat jelas apakah ada asosiasi yang gagal menjual seluruh kuota tiket mereka.

Baca Juga :  Pecinta Bola Wajib Tahu! Ini Panduan Lengkap Cara Nonton Piala Dunia Antarklub 2025 di Indonesia

Menariknya, FIFA sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran. Dari perkiraan awal pendapatan tiket sekitar USD 1,8 miliar, angka tersebut kini melonjak tajam hingga diproyeksikan mencapai USD 3 miliar.

Salah satu penyebab utama lonjakan ini adalah penerapan sistem penetapan harga dinamis. Melalui skema ini, tiket untuk laga-laga yang dianggap paling diminati akan otomatis dijual lebih mahal dibandingkan pertandingan lain.

Sistem seperti ini sebenarnya bukan hal baru dan sudah lama menuai kritik tajam, baik di sepak bola maupun industri hiburan secara umum.

Meski demikian, FIFA tetap mengklaim minat terhadap tiket Piala Dunia 2026 sangat “luar biasa”. Hanya saja, sebagian besar minat tersebut disebut berasal dari tiga negara tuan rumah.

Apakah antusiasme global akan sebanding dengan harga yang dipatok? Jawabannya mungkin baru benar-benar terlihat saat turnamen dimulai.(jpc)

Harga tiket Piala Dunia 2026 yang terbilang sangat tinggi kini memunculkan kekhawatiran serius: stadion bisa saja dipenuhi kursi kosong di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada musim panas mendatang.

Isu ini perlahan menjadi pembicaraan hangat di kalangan penggemar sepak bola dunia.

Saat mengajukan diri sebagai tuan rumah, mereka menjanjikan bahwa harga tiket dijual mulai dari USD 21. Namun, ketika FIFA akhirnya mengonfirmasi struktur harga resmi Piala Dunia, angka tersebut sama sekali tidak terlihat.

Electronic money exchangers listing

Kekecewaan publik pun semakin besar setelah terungkap bahwa tiket termurah untuk partai final dibanderol lebih dari USD 4.000 (Rp 67 juta) atau tiga kali lebih mahal dibandingkan tiket premium final Piala Dunia 2022.

Kelompok pendukung dari Eropa secara terbuka menyebut harga tersebut “sangat mahal”.

Di sisi lain, pembelaan FIFA atas keputusannya mengambil potongan 15 persen dari pembeli dan penjual tiket yang dijual kembali melalui jalur resmi, justru memperkeruh suasana dan memancing kemarahan penggemar di berbagai negara.

Baca Juga :  Peringkat Timnas Indonesia di Ranking FIFA Melorot

Melansir Sports Illustrated, tidak ada tanda-tanda FIFA akan menurunkan harga tiket. Dampaknya cukup terasa, karena banyak asosiasi sepak bola nasional yang melakukan perjalanan ke Amerika Utara kini khawatir tidak mampu menjual seluruh alokasi tiket mereka.

Masalahnya bukan hanya harga tiket. Bagi suporter luar negeri, biaya transportasi lintas negara dan akomodasi di Amerika Utara juga menjadi pertimbangan besar.

Tak sedikit penggemar yang sebelumnya sudah mendaftarkan minat membeli tiket, namun memilih mundur perlahan setelah harga resmi diumumkan ke publik.

FIFA Memprediksi Peningkatan Penjualan Tiket Sebesar 65 Persen

Penjualan tiket melalui asosiasi nasional masih dibuka hingga 13 Januari. Setelah tenggat itu, akan terlihat jelas apakah ada asosiasi yang gagal menjual seluruh kuota tiket mereka.

Baca Juga :  Pecinta Bola Wajib Tahu! Ini Panduan Lengkap Cara Nonton Piala Dunia Antarklub 2025 di Indonesia

Menariknya, FIFA sama sekali tidak menunjukkan kekhawatiran. Dari perkiraan awal pendapatan tiket sekitar USD 1,8 miliar, angka tersebut kini melonjak tajam hingga diproyeksikan mencapai USD 3 miliar.

Salah satu penyebab utama lonjakan ini adalah penerapan sistem penetapan harga dinamis. Melalui skema ini, tiket untuk laga-laga yang dianggap paling diminati akan otomatis dijual lebih mahal dibandingkan pertandingan lain.

Sistem seperti ini sebenarnya bukan hal baru dan sudah lama menuai kritik tajam, baik di sepak bola maupun industri hiburan secara umum.

Meski demikian, FIFA tetap mengklaim minat terhadap tiket Piala Dunia 2026 sangat “luar biasa”. Hanya saja, sebagian besar minat tersebut disebut berasal dari tiga negara tuan rumah.

Apakah antusiasme global akan sebanding dengan harga yang dipatok? Jawabannya mungkin baru benar-benar terlihat saat turnamen dimulai.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/