Dua pebulu tangkis Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo resmi meninggalkan Pelatnas PBSI. Kedua pemain tunggal putra itu memutuskan mundur dan tak lagi menjadi bagian tim nasional bulu tangkis Indonesia.
Pengumuman mundurnya Jonatan dan Chico disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, Kamis (15/5) siang.
“Hari ini kita berkumpul dalam suasana yang baik dan penuh harapan untuk menyampaikan perjalanan karier salah satu atlet terbaik Indonesia, Chico dan Jonatan,” kata Taufik Hidayat di Pelatnas PBSI Cipayung.
“Hari ini Jojo dan Chico menyampaikan kepada kami niatnya untuk memasuki fase baru karier profesionalnya menjalani proses latihan berbasis klub di luar Pelatnas PBSI,” tambahnya.
Baik Jonatan maupun Chico termasuk pemain lama di Pelatnas PBSI. Keduanya sudah berada di Cipayung selama lebih dari lima tahun. Sejumlah prestasi pun berhasil ditorehkan.
Chico misalnya, dia bergabung ke Pelatnas PBSI pada 2017. Saat itu dirinya masih junior dan dia dipanggil karena sukses menjadi peraih medali perak Kejuaraan Dunia Junior 2016.
Selama di Pelatnas PBSI, karier Chico Aura bisa dibilang kurang berbicara banyak di level elite. Secara keseluruhan dia berhasil meraih tiga gelar turnamen BWF, baik level International Challenge (IC) hingga World Tour Super 500.
Selain itu, pencapaian terbaik Chico adalah merebut medali perunggu Kejuaraan Asia 2022 dan meraih perak SEA Games 2023.
Sementara Jonatan lebih lama lagi. Pebulu tangkis yang akrab Jojo itu sejak masih berusia 15 tahun. Tepatnya pada 2013, di mana dia saat itu masuk kategori pemula/remaja tapi sudah bisa masuk tim nasional.
Prestasi Jonatan pun lebih mengkilap. Dalam turnamen World Tour saja, dia sudah meraih tujuh gelar dan delapan runner-up. Termasuk level Super 1000 All England 2024. Jojo juga pemilik medali emas SEA Games 2017, Asian Games 2018, serta perak dan emas Kejuaraan Asia.
“PBSI menghormati keputusan ini karena kami tak hanya melihat tanggung jawab mereka sebagai atlet, tapi sebagai manusia seutuhnya. Ini bentuk profesionalisme yang dihargai,” tutur Taufik.
“Sebagai Waketum I PBSI, saya ingin menegaskan Chico dan Jonatan adalah bagian tak terpisahkan PBSI. Jojo kita tahu juga jadi ikon perjuangan Indonesia dan baru saja menunaikan tanggung jawab sebagai kapten di Piala Sudirman,” jelasnya.(jpc)