26.1 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Selangkah Lagi Hadapi The Reds

KARIR kepelatihan Xavi Hernandez memang baru
berjalan tujuh bulan. Masih seumur jagung. Tetapi, pelatih Al Sadd itu
berkesempatan meraih gelar prestise pada awal masa kepelatihannya di Piala
Dunia Antarklub. Itu setelah Al Dheeb (Si Serigala)–selaku tim tuan rumah
menang 3-1 atas juara Oceania Hienghène Sport Kamis dini hari pada putaran
pertama.

Kemenangan itu membuat Al Sadd berkesempatan
bersua Liverpool di semifinal yang digeber Rabu (18/12). Syaratnya, mereka
harus menang dari kampiun Liga Champions Concacaf pada putaran kedua dini hari
nanti.

“Saya akan mendeskripsikan diri saya
sebagai pelatih yang mencintai penguasaan bola dan seperti saat dibesarkan FC
Barcelona dan timnas Spanyol,” ucap pelatih 39 tahun itu seperti dilansir
Marca. ”Hidup di sini (Qatar, Red) sangat mudah, aman, dan nyaman. Keluarga
saya sangat senang karena Qatar telah memberi segalanya,” sambung jebolan
La Masia itu.

Baca Juga :  SKY Dinilai Mumpuni dan Berpengalaman

Mengenai Piala Dunia Antarklub, Xavi mengatakan
bahwa target utama Al Sadd adalah menjejak semifinal atau saat melawan The
Reds. Tetapi, dia diyakini ingin melakukan segalanya untuk bisa mengalahkan tim
asuhan Juergen Klopp itu yang merupakan kampiun Liga Champions.           

Ambisi Xavi kian berlipat lantaran dia ingin
jadi orang pertama yang memenangi Piala Dunia Antarklub sebagai pemain dan
pelatih. Total, Xavi memenangi ajang tahunan itu sebanyak tiga kali pada 2009,
2011, dan 2015.

Lebih jauh, dia juga ingin memperbaiki
statistik ketika bersua Liverpool. Semasa aktif, ada empat pertemuan melawan
tim yang ber-home base di Anfield itu. Tetapi, Si Komputer–julukan Xavi–hanya
memenangi separonya. Ironisnya, meski memenangi dua laga di antaranya, Xavi
bersama Blaugrana tidak pernah berujung trofi.

Baca Juga :  Gerard Pique Pesimistis Soal Gelar La Liga

Xavi juga ingin meneruskan tren tim tuan rumah
melaju hingga laga puncak. Al Ain dari Uni Emirat Arab kali terakhir
melakukannya musim lalu. Meski di laga final mereka dikalahkan Real Madrid 1-4.

“Tentu saja kami ingin mencapai final
meski tahu akan sangat sulit. Bagi saya, akan menjadi kehormatan besar untuk
menjadi pelatih di turnamen ini setelah sebelumnya merasakan sebagai pemain,”
kata Xavi seperti dilansir situs resmi AFC (federasi sepak bola Asia).
(io/dns/jpg)

KARIR kepelatihan Xavi Hernandez memang baru
berjalan tujuh bulan. Masih seumur jagung. Tetapi, pelatih Al Sadd itu
berkesempatan meraih gelar prestise pada awal masa kepelatihannya di Piala
Dunia Antarklub. Itu setelah Al Dheeb (Si Serigala)–selaku tim tuan rumah
menang 3-1 atas juara Oceania Hienghène Sport Kamis dini hari pada putaran
pertama.

Kemenangan itu membuat Al Sadd berkesempatan
bersua Liverpool di semifinal yang digeber Rabu (18/12). Syaratnya, mereka
harus menang dari kampiun Liga Champions Concacaf pada putaran kedua dini hari
nanti.

“Saya akan mendeskripsikan diri saya
sebagai pelatih yang mencintai penguasaan bola dan seperti saat dibesarkan FC
Barcelona dan timnas Spanyol,” ucap pelatih 39 tahun itu seperti dilansir
Marca. ”Hidup di sini (Qatar, Red) sangat mudah, aman, dan nyaman. Keluarga
saya sangat senang karena Qatar telah memberi segalanya,” sambung jebolan
La Masia itu.

Baca Juga :  SKY Dinilai Mumpuni dan Berpengalaman

Mengenai Piala Dunia Antarklub, Xavi mengatakan
bahwa target utama Al Sadd adalah menjejak semifinal atau saat melawan The
Reds. Tetapi, dia diyakini ingin melakukan segalanya untuk bisa mengalahkan tim
asuhan Juergen Klopp itu yang merupakan kampiun Liga Champions.           

Ambisi Xavi kian berlipat lantaran dia ingin
jadi orang pertama yang memenangi Piala Dunia Antarklub sebagai pemain dan
pelatih. Total, Xavi memenangi ajang tahunan itu sebanyak tiga kali pada 2009,
2011, dan 2015.

Lebih jauh, dia juga ingin memperbaiki
statistik ketika bersua Liverpool. Semasa aktif, ada empat pertemuan melawan
tim yang ber-home base di Anfield itu. Tetapi, Si Komputer–julukan Xavi–hanya
memenangi separonya. Ironisnya, meski memenangi dua laga di antaranya, Xavi
bersama Blaugrana tidak pernah berujung trofi.

Baca Juga :  Gerard Pique Pesimistis Soal Gelar La Liga

Xavi juga ingin meneruskan tren tim tuan rumah
melaju hingga laga puncak. Al Ain dari Uni Emirat Arab kali terakhir
melakukannya musim lalu. Meski di laga final mereka dikalahkan Real Madrid 1-4.

“Tentu saja kami ingin mencapai final
meski tahu akan sangat sulit. Bagi saya, akan menjadi kehormatan besar untuk
menjadi pelatih di turnamen ini setelah sebelumnya merasakan sebagai pemain,”
kata Xavi seperti dilansir situs resmi AFC (federasi sepak bola Asia).
(io/dns/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru