26.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Gagal di Liga Champions, Messi dan Neymar Jadi Pelampiasan Amarah Fans PSG

PROKALTENG.CO-Dua superstar Paris Saint-Germain, Lionel Messi dan Neymar jadi pelampiasan amarah suporter, setelah Les Parisians tersingkir di 16 besar Liga Champions 2021/22.

Keduanya, Messi dan Neymar mendapat cemoohan dari fans PSG sepanjang laga kontra Bordeaux, Minggu (13/3) malam WIB.

Pada lanjutan Ligue 1 PRancis pekan ke-28 di Parc des Princes itu, PSG menang 3-0. Gol dicetak Kylan Mbappe, Neymar dan Leandro Paredes.

Meski mencetak gol, Neymar tidak luput dari teriakan booy dari suporter yang hadir di Parc des Princes.

Setiap kali Neymar dan Messi menyentuh bola, mereka diteriaki suporter.

Perlakuan berbeda didapat Kylian Mbappe yang kontraknya di PSG akan berakhir musim ini.

Suporter PSG kompak bertepuk tangan ketika penyerang Prancis itu menyentuh bola. Apalagi pada laga itu, Mbappe kembali mencetak gol.

Baca Juga :  Mengejutkan, Carolina Mundur dari All England 2021

Mbappe juga mencetak gol pada laga kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu, tengah pekan kemarin.

Tapi gol Mbappe tidak cukup menyelematkan PSG dari kakalahan 1-3 dan membuat mereka tersingkir karena kalah aggregat 2-3. Ini merupakan pertandingan pertama PSG sejak kegagalan menembus perempat final Liga Champions 2021/22.

Sehari sebelumnya, ultras PSG meminta presiden Nasser Al-Khelaifi mengundurkan diri menyusul kegagalan terbaru di Eropa.

Ultras menyerukan perubahan signifikan di dewan direksi klub, sebulan setelah protes besar mereka pada bentrokan Ligue 1 di mana mereka mengecam ‘tentara bayaran yang dibayar lebih’.

Kedua superstar Amerika Selatan sebagian besar anonim selama keruntuhan Rabu malam di Madrid dan peran mereka di PSG kini dipertanyakan oleh para penggemar PSG.

Baca Juga :  Satu-satunya Wakil Indonesia, The Daddies Berpeluang Juarai Kejuaraan

Kegagalan di Liga Champions musim ini membawa kembali kenangan buruk kekalahan 6-1 di Barcelona pada 2017 dan buyarnya keunggulan dua gol atas Manchester United pada 2019.

Al-Khelaifi menjadi presiden dan CEO PSG pada Oktober 2011. Meskipun banyak trofi domestik sejak itu, klub belum pernah sukses di panggung Eropa.

Penampilan terbaik mereka di Liga Champions adalah pada musim 2019/20, ketika mereka mencapai final di bawah asuhan Thomas Tuchel.

Sayangnya, PSG gagal mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya setelah dikalahkan Bayern Munich di final. (fat/pojoskatu)

PROKALTENG.CO-Dua superstar Paris Saint-Germain, Lionel Messi dan Neymar jadi pelampiasan amarah suporter, setelah Les Parisians tersingkir di 16 besar Liga Champions 2021/22.

Keduanya, Messi dan Neymar mendapat cemoohan dari fans PSG sepanjang laga kontra Bordeaux, Minggu (13/3) malam WIB.

Pada lanjutan Ligue 1 PRancis pekan ke-28 di Parc des Princes itu, PSG menang 3-0. Gol dicetak Kylan Mbappe, Neymar dan Leandro Paredes.

Meski mencetak gol, Neymar tidak luput dari teriakan booy dari suporter yang hadir di Parc des Princes.

Setiap kali Neymar dan Messi menyentuh bola, mereka diteriaki suporter.

Perlakuan berbeda didapat Kylian Mbappe yang kontraknya di PSG akan berakhir musim ini.

Suporter PSG kompak bertepuk tangan ketika penyerang Prancis itu menyentuh bola. Apalagi pada laga itu, Mbappe kembali mencetak gol.

Baca Juga :  Mengejutkan, Carolina Mundur dari All England 2021

Mbappe juga mencetak gol pada laga kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu, tengah pekan kemarin.

Tapi gol Mbappe tidak cukup menyelematkan PSG dari kakalahan 1-3 dan membuat mereka tersingkir karena kalah aggregat 2-3. Ini merupakan pertandingan pertama PSG sejak kegagalan menembus perempat final Liga Champions 2021/22.

Sehari sebelumnya, ultras PSG meminta presiden Nasser Al-Khelaifi mengundurkan diri menyusul kegagalan terbaru di Eropa.

Ultras menyerukan perubahan signifikan di dewan direksi klub, sebulan setelah protes besar mereka pada bentrokan Ligue 1 di mana mereka mengecam ‘tentara bayaran yang dibayar lebih’.

Kedua superstar Amerika Selatan sebagian besar anonim selama keruntuhan Rabu malam di Madrid dan peran mereka di PSG kini dipertanyakan oleh para penggemar PSG.

Baca Juga :  Satu-satunya Wakil Indonesia, The Daddies Berpeluang Juarai Kejuaraan

Kegagalan di Liga Champions musim ini membawa kembali kenangan buruk kekalahan 6-1 di Barcelona pada 2017 dan buyarnya keunggulan dua gol atas Manchester United pada 2019.

Al-Khelaifi menjadi presiden dan CEO PSG pada Oktober 2011. Meskipun banyak trofi domestik sejak itu, klub belum pernah sukses di panggung Eropa.

Penampilan terbaik mereka di Liga Champions adalah pada musim 2019/20, ketika mereka mencapai final di bawah asuhan Thomas Tuchel.

Sayangnya, PSG gagal mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya setelah dikalahkan Bayern Munich di final. (fat/pojoskatu)

Terpopuler

Artikel Terbaru