PROKALTENG.CO-Kapten tim nasional Indonesia, Jay Idzes, kembali dihadapkan pada ujian berat di panggung Liga Italia. Bek tangguh Sassuolo itu akan menghadapi salah satu raksasa Serie A, AC Milan, dalam lanjutan pekan ke-15 Liga Italia 2025/2026.
Laga AC Milan vs Sassuolo dijadwalkan berlangsung di Stadion San Siro, Minggu (14/12/2025). Pertandingan ini bukan sekadar duel biasa bagi Idzes, melainkan momen penting untuk membuktikan kualitasnya di hadapan klub elite yang disebut-sebut tengah memantau perkembangannya.
Nama Jay Idzes belakangan kerap dikaitkan dengan sejumlah klub besar Serie A, termasuk AC Milan. Penampilan konsistennya bersama Sassuolo membuat bek keturunan Semarang itu mulai diperhitungkan sebagai salah satu bek tengah potensial di Italia.
Namun, justru Milan menjadi lawan paling berat bagi Idzes sepanjang kariernya di Serie A. Catatan pertemuan sebelumnya menunjukkan bahwa menghadapi Rossoneri selalu menjadi tantangan besar bagi sang bek Timnas Indonesia.
Rekor Kurang Bersahabat Saat Hadapi Klub Elite
Secara statistik, performa Jay Idzes saat berhadapan dengan klub-klub besar Italia memang belum sepenuhnya memuaskan. Hal ini tak lepas dari konteks kariernya, di mana ia menjalani debut Serie A bersama Venezia, tim papan bawah yang sering berada di bawah tekanan.
Dari lima klub elite yang pernah ia hadapi AC Milan, Inter Milan, AS Roma, Napoli, dan Juventus Idzes mencatat hasil kurang baik melawan tiga nama pertama.
Catatan Jay Idzes vs Klub Besar Serie A
AS Roma:
Kalah 1-2
Kalah 0-1 (musim lalu)
Kalah 0-1 bersama Sassuolo musim ini
Inter Milan:
Kalah 0-1
Kalah 0-1
Kalah 1-2
AC Milan:
Kalah 0-4
Kalah 0-2
Dua pertemuan melawan Milan musim lalu menjadi pengalaman pahit. Total enam gol bersarang ke gawang tim yang dibela Idzes, membuat Rossoneri layak disebut sebagai lawan terberatnya sejauh ini di Serie A.
Catatan Lebih Positif Lawan Napoli dan Juventus
Meski demikian, bukan berarti Jay Idzes selalu tampil inferior saat menghadapi tim besar. Ia justru menunjukkan performa lebih solid ketika berhadapan dengan Napoli dan Juventus.
Melawan Napoli, Idzes:
Kalah tipis 0-1
Menahan imbang 0-0 di kandang Napoli
Sementara saat menghadapi Juventus, Idzes mencatat momen bersejarah dalam kariernya. Ia mencetak gol pertamanya di Serie A ketika Venezia menahan imbang Juventus 2-2 di Allianz Stadium pada pekan ke-16 musim lalu.
Gol tersebut menjadi bukti bahwa Idzes mampu tampil percaya diri bahkan di stadion paling angker sekalipun.
Musim ini, Jay Idzes menunjukkan perkembangan signifikan sejak bergabung dengan Sassuolo. Ia menjelma menjadi pilar utama lini pertahanan, dengan catatan tampil penuh dalam 13 pertandingan beruntun sejak pekan kedua.
Konsistensi tersebut berbanding lurus dengan performa tim. Sassuolo kini bertengger di peringkat delapan klasemen Serie A, mengoleksi 20 poin, dan hanya terpaut empat poin dari zona Eropa.
Kepercayaan pelatih terhadap Idzes juga semakin besar, terutama dalam laga-laga krusial melawan tim papan atas.
San Siro Jadi Panggung Pembuktian
Duel melawan AC Milan di San Siro menjadi kesempatan emas bagi Jay Idzes untuk:
Memutus catatan buruk melawan Rossoneri
Menunjukkan kematangan sebagai bek tengah Serie A
Membuktikan bahwa ia layak dilirik klub elite
Meski menghadapi lawan yang secara historis sulit, Idzes kini datang dengan status dan kepercayaan diri berbeda. Bersama Sassuolo yang lebih stabil dibanding Venezia, tantangan kali ini bisa menjadi titik balik.
Menghadapi AC Milan jelas bukan tugas mudah bagi Jay Idzes. Namun, sepak bola selalu memberi ruang bagi kejutan.
Dengan pengalaman yang kian matang, jam terbang tinggi, serta kepercayaan penuh dari Sassuolo, bek Timnas Indonesia itu punya peluang untuk menulis cerita baru.
Jika mampu tampil solid di San Siro, bukan tidak mungkin laga ini menjadi momen pembuktian terbesar Jay Idzes di Serie A, sekaligus membuka jalan menuju level yang lebih tinggi dalam kariernya di Eropa. (fin)


