Penyerang asal Timor Leste, Gali Freitas resmi menjadi penggawa baru Persebaya Surabaya untuk musim 2025/2026. Ia hengkang dari PSIS Semarang yang turun kasta ke Liga 2.
‎Persebaya mengontrak Gali Freitas untuk memperkuat sektor penyerang yang menjadi salah satu titik lemah Green Force musim 2024/2025. Pada klasemen akhir, di bawah asuhan Paul Munster kala itu, Persebaya hanya mencetak 41 gol.
‎Bagaimana sebenarnya kiprah Gali Freitas selama berkarir di sepak bola hingga menembus skuad Persebaya? Pemain kelahiran Dili ini merupakan salah satu talenta terbaik yang dimiliki Timor Leste.
‎Langganan Tim Nasional
‎Mengutip Transfermarkt, ia sudah masuk Timnas Timor Leste sejak kelompok umur U-16, dimana ia mencatatkan sembilan caps dan mencetak 11 gol. Lalu berlanjut ke Timnas U-19 sebanyak empat caps dan U-23 sebanyak tujuh caps, dengan masing-masing mencetak dua gol.
Salah satu prestasi terbaik bersama negaranya adalah saat ia turut membawa Timor Leste U-23 meraih peringkat tiga terbaik pada ajang Piala AFF U-23 tahun 2022. Ia juga sempat membagikan pencapaian tersebut di Instagram pribadinya.
‎Sedangkan di Timnas Timor Leste senior, ia sejauh ini sudah memainkan 12 pertandingan dengan mencetak dua gol. Sayangnya, di skuad senior, ia belum mampu membawa negaranya berprestasi lebih tinggi.
‎Juara Liga Timor Leste, Bersinar di PSIS
‎Di level klub, ia sudah bermain di beberapa klub Liga Timor Leste. Pemain bertinggi badan 165 cm ini memulai karir profesionalnya di klub SLB Laulara yang berafiliasi dengan klub elit Liga Portugal, Benfica pada musim 2016/2017.
‎Ia kemudian pindah ke klub Lalenok United pada pertengahan musim 2018/2019. Di klub ini, ia turut merasakan menjadi juara Liga Timor Leste pada musim tersebut, meski ia hanya sempat bermain dua pertandingan dan menyumbang dua assist.
‎Pada musim 2022/2023 Gali berlabuh ke klub Assalam FC, lalu di pertengahan musim, ia hengkang ke klub Karketu Dili FC hingga musim berakhir.
‎Kemudian pada musim 2023/2024, sebuah keputusan besar diambil olehnya, yaitu pindah ke kompetisi liga yang lebih kompetitif, yaitu Liga 1, dengan bergabung ke klub PSIS Semarang.
‎Keputusannya itu terbukti tepat. Meski sempat menjadi pemain cadangan di awal musim, namun ia perlahan mampu beradaptasi dengan baik dan menunjukkan performa yang cukup konsisten di PSIS.
‎”Gali pemain yang cukup bagus, konsisten setiap game. Tapi tidak hanya dia, mungkin taktik kami membantu Gali lebih baik. Dan menurut saya semua pemain sangat baik dan mendukung Gali Freitas bermain bagus,” ungkap pelatih PSIS saat itu, Gilbert Aguis.
‎Ia pun menjadi pemain penting di sana, dimana sepanjang musim 2023/2024, ia sukses mencetak 11 gol dan mencatatkan tujuh assist dari 32 pertandingan yang ia mainkan.
‎Sayangnya, pada musim 2024/2025, PSIS mengalami krisis keuangan dan membuat performa klub yang identik dengan warna biru itu menukik drastis hingga berujung degradasi.Pun dengan Gali Freitas yang juga gagal bersinar di musim keduanya berlaga di Liga 1. Ia hanya mencetak satu gol dan menyumbang empat assist.
‎Persebaya Surabaya kemudian datang menyelamatkan karir pemain yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini. Ia pun bergabung dengan skuad Green Force di bawah arahan pelatih baru Eduardo Perez untuk musim 2025/2026.
‎Gali pun mengucapkan perpisahan yang cukup emosional bagi PSIS Semarang yang ia anggap telah mau percaya dengan kemampuan sepak bolanya di saat tidak ada tim lain yang mau mengontraknya saat musim 2023/2024.
“Saya benci perasaanku ketika mengucapkan selamat tinggal dengan @psisfcofficial dan keluarga baru saya di kota ini, tapi itulah dunia nyata hidup di lingkungan sepak bola. Terima kasih kepada bos @yoyok_sukawi dan seluruh jajaran pelatih, official, dan staff yang sudah bersama saya selama 2 tahun ini,” tulisnya dalam unggahan di Instagram.
‎Penyerang Sayap yang Produktif
‎Di Persebaya, ia kemungkinan besar akan diplot sebagai striker. Namun, dalam perjalanannya, ia bisa saja ditempatkan di posisi lain, karena Gali juga mumpuni ditempatkan di posisi penyerang kiri maupun kanan.
‎Bahkan, posisi terbaiknya justru sebagai penyerang sayap kanan, dimana saat bermain di posisi tersebut, ia sukses mencetak 10 gol untuk PSIS. Itu berarti ia akan bersaing dengan Malik Risaldi atau Flavio Silva yang musim lalu sering bermain di posisi tersebut.
‎Ia juga sukses membukukan assist terbanyak saat dipasang sebagai right wing forward, yaitu enam assist. Patut ditunggu bagaimana kiprah Gali Freitas saat menjadi penggawa Persebaya.
‎Yang pasti, Bonek dan seluruh elemen yang ada di Persebaya berharap banyak pada Gali agar bisa meningkatkan produktivitas gol Green Force di Liga 1 musim depan, baik melalui gol maupun assist-nya.(jpc)