Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) Nualphan Lamsam atau akrab disapa Madam Pang membuat pengakuan bahwa organisasi pimpinanya tersebut mempunyai utang sebesar 360 juta baht (Rp 175 miliar).
Kasus ini bermula pada 2016 silam. Saat itu, posisi kursi presiden FAT diduduki oleh Somyot Poompanmoung. FAT mengambil keputusan penting, yakni mengakhiri kontrak Siam Sport.
Saat itu berdasarkan perjanjian awal, Siam Sport berhak mendapatkan 95 persen keuntungan dari penyiaran Liga Thailand. Seiring berjalannya waktu, FAT secara sepihak membatalkan kontrak karena merasa pendapatan 5 persen terlalu kecil.
Siam Sport meyakini bahwa FAT melanggar perjanjian antara kedua belah pihak dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung pada Kamis (6/3) waktu setempat. Gugatan ini berakhir ketika FAT dinyatakan bersalah oleh pengadilan setelah delapan tahun.
Alhasil, FAT harus membayar biaya ganti rugi sebesar 360 juta baht (Rp175 miliar) kepada Siam Sport. Kasus ini telah mencoreng FAT dan membuat publik Thailand geram.
Setelah keputusan di Mahkamah Agung, pihak FAT memberi keterangan publik. Madam Pang dilaporkan sangat emosional saat membahas utang senilai 360 juta baht dan sampai menangis perihal kejadian tersebut.
โSaya datang ke sini saat federasi tidak punya apa-apa selain utang,โ kata Madam Pang seraya meneteskan air mata, seperti dilansir dari laman media Vietnam Bongda24h. โSaya berharap para penggemar dan media akan bersimpati dan menyemangati kami untuk mengatasi masa sulit ini,โ tambahnya.
Tidak hanya itu, kasus ini juga melibatkan Cineplex, anak perusahaan TrueVisions, yang menandatangani kontrak untuk menyiarkan Liga Thailand. Namun, mereka tidak dapat melakukannya karena Siam Sport kehilangan hak siar setelah FAT membatalkan kontrak.
Perusahaan itu membayar 240 juta baht di muka kepada Siam Sport untuk menyiarkan pertandingan musim 2016. Namun, karena kontraknya diputus oleh FAT, Siam Sport tidak dapat memberikan hak cipta seperti yang dijanjikan.
Akibatnya, pengadilan akhirnya memutuskan bahwa Siam Sport harus membayar 240 juta baht kepada Cineplex. Dengan demikian, Siam Sport hanya menerima 120 juta baht dari kompensasi yang harus dibayar FAT.
Atas kasus tersebut wanita berusia 58 tahun itu menegaskan pihaknya harus menerima keputusan pengadilan. Dia juga cukup menyayangkan pemutusan kontrak yang dilakukan oleh pendahulunya yang menurutnya itu sungguh keputusan yang keliru.
โPembatalan kontrak dengan Siam Sport menyebabkan kerusakan signifikan pada industri sepak bola Thailand. 360 juta baht itu sudah menjadi utang yang harus dibayar FAT. Saya menghormati putusan Mahkamah Agung,โ sambung Madam Pang.
โPemutusan kontrak Siam Sport tidak benar atau adil, dan itu semua terjadi sebelum saya menjabat sebagai presiden FAT. Saya memutuskan untuk segera menyampaikan masalah ini kepada pengurus FAT.โ
โSebab dalam gugatan berdasarkan Pasal 76 UU Perdata dan Dagang, pihak tergugat kedua adalah mantan pimpinan FAT dan pengurus FAT saat itu.โ
Sementara, Madam Pang juga akan menuntut Somyot Poompanmoung dan mantan dewan eksekutif FAT untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuat.
โJika situasinya seperti ini, kami akan menuntut Somyot Poompunmuang, mantan kepala FAT, dan dewan eksekutif saat itu karena semua ini terjadi di era Somyot,โ kata Madam Pang.
Selain gugatan hukum dengan Siam Sport, FAT saat ini berutang 132 juta baht kepada FIFA. Itu merupakan sisa utang pinjaman 155 juta baht yang diterima Somyot pada 2020 untuk mengatasi krisis akibat Covid-19.(jpc)