32.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Liga 1 Tetap Jalan

JUMLAH kasus aktif Covid-19 di
tanah air masih tinggi. Ibu kota Jakarta juga akan menerapkan pembatasan sosial
berskala besar jilid II.

Artinya, pandemi Covid-19 di Indonesia secara umum masih gawat.

Tapi, toh PT Liga Indonesia Baru (LIB), dengan dukungan penuh PSSI,
tetap bersikukuh memutar kembali kompetisi Liga 1 per 1 Oktober nanti.

Duel PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya pun tetap diagendakan sebagai
laga pembuka. Sedangkan Liga 2 diupayakan bisa berputar dua pekan setelah Liga
1 dimulai.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menjelaskan, selama PSSI
tidak mengubah rencana untuk menjalankan kompetisi, LIB tetap akan menjalankan
lanjutan liga sesuai dengan rencana. ’’Kami akan sekuat tenaga untuk tetap
menggelar kompetisi pada 1 Oktober mendatang,’’ jelasnya kemarin (11/9).

Mengenai pemberlakuan PSBB di Jakarta, Lukita tak menganggap itu sebagai
masalah. Bhayangkara FC yang ber-home base di ibu kota sudah melakukan rapat
internal dan sangat mungkin pindah kandang dari Stadion PTIK. Sedangkan Persija
Jakarta sejak jauh hari mendaftarkan Sultan Agung, Bantul, sebagai kandang
mereka di lanjutan Liga 1.

Baca Juga :  Timna U-23 Targetkan Emas

’’Sudah dipikirkan oleh Bhayangkara FC. Mudah-mudahan segera ada
informasi agar pengaruhnya ke jadwal tidak seberapa signifikan,’’ ungkapnya.

Lukita juga tak menganggap terbilang meratanya jumlah kasus aktif
Covid-19 di berbagai daerah sebagai kendala. Dia menyebut pihaknya sudah
bekerja sama dengan berbagai pihak.

Baik pemerintah daerah, kepolisian, maupun Satgas Covid-19.
Masing-masing siap membantu LIB dalam menjalankan protokol kesehatan di setiap
pertandingan.

Selain itu, Senin lusa (14/9) pihaknya akan mengadakan workshop untuk
tim medis klub Liga 1. Di acara tersebut, LIB beserta PSSI akan dibantu Satgas
Covid-19 memaparkan secara detail cara menjalankan protokol kesehatan di setiap
pertandingan.

’’Kami akan berlakukan protokol dengan sangat ketat. Misalnya, ketika
away, sebelum berangkat jika ada pemain terkena gejala flu saja tidak boleh
ikut. Kami mencoba hindari sedini mungkin risiko yang ada,’’ paparnya.

Bahkan, dia meyakini tidak ada penundaan kompetisi meskipun ada pemain
atau ofisial tim hingga pelatih yang terdeteksi positif Covid-19. Pemberlakuan
SOP yang benar sesuai dengan penjelasan LIB dan PSSI beserta Satgas Covid-19
pasti tidak membuat kompetisi terganggu nanti. ’’Di sepak bola Eropa, ada
pemain yang terkena Covid-19, tapi kompetisi jalan terus. Tergantung bagaimana
penanganannya. Itu akan kami diskusikan Senin besok,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Persela Lamongan Tuntut Kejelasan dan Kepastian Kompetisi

Tapi, Lukita menerangkan, jika PSSI dan Satgas Covid-19 memang meminta
kompetisi ditunda atau dihentikan, LIB akan menaati. Artinya, semua tugas yang
dijalankan LIB tetap bergantung pada keputusan PSSI dan Satgas Covid-19. ’’Kami
juga kan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya. Jadi, keputusan berhenti
ataupun ditunda berasal dari keputusan bersama nanti,’’ katanya.

Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi juga sangat percaya diri LIB mampu
menyelesaikan kompetisi hingga Februari 2021. Mampu menjalankan pertandingan
dengan baik meski di tengah pandemi korona.

Soal kemungkinan ada yang terdeteksi positif Covid-19, Yunus menegaskan
bahwa protokol kesehatan yang sudah disiapkan benar-benar ketat. Mengadopsi
berbagai protokol kesehatan yang diterapkan di event olahraga internasional
saat ini. ’’Mengadopsi WHO, Liga Jerman, FIFA, dan AFC. Ada juga dari
Kementerian Kesehatan,’’ katanya.

JUMLAH kasus aktif Covid-19 di
tanah air masih tinggi. Ibu kota Jakarta juga akan menerapkan pembatasan sosial
berskala besar jilid II.

Artinya, pandemi Covid-19 di Indonesia secara umum masih gawat.

Tapi, toh PT Liga Indonesia Baru (LIB), dengan dukungan penuh PSSI,
tetap bersikukuh memutar kembali kompetisi Liga 1 per 1 Oktober nanti.

Duel PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya pun tetap diagendakan sebagai
laga pembuka. Sedangkan Liga 2 diupayakan bisa berputar dua pekan setelah Liga
1 dimulai.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menjelaskan, selama PSSI
tidak mengubah rencana untuk menjalankan kompetisi, LIB tetap akan menjalankan
lanjutan liga sesuai dengan rencana. ’’Kami akan sekuat tenaga untuk tetap
menggelar kompetisi pada 1 Oktober mendatang,’’ jelasnya kemarin (11/9).

Mengenai pemberlakuan PSBB di Jakarta, Lukita tak menganggap itu sebagai
masalah. Bhayangkara FC yang ber-home base di ibu kota sudah melakukan rapat
internal dan sangat mungkin pindah kandang dari Stadion PTIK. Sedangkan Persija
Jakarta sejak jauh hari mendaftarkan Sultan Agung, Bantul, sebagai kandang
mereka di lanjutan Liga 1.

Baca Juga :  Timna U-23 Targetkan Emas

’’Sudah dipikirkan oleh Bhayangkara FC. Mudah-mudahan segera ada
informasi agar pengaruhnya ke jadwal tidak seberapa signifikan,’’ ungkapnya.

Lukita juga tak menganggap terbilang meratanya jumlah kasus aktif
Covid-19 di berbagai daerah sebagai kendala. Dia menyebut pihaknya sudah
bekerja sama dengan berbagai pihak.

Baik pemerintah daerah, kepolisian, maupun Satgas Covid-19.
Masing-masing siap membantu LIB dalam menjalankan protokol kesehatan di setiap
pertandingan.

Selain itu, Senin lusa (14/9) pihaknya akan mengadakan workshop untuk
tim medis klub Liga 1. Di acara tersebut, LIB beserta PSSI akan dibantu Satgas
Covid-19 memaparkan secara detail cara menjalankan protokol kesehatan di setiap
pertandingan.

’’Kami akan berlakukan protokol dengan sangat ketat. Misalnya, ketika
away, sebelum berangkat jika ada pemain terkena gejala flu saja tidak boleh
ikut. Kami mencoba hindari sedini mungkin risiko yang ada,’’ paparnya.

Bahkan, dia meyakini tidak ada penundaan kompetisi meskipun ada pemain
atau ofisial tim hingga pelatih yang terdeteksi positif Covid-19. Pemberlakuan
SOP yang benar sesuai dengan penjelasan LIB dan PSSI beserta Satgas Covid-19
pasti tidak membuat kompetisi terganggu nanti. ’’Di sepak bola Eropa, ada
pemain yang terkena Covid-19, tapi kompetisi jalan terus. Tergantung bagaimana
penanganannya. Itu akan kami diskusikan Senin besok,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Persela Lamongan Tuntut Kejelasan dan Kepastian Kompetisi

Tapi, Lukita menerangkan, jika PSSI dan Satgas Covid-19 memang meminta
kompetisi ditunda atau dihentikan, LIB akan menaati. Artinya, semua tugas yang
dijalankan LIB tetap bergantung pada keputusan PSSI dan Satgas Covid-19. ’’Kami
juga kan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya. Jadi, keputusan berhenti
ataupun ditunda berasal dari keputusan bersama nanti,’’ katanya.

Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi juga sangat percaya diri LIB mampu
menyelesaikan kompetisi hingga Februari 2021. Mampu menjalankan pertandingan
dengan baik meski di tengah pandemi korona.

Soal kemungkinan ada yang terdeteksi positif Covid-19, Yunus menegaskan
bahwa protokol kesehatan yang sudah disiapkan benar-benar ketat. Mengadopsi
berbagai protokol kesehatan yang diterapkan di event olahraga internasional
saat ini. ’’Mengadopsi WHO, Liga Jerman, FIFA, dan AFC. Ada juga dari
Kementerian Kesehatan,’’ katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru