MotorLand Aragón kembali menjadi saksi betapa luar biasanya Marc Márquez saat berada dalam performa terbaiknya. Balapan kedelapan MotoGP musim ini menjadi panggung sempurna bagi Márquez dan Ducati Lenovo Team untuk menunjukkan dominasi total mereka.
Márquez tidak hanya memenangkan balapan, tetapi juga menyapu bersih seluruh sesi akhir pekan, mulai dari latihan bebas, kualifikasi, sprint race, hingga balapan utama. Ini menjadi kali pertama sejak 2015 ia mampu melakukan hal tersebut, menjadikan kemenangan di Aragón sebagai tonggak sejarah pribadi yang baru.
Fakta pertama yang mencolok dari dominasi Marc Márquez di MotorLand Aragón adalah kemenangan sempurnanya dari pole position. Ia menjadi pembalap pertama yang mampu mencatatkan waktu lap di bawah 1 menit 47 detik dalam balapan, mencerminkan performa luar biasa di sirkuit yang dikenal teknikal ini.
“Hari ini, dengan start yang baik, saya berhasil melaksanakan tipe balapan yang saya inginkan, karena saya dapat memacu lebih keras ketika saya merasa mampu melakukannya. Saya merasa nyaman dan dapat mengendarai dengan baik,” ujar Marc Márquez.
“Ini adalah jenis balapan di mana – jika Anda ingin memperjuangkan gelar – sangat krusial untuk memastikan hasil terbaik tanpa membuat kesalahan, karena seperti yang kita lihat hari ini, baik Alex maupun Pecco sangat kompetitif.”
“Ini adalah akhir pekan yang sempurna: saya mendapatkan kembali semangat yang saya miliki sebelum Silverstone dan saya harap kami dapat terus seperti ini di Mugello.”
Fakta kedua datang dari kekuatan kolektif Ducati yang merajai podium. Ketiga posisi teratas dikuasai sepenuhnya oleh Ducati: Marc Márquez di posisi pertama, Alex Márquez di urutan kedua, dan Francesco Bagnaia melengkapi podium di posisi ketiga.
Ini bukan hanya tentang performa individu, tapi juga konsistensi mesin Desmosedici GP yang menunjukkan dominasinya di lintasan.Alex Márquez tampil impresif bersama tim Gresini Racing, membuktikan motor Ducati kompetitif di tangan pembalap manapun.
Sementara itu, Bagnaia yang mengalami sejumlah kendala dalam beberapa balapan terakhir, akhirnya menunjukkan taringnya kembali.Ia memanfaatkan penyesuaian kecil yang dilakukan saat pemanasan untuk tampil lebih percaya diri, khususnya saat pengereman.
Ketiga pembalap Ducati ini saling melengkapi dominasi tim pabrikan asal Italia itu.Hasil ini menjadikan Ducati Lenovo Team tetap nyaman di puncak klasemen tim dengan 373 poin, sementara Ducati memimpin klasemen pabrikan dengan 282 poin.
Fakta ketiga yang menarik adalah bagaimana Marc Márquez kembali menemukan ritme dan semangat balapnya yang sempat meredup sejak GP Silverstone.
Kemenangan ini menjadi semacam kebangkitan emosional, sekaligus memperkuat posisinya di puncak klasemen dengan 223 poin, unggul 32 poin dari adiknya sendiri, Alex Márquez.
Marc tidak hanya memacu motornya dengan presisi tinggi, tetapi juga menunjukkan mentalitas juara yang matang.
Ia menjalankan balapan sesuai strategi yang diinginkan—melesat sejak awal dan membangun gap signifikan sebelum menutup kemenangan.
Bagnaia yang finis ketiga mengakui pentingnya podium kali ini untuk moral tim dan dirinya sendiri.
“Finis podium ini sangat penting bagi moral saya dan juga seluruh tim. Kami telah bekerja keras selama tiga akhir pekan terakhir untuk mengatasi masalah, tetapi kemudian karena satu dan lain hal kami tidak dapat menyelesaikan semuanya,” ujar Bagnaia.
“Setelah Sprint kemarin, di mana saya tidak berhasil membuat ban depan bekerja dengan baik, hari ini kami memulai dengan lebih baik dan penyesuaian yang dilakukan selama pemanasan tentunya sangat membantu saya.”
“Dilakukan modifikasi kecil yang membuat saya lebih percaya diri, terutama saat pengereman, dan membuat saya dapat menjadi lebih kompetitif.”
Setelah gagal tampil maksimal di tiga akhir pekan terakhir, hasil di Aragón menjadi penyemangat penting menjelang dua trek favoritnya: Mugello dan Assen.General Manager Ducati Corse, Luigi Dall’Igna, menyebut hari Minggu di Aragón sebagai salah satu yang terbaik dalam kariernya.
Ia bangga terhadap Marc yang tampil dominan dan Pecco yang bangkit dari tekanan, menunjukkan karakter seorang juara sejati.
“Ini adalah salah satu hari Minggu terbaik yang pernah saya jalani. Saya senang untuk Marc – yang mendominasi di salah satu trek favoritnya – dan juga untuk Pecco, yang bangkit kembali dimana hanya bisa dilakukan oleh para juara,” ujar Luigi Dall’Igna.
“Sekarang saya berharap kami dapat terus maju ke arah ini: tes besok akan sangat penting untuk mempersiapkan Mugello dan Assen, dua trek yang sangat disukai Pecco, dan di mana saya ingin melihatnya dalam performa yang hebat.”
Balapan 23 lap ini tidak hanya mengukuhkan dominasi Ducati di musim ini, tapi juga membuktikan kombinasi antara pembalap hebat dan mesin superior adalah kunci sukses di MotoGP.
Uji coba resmi yang dilakukan sehari setelah balapan di Aragón akan menjadi fondasi penting sebelum bertarung di Mugello.
Jika performa seperti ini bisa dipertahankan, Ducati Lenovo Team berpotensi besar mengunci gelar lebih awal. Terlebih dengan Marc Márquez yang kembali tampil seperti dirinya yang dulu—tak terhentikan dan penuh kepercayaan diri.
Aragón selalu menjadi salah satu trek favorit Márquez, dan hasil kali ini mempertegas reputasi tersebut.
Ia bukan hanya mengamankan kemenangan, tetapi juga mengirim pesan kuat kepada seluruh paddock ia kembali sebagai ancaman utama dalam perebutan gelar.
Balapan selanjutnya di Mugello akan menjadi ujian besar berikutnya bagi Ducati dan Marc Márquez. Namun jika melihat performa di Aragón, sulit untuk tidak menjagokan mereka melanjutkan dominasi.
MotorLand Aragón telah menandai momen kembalinya seorang juara sejati ke posisi tertinggi. Tiga fakta unik dari dominasi Marc Márquez dan Ducati kali ini menjadi bukti musim ini akan sangat menarik hingga akhir.(jpc)