30.6 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Djokovic Harus Mau Divaksin

MADRID– Rafael Nadal punya hubungan cukup baik
dengan Novak Djokovic. Namun, kali ini dia tidak segan-segan menegur pemain
nomor satu dunia tersebut. Petenis asal Spanyol itu kemarin buka suara
menanggapi keengganan Nole –sapaan akrab Djokovic– menggunakan vaksin untuk
menangkal Covid-19.

Ya, bulan lalu, memang ada pembahasan soal
kapan kalender tenis dunia bisa bergulir lagi. Ada kemungkinan para pemain
harus melakukan vaksin sebelum diperbolehkan kembali ke tur. Itu juga kalau
vaksinnya sudah ditemukan. Nah, Nole terang-terangan tidak mau dipaksa
menggunakan vaksin. Meski, petenis Serbia itu meralat ucapannya.

Dalam wawancara dengan koran Spanyol La Voz de
Galicia, Nadal menyebut tidak ada paksaan untuk setiap orang menggunakan vaksin
atau tidak. Namun, sebagai petenis profesional, hal itu menjadi wajib. Apalagi
jika federasi tenis internasional mensyaratkan demikian. ’’Ini soal mematuhi
aturan. Tidak lebih dari itu,’’ ucap Nadal.

Baca Juga :  SK Baru PSSI Berpotensi Munculkan Polemik

Nadal menambahkan, federasi tentu membuat
aturan setelah berpikir panjang. Hal itu dilakukan bukan hanya untuk melindungi
kepentingan satu pemain. Melainkan seluruh petenis yang terlibat dalam satu
kompetisi. Kewajiban vaksin juga dia nilai tidak berbeda dengan larangan
menggunakan substansi atau obat-obatan tertentu yang berpotensi doping.

’’Jika Djokovic ingin tetap bermain tenis di
level tertinggi, dia harus mau divaksin,’’ ucap Nadal. ’’Toh, itu juga berlaku
untukku dan semua orang. Aturan itu sama dengan saat ini, di mana kita
diwajibkan untuk tetap berada di rumah,’’ tambah petenis yang saat ini
menempati peringkat kedua dunia tersebut.

Nole mengeluarkan pernyataan ogah vaksin saat
ngobrol live di Facebook dengan sesama pemain Serbia tiga pekan lalu. Tidak ada
alasan khusus mengapa dia resistan terhadap vaksin. Pengumpul 17 gelar grand
slam itu hanya bilang, ’’Aku tidak ingin dipaksa oleh siapa pun.’’

Baca Juga :  Dampingi Dybala Olahraga Ringan

Tentu saja, pernyataan itu mengundang kritik
dari seluruh dunia. Petenis 33 tahun tersebut kemudian mengklarifikasi. Secara
personal, dia masih menolak melakukan vaksin untuk bisa bepergian. ’’Namun,
kalau hal itu menjadi sebuah kewajiban, aku harus membuat keputusan apakah akan
melakukannya atau tidak. Itu pendapatku sekarang. Aku tidak tahu apakah akan
berubah, tapi ini benar-benar berpengaruh pada profesiku,’’ papar Nole
sebagaimana dikutip AFP. 

Di sisi lain, Nadal mengaku pesimistis
kompetisi tenis bisa kembali digelar tahun ini. Kolektor 19 gelar grand slam
itu memberikan alternatif lebih baik seluruh kalender kompetisi tenis tahun ini
ditunda dulu. Sebagai gantinya, semua pihak bisa mempersiapkan kalender
kompetisi tahun depan dengan lebih baik dan siap. 

MADRID– Rafael Nadal punya hubungan cukup baik
dengan Novak Djokovic. Namun, kali ini dia tidak segan-segan menegur pemain
nomor satu dunia tersebut. Petenis asal Spanyol itu kemarin buka suara
menanggapi keengganan Nole –sapaan akrab Djokovic– menggunakan vaksin untuk
menangkal Covid-19.

Ya, bulan lalu, memang ada pembahasan soal
kapan kalender tenis dunia bisa bergulir lagi. Ada kemungkinan para pemain
harus melakukan vaksin sebelum diperbolehkan kembali ke tur. Itu juga kalau
vaksinnya sudah ditemukan. Nah, Nole terang-terangan tidak mau dipaksa
menggunakan vaksin. Meski, petenis Serbia itu meralat ucapannya.

Dalam wawancara dengan koran Spanyol La Voz de
Galicia, Nadal menyebut tidak ada paksaan untuk setiap orang menggunakan vaksin
atau tidak. Namun, sebagai petenis profesional, hal itu menjadi wajib. Apalagi
jika federasi tenis internasional mensyaratkan demikian. ’’Ini soal mematuhi
aturan. Tidak lebih dari itu,’’ ucap Nadal.

Baca Juga :  SK Baru PSSI Berpotensi Munculkan Polemik

Nadal menambahkan, federasi tentu membuat
aturan setelah berpikir panjang. Hal itu dilakukan bukan hanya untuk melindungi
kepentingan satu pemain. Melainkan seluruh petenis yang terlibat dalam satu
kompetisi. Kewajiban vaksin juga dia nilai tidak berbeda dengan larangan
menggunakan substansi atau obat-obatan tertentu yang berpotensi doping.

’’Jika Djokovic ingin tetap bermain tenis di
level tertinggi, dia harus mau divaksin,’’ ucap Nadal. ’’Toh, itu juga berlaku
untukku dan semua orang. Aturan itu sama dengan saat ini, di mana kita
diwajibkan untuk tetap berada di rumah,’’ tambah petenis yang saat ini
menempati peringkat kedua dunia tersebut.

Nole mengeluarkan pernyataan ogah vaksin saat
ngobrol live di Facebook dengan sesama pemain Serbia tiga pekan lalu. Tidak ada
alasan khusus mengapa dia resistan terhadap vaksin. Pengumpul 17 gelar grand
slam itu hanya bilang, ’’Aku tidak ingin dipaksa oleh siapa pun.’’

Baca Juga :  Dampingi Dybala Olahraga Ringan

Tentu saja, pernyataan itu mengundang kritik
dari seluruh dunia. Petenis 33 tahun tersebut kemudian mengklarifikasi. Secara
personal, dia masih menolak melakukan vaksin untuk bisa bepergian. ’’Namun,
kalau hal itu menjadi sebuah kewajiban, aku harus membuat keputusan apakah akan
melakukannya atau tidak. Itu pendapatku sekarang. Aku tidak tahu apakah akan
berubah, tapi ini benar-benar berpengaruh pada profesiku,’’ papar Nole
sebagaimana dikutip AFP. 

Di sisi lain, Nadal mengaku pesimistis
kompetisi tenis bisa kembali digelar tahun ini. Kolektor 19 gelar grand slam
itu memberikan alternatif lebih baik seluruh kalender kompetisi tenis tahun ini
ditunda dulu. Sebagai gantinya, semua pihak bisa mempersiapkan kalender
kompetisi tahun depan dengan lebih baik dan siap. 

Terpopuler

Artikel Terbaru