32.1 C
Jakarta
Saturday, April 12, 2025

Doan Van Hau, Pemain Vietnam yang Melibas Kaki Evan Dimas

Bintang utama dalam final SEA
Games 2019 antara timnas U-23 Indonesia versus Vietnam U-23 siapa lagi kalau
bukan: Doan Van Hau. Pemain bernomor punggung 5 itu bukan hanya mencetak dua
dari tiga gol kemenangan timnya, melainkan juga punya andil lain.

Ya,
pada menit ke-20, terjangannya kepada gelandang Evan Dimas berakibat fatal.
Evan terpaksa ditarik keluar lapangan karena cedera. Gelandang Barito Putera
itu akhirnya digantikan Syahrian Abimanyu. Tapi, permainan Indonesia tak sama
lagi. Kehilangan variasi serangan.

Setelah
keluarnya Evan, ritme permainan Indonesia menjadi kacau. Zulfiandi seperti
sendirian di lini tengah. Serangan Indonesia terpusat melalui sayap kanan dan
kiri. Ketika mandek, terobosan dari tengah lapangan tak ada. Indonesia juga
keteteran saat transisi dari menyerang ke bertahan.

Ketika
Indonesia kesulitan. Doan Van Hau dengan kejeliannya mampu memanfaatkan dua
kesempatan dari set pieces. Dua gol yang dicetaknya pada menit ke-39 dan 73
selalu berawal dari sepakan bebas. Satu gol lainnya dicetak Hung Dung Do (50′).

Baca Juga :  Popnas XVI 2021 Digelar Agustus, Mempertandingkan 7 Cabor

Ketika Doan Van Hau dielu-elukan
pendukung Vietnam. Dianggap sebagai pahlawan. Dan masih sibuk berpesta juara,
akun Instagram miliknya jadi sasaran serangan netizen Indonesia. Hanya beberapa
menit setelah laga berakhir, kolom komentarnya sudah mencapai 216 ribu
komentar.

Ya,
tentu saja didominasi dengan hujatan dari netizen tahan air yang gemas dengan
ulahnya melibas kaki Evan. Itu komentar yang terpasang di foto terbarunya yang
diunggah pada 1 Desember. Biasanya, rata-rata komentar di akunnya yang difollow
720 ribu akun itu hanya sekitar 500-600 komentar.

Doan
Van Hau ini bukan pemain sembarangan di Vietnam. Dia sudah menjadi pemain
reguler di klub Hanoi FC sejak berusia 17 tahun. Pada 2018, dia punya andil
saat Hanoi FC juara liga dan Piala Super Vietnam. Pada usia 18 tahun pula dia
terpilih dalam tim terbaik musim 2018 di Liga Vietnam.

Baca Juga :  Tajam tanpa Terhalang Usia

Karena
performa brilian pemain berusia 20 tahun itu, membuat klub Eredivisie Belandan
Heerenveen terpikat. Sejak September 2019, pemain yang bisa mengisi bek kiri
maupun bek tengah dengan sama baiknya itu dikontrak peminjaman selama setahun
di Heerenveen.

Meski
baru berusia 20 tahun, dia juga pemain reguler di timnas senior. Pada Piala
Asian 2019, dia masuk dalam daftar pemain termuda di turnamen itu. Juga, masuk
dalam 10 besar pemain muda terbaik. Apapun reputasinya, bagi netizen Indonesia,
dia merupakan public enemy nomor satu.(jpc)

Bintang utama dalam final SEA
Games 2019 antara timnas U-23 Indonesia versus Vietnam U-23 siapa lagi kalau
bukan: Doan Van Hau. Pemain bernomor punggung 5 itu bukan hanya mencetak dua
dari tiga gol kemenangan timnya, melainkan juga punya andil lain.

Ya,
pada menit ke-20, terjangannya kepada gelandang Evan Dimas berakibat fatal.
Evan terpaksa ditarik keluar lapangan karena cedera. Gelandang Barito Putera
itu akhirnya digantikan Syahrian Abimanyu. Tapi, permainan Indonesia tak sama
lagi. Kehilangan variasi serangan.

Setelah
keluarnya Evan, ritme permainan Indonesia menjadi kacau. Zulfiandi seperti
sendirian di lini tengah. Serangan Indonesia terpusat melalui sayap kanan dan
kiri. Ketika mandek, terobosan dari tengah lapangan tak ada. Indonesia juga
keteteran saat transisi dari menyerang ke bertahan.

Ketika
Indonesia kesulitan. Doan Van Hau dengan kejeliannya mampu memanfaatkan dua
kesempatan dari set pieces. Dua gol yang dicetaknya pada menit ke-39 dan 73
selalu berawal dari sepakan bebas. Satu gol lainnya dicetak Hung Dung Do (50′).

Baca Juga :  Popnas XVI 2021 Digelar Agustus, Mempertandingkan 7 Cabor

Ketika Doan Van Hau dielu-elukan
pendukung Vietnam. Dianggap sebagai pahlawan. Dan masih sibuk berpesta juara,
akun Instagram miliknya jadi sasaran serangan netizen Indonesia. Hanya beberapa
menit setelah laga berakhir, kolom komentarnya sudah mencapai 216 ribu
komentar.

Ya,
tentu saja didominasi dengan hujatan dari netizen tahan air yang gemas dengan
ulahnya melibas kaki Evan. Itu komentar yang terpasang di foto terbarunya yang
diunggah pada 1 Desember. Biasanya, rata-rata komentar di akunnya yang difollow
720 ribu akun itu hanya sekitar 500-600 komentar.

Doan
Van Hau ini bukan pemain sembarangan di Vietnam. Dia sudah menjadi pemain
reguler di klub Hanoi FC sejak berusia 17 tahun. Pada 2018, dia punya andil
saat Hanoi FC juara liga dan Piala Super Vietnam. Pada usia 18 tahun pula dia
terpilih dalam tim terbaik musim 2018 di Liga Vietnam.

Baca Juga :  Tajam tanpa Terhalang Usia

Karena
performa brilian pemain berusia 20 tahun itu, membuat klub Eredivisie Belandan
Heerenveen terpikat. Sejak September 2019, pemain yang bisa mengisi bek kiri
maupun bek tengah dengan sama baiknya itu dikontrak peminjaman selama setahun
di Heerenveen.

Meski
baru berusia 20 tahun, dia juga pemain reguler di timnas senior. Pada Piala
Asian 2019, dia masuk dalam daftar pemain termuda di turnamen itu. Juga, masuk
dalam 10 besar pemain muda terbaik. Apapun reputasinya, bagi netizen Indonesia,
dia merupakan public enemy nomor satu.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru