26.1 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Cek Mainan Jadi Cek Asli Juara Grand Slam AS

Tiga tahun
lalu, saat berusia 16 tahun, Bianca Andreescu sengaja membuat cek mainan. Dia
berpura-pura bahwa cek itu adalah hadiah yang dia peroleh setelah menjuarai
grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka.

Itu merupakan salah satu caranya untuk menyemangati diri
sendiri dalam mengejar mimpi besar tersebut. Tak ada yang mengira, tiga tahun
berselang, Andreescu benar-benar menggenggam cek yang asli. Kemarin dia meraih
cek senilai USD 3,85 juta (Rp 54 miliar) setelah menjuarai AS Terbuka 2019
sektor tunggal putri.

Dalam partai final yang berlangsung di Arthur Ashe
Stadium, New York City, Andreescu mengempaskan Serena Williams dua set langsung
6-3, 7-5. Gelar itu membuat Andreescu meraih trofi grand slam perdana sepanjang
karirnya.

Dia sekaligus menjadi petenis Kanada pertama yang mampu
jadi jawara di ajang mayor. ’’Sudah lama saya memimpikan momen seperti ini
dalam hidup,’’ ucap Andreescu, seperti dilansir ESPN. ’’Dan gilanya, semua ini
ternyata bisa menjadi kenyataan,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Patut Dicontoh! Karuhei Bantu Bola dan Kaos Tim untuk Kalteng Putri

Hasil tersebut membuat petenis kelahiran 16 Juni 2000 itu
mengukir rekor lain sebagai juara grand slam pertama yang lahir pada era
2000-an. Andreescu juga tercatat sebagai debutan perdana yang mampu menjuarai
AS Terbuka.

Kali terakhir, petenis debutan yang langsung jadi juara
grand slam adalah Rafael Nadal di Prancis Terbuka 2005. Untuk sektor putri,
Monica Seles-lah yang terakhir mampu melakukannya pada Australia Terbuka 1991.

Sejak pulih dari cedera bahu, permainan Andreescu memang
menyita perhatian. Sepanjang 2019, dia merengkuh dua gelar WTA Premier dari
Indian Wells dan Rogers Cup. Ranking dunianya pun melonjak ke peringkat 15 dari
sebelumnya 178 pada awal tahun.

Di sisi lain, kekalahan kemarin membuat Serena belum juga
mampu kembali mengangkat trofi grand slam dalam dua tahun terakhir. Sejak
melahirkan putri pertamanya pada September 2017, pemilik 23 gelar grand slam
tersebut juga belum pernah sekali pun mengangkat trofi dari berbagai event.

Baca Juga :  20 Klub Daftarkan Keikutsertaan Kejurnas Bola Voli Gubernur Cup

Padahal, petenis 37 tahun itu menunjukkan determinasi
yang luar biasa kemarin. Pada set kedua, Serena sempat lolos dari maut. Dia
nyaris kalah ketika Andreescu meraih championship point dalam kedudukan 30-40
di game ketujuh dan sudah unggul 5-1. Tapi, Serena mampu menyamakan kedudukan
jadi 5-5 meski akhirnya takluk 5-7. ’’Hanya berusaha bertahan lebih lama di
pertandingan,’’ ujar Serena.

Kini, rekor Serena di final grand slam menjadi 23-10.
Enam di antara 23 gelar mayor yang sudah dia rengkuh berasal dari AS Terbuka.
’’Kali ini Bianca memang tampil luar biasa. Dia menampilkan permainan tenis
yang sangat cantik,’’ imbuhnya.(irr/c18/cak
)

Tiga tahun
lalu, saat berusia 16 tahun, Bianca Andreescu sengaja membuat cek mainan. Dia
berpura-pura bahwa cek itu adalah hadiah yang dia peroleh setelah menjuarai
grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka.

Itu merupakan salah satu caranya untuk menyemangati diri
sendiri dalam mengejar mimpi besar tersebut. Tak ada yang mengira, tiga tahun
berselang, Andreescu benar-benar menggenggam cek yang asli. Kemarin dia meraih
cek senilai USD 3,85 juta (Rp 54 miliar) setelah menjuarai AS Terbuka 2019
sektor tunggal putri.

Dalam partai final yang berlangsung di Arthur Ashe
Stadium, New York City, Andreescu mengempaskan Serena Williams dua set langsung
6-3, 7-5. Gelar itu membuat Andreescu meraih trofi grand slam perdana sepanjang
karirnya.

Dia sekaligus menjadi petenis Kanada pertama yang mampu
jadi jawara di ajang mayor. ’’Sudah lama saya memimpikan momen seperti ini
dalam hidup,’’ ucap Andreescu, seperti dilansir ESPN. ’’Dan gilanya, semua ini
ternyata bisa menjadi kenyataan,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Patut Dicontoh! Karuhei Bantu Bola dan Kaos Tim untuk Kalteng Putri

Hasil tersebut membuat petenis kelahiran 16 Juni 2000 itu
mengukir rekor lain sebagai juara grand slam pertama yang lahir pada era
2000-an. Andreescu juga tercatat sebagai debutan perdana yang mampu menjuarai
AS Terbuka.

Kali terakhir, petenis debutan yang langsung jadi juara
grand slam adalah Rafael Nadal di Prancis Terbuka 2005. Untuk sektor putri,
Monica Seles-lah yang terakhir mampu melakukannya pada Australia Terbuka 1991.

Sejak pulih dari cedera bahu, permainan Andreescu memang
menyita perhatian. Sepanjang 2019, dia merengkuh dua gelar WTA Premier dari
Indian Wells dan Rogers Cup. Ranking dunianya pun melonjak ke peringkat 15 dari
sebelumnya 178 pada awal tahun.

Di sisi lain, kekalahan kemarin membuat Serena belum juga
mampu kembali mengangkat trofi grand slam dalam dua tahun terakhir. Sejak
melahirkan putri pertamanya pada September 2017, pemilik 23 gelar grand slam
tersebut juga belum pernah sekali pun mengangkat trofi dari berbagai event.

Baca Juga :  20 Klub Daftarkan Keikutsertaan Kejurnas Bola Voli Gubernur Cup

Padahal, petenis 37 tahun itu menunjukkan determinasi
yang luar biasa kemarin. Pada set kedua, Serena sempat lolos dari maut. Dia
nyaris kalah ketika Andreescu meraih championship point dalam kedudukan 30-40
di game ketujuh dan sudah unggul 5-1. Tapi, Serena mampu menyamakan kedudukan
jadi 5-5 meski akhirnya takluk 5-7. ’’Hanya berusaha bertahan lebih lama di
pertandingan,’’ ujar Serena.

Kini, rekor Serena di final grand slam menjadi 23-10.
Enam di antara 23 gelar mayor yang sudah dia rengkuh berasal dari AS Terbuka.
’’Kali ini Bianca memang tampil luar biasa. Dia menampilkan permainan tenis
yang sangat cantik,’’ imbuhnya.(irr/c18/cak
)

Terpopuler

Artikel Terbaru