27.1 C
Jakarta
Friday, April 18, 2025

Mathew Baker Dipuji Melbourne City sebagai Pemain Penting Timnas Indonesia U-17

PROKALTENG.CO– Dua kemenangan Timnas Indonesia U-17 pada Grup C Piala Asia U-17 2025 memperlihatkan kuatnya pertahanan tim asuhan Nova Arianto tersebut.

Dalam dua laga yang sudah dilalui tersebut, skuad Garuda Muda hanya kebobolan satu gol. Nirbobol saat mengalahkan Korea Selatan 1-0 dan hanya kebobolan satu gol saat membungkam Yaman 4-1.

Salah satu bek yang berperan besar dalam membuat pertahanan Timnas Indonesia U-17 begitu tangguh adalah Mathew Baker yang bermain untuk klub kondang Australia, Melbourne City.

Mathew Baker selalu bermain dalam dua pertandingan tersebut. Dengan skema tiga bek yang diterapkan coach Nova Arianto, ia berduet dengan Putu Panji dan Alghazani Dwi.

Dipuji Melbourne City

Yang menarik adalah ia menjadi bek termuda yang dimiliki Indonesia dalam turnamen antarnegara Asia junior terbesar itu, yaitu masih berusia 15 tahun. Sedangkan Panji dan Alghazani sudah berusia 17 tahun.

Dengan fakta tersebut, Mathew Baker digadang-gadang menjadi bek tangguh masa depan Timnas Indonesia. Apalagi, sejak muda, ia sudah bermain abroad. Tak hanya itu, di usianya tersebut, ia sudah dipromosikan ke Melbourne City U-23.

Baca Juga :  Reuni Batal Terlaksana karena Covid-19

Mengutip dari laman resmi Melbourne City FC, Baker termasuk dalam daftar skuad Melbourne City FC kategori Development Squad VPL1 U-23. Ia berada dalam tim asuhan Lewis Potter.

Pencapaian terhadap pemain keturunan Medan tersebut, yang juga sukses membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025, mendapat pengakuan dari klubnya.

“Mathew Baker menjadi pemain penting bagi Indonesia, di mana ia membantu timnya mengamankan satu tiket lolos ke Piala Dunia U-17 lewat dua kemenangan impresif. Baker selalu bermain sebagai starter dalam turnamen itu, dan mengalahkan Korea Selatan 1-0 dan diikuti kemenangan 4-1 atas Yaman,” tulis Melbourne City.

Sempat Diklaim Timnas Australia

Penampilan impresif bek bertinggi badan 176 cm tersebut menjadi berkah tersendiri bagi Timnas Indonesia U-17. Hal itu lantaran ia sempat diklaim oleh Timnas Australia Junior sebagai bagian dari tim mereka.

Hal itu juga diungkapkan oleh pelatih Baker di Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto. Pelatih yang pernah menjadi asisten Shin Tae-yong itu juga kaget bahwa Baker sempat diklaim Australia. Ia pun langsung bertindak demi memastikan negara mana yang akan dipilihnya.

Baca Juga :  7 Batasan Penting dalam Persahabatan Perempuan dan Teman Pria

“Saya dibantu ketum PSSI dan manajer pak Sumardji kemudian menghubungi keluarganya, bapak ibunya, dan puji syukur ternyata Baker tetap berkomitmen untuk lebih memilih membela Timnas Indonesia U-17,” ungkap Nova dalam podcast di akun YouTube Arya Sinulingga.

Keputusan pemain bernama lengkap Mathew Sitorus Baker ini dalam memilih membela Timnas Indonesia ketimbang Australia terbukti tepat. Ia sukses membawa skuad Merah Putih lolos ke Piala Dunia U-17.

Kondisi sebaliknya justru dialami Australia. The Socceroos sementara ini terjerembab di posisi juru kunci Grup B Piala Asia U-17 setelah hanya meraih hasil seri lawan Vietnam dan kalah dari Uni Emirat Arab.

Mereka bahkan terancam tidak lolos ke Piala Dunia Junior jika pada laga terakhir gagal meraih kemenangan, karena lawannya pun bukanlah tim sembarangan, yaitu Jepang.(jpc)

 

PROKALTENG.CO– Dua kemenangan Timnas Indonesia U-17 pada Grup C Piala Asia U-17 2025 memperlihatkan kuatnya pertahanan tim asuhan Nova Arianto tersebut.

Dalam dua laga yang sudah dilalui tersebut, skuad Garuda Muda hanya kebobolan satu gol. Nirbobol saat mengalahkan Korea Selatan 1-0 dan hanya kebobolan satu gol saat membungkam Yaman 4-1.

Salah satu bek yang berperan besar dalam membuat pertahanan Timnas Indonesia U-17 begitu tangguh adalah Mathew Baker yang bermain untuk klub kondang Australia, Melbourne City.

Mathew Baker selalu bermain dalam dua pertandingan tersebut. Dengan skema tiga bek yang diterapkan coach Nova Arianto, ia berduet dengan Putu Panji dan Alghazani Dwi.

Dipuji Melbourne City

Yang menarik adalah ia menjadi bek termuda yang dimiliki Indonesia dalam turnamen antarnegara Asia junior terbesar itu, yaitu masih berusia 15 tahun. Sedangkan Panji dan Alghazani sudah berusia 17 tahun.

Dengan fakta tersebut, Mathew Baker digadang-gadang menjadi bek tangguh masa depan Timnas Indonesia. Apalagi, sejak muda, ia sudah bermain abroad. Tak hanya itu, di usianya tersebut, ia sudah dipromosikan ke Melbourne City U-23.

Baca Juga :  Reuni Batal Terlaksana karena Covid-19

Mengutip dari laman resmi Melbourne City FC, Baker termasuk dalam daftar skuad Melbourne City FC kategori Development Squad VPL1 U-23. Ia berada dalam tim asuhan Lewis Potter.

Pencapaian terhadap pemain keturunan Medan tersebut, yang juga sukses membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025, mendapat pengakuan dari klubnya.

“Mathew Baker menjadi pemain penting bagi Indonesia, di mana ia membantu timnya mengamankan satu tiket lolos ke Piala Dunia U-17 lewat dua kemenangan impresif. Baker selalu bermain sebagai starter dalam turnamen itu, dan mengalahkan Korea Selatan 1-0 dan diikuti kemenangan 4-1 atas Yaman,” tulis Melbourne City.

Sempat Diklaim Timnas Australia

Penampilan impresif bek bertinggi badan 176 cm tersebut menjadi berkah tersendiri bagi Timnas Indonesia U-17. Hal itu lantaran ia sempat diklaim oleh Timnas Australia Junior sebagai bagian dari tim mereka.

Hal itu juga diungkapkan oleh pelatih Baker di Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto. Pelatih yang pernah menjadi asisten Shin Tae-yong itu juga kaget bahwa Baker sempat diklaim Australia. Ia pun langsung bertindak demi memastikan negara mana yang akan dipilihnya.

Baca Juga :  7 Batasan Penting dalam Persahabatan Perempuan dan Teman Pria

“Saya dibantu ketum PSSI dan manajer pak Sumardji kemudian menghubungi keluarganya, bapak ibunya, dan puji syukur ternyata Baker tetap berkomitmen untuk lebih memilih membela Timnas Indonesia U-17,” ungkap Nova dalam podcast di akun YouTube Arya Sinulingga.

Keputusan pemain bernama lengkap Mathew Sitorus Baker ini dalam memilih membela Timnas Indonesia ketimbang Australia terbukti tepat. Ia sukses membawa skuad Merah Putih lolos ke Piala Dunia U-17.

Kondisi sebaliknya justru dialami Australia. The Socceroos sementara ini terjerembab di posisi juru kunci Grup B Piala Asia U-17 setelah hanya meraih hasil seri lawan Vietnam dan kalah dari Uni Emirat Arab.

Mereka bahkan terancam tidak lolos ke Piala Dunia Junior jika pada laga terakhir gagal meraih kemenangan, karena lawannya pun bukanlah tim sembarangan, yaitu Jepang.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru