29 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Menang Angka Mutlak Dalam 12 Ronde

PETINJU Amerika Serikat Devin Haney sukses besar mempertahankan sabuk juara dunia kelas ringan WBC miliknya. Dalam pertarungan di Michelob Ultra Arena, Paradise, Nevada, Haney mengalahkan petinju asal Venezuela Jorge Linares.

Haney menang angka mutlak dalam 12 ronde. Haney kali pertama menjadi juara dunia kelas ringan WBC dengan mengalahkan petarung asal Rusia Zaur Abdullaev pada ronde keempat, 13 September 2019.

Setelah itu Haney berhasil mempertahankan sabuk juara dunia miliknya sebanyak tiga kali. Sebelum mengalahkan Linares, Haney menang atas Alfredo Santiago (Republik Dominika) dan Yuriorkis Gamboa (Kuba).

Pada pertarungan ini, Haney, 22 tahun, tampil sangat dominan melawan Linares yang sudah berumur 35 tahun. Sejak bel pembuka pertarungan berbunyi, dia melancarkan jab-jab yang sangat tajam. Terutama kepada wajah dan tubuh Linares.

Selain itu, Haney juga terus mendaratkan pukulan-pukulan keras dengan konsisten. Dan inilah yang membuat Haney mendapatkan angka sangat tinggi dari juri.

Selain itu, pertahanan Haney juga luar biasa. Linares yang merupakan mantan juara di tiga divisi berbeda tersebut berusaha untuk tampil sangat agresif dan menekan Haney. Tetapi, pertahanan Haney membuat usaha Linares tersebut menjadi tidak efisien. Terlihat jelas, Linares sangat kesulitan untuk menembus pertahanan Haney.

Satu-satunya peluang Linares adalah ketika dia menghajar Haney dengan keras pada ronde ke-10. Haney terlihat tidak stabil. Dia berjalan sempoyongan usai menerima hantaman itu. Namun, Haney bisa bangkit dan akhirnya berhasil memenangkan pertarungan.

Baca Juga :  Rudiger Tinggalkan Chelsea Jadi Kabar Gembira Buat Real Madrid

Pada akhir laga, tiga juri memberikan kemenangan mutlak kepada Haney dengan skor 116-112, 116-112, dan 115-113. Kunci kemenangan Haney adalah dia melayani adu gebuk brutal melawan Linares pada sepertiga awal pertarungan.

Namun, setelah itu, dia menjalankan strategi memukul dan bergerak. Inilah yang membuat Haney akhirnya menjadi pemenang dalam pertarungan tersebut.

“Inilah yang fans ingin lihat. Saya berada di sana, lalu menghajar lawan dengan keras,” ucap Haney kepada USA Today.

“Saya memukulnya dengan telak. Saya menunjukkan dan memperlihatkan kemampuan yang saya miliki. Saya bisa bertinju dan saya bisa menghajar orang. Dia memukul saya dengan keras pada awalnya. Saya menghadapi itu dengan baik dan akhirnya saya mampu menyelesaikan semuanya,” imbuh Haney.

 

Haney saat ini berhasil mencatat rekor sempurna. Bertarung 26 kali, dia menang 26 pertarungan dengan 15 kali menang KO. Setelah kemenangan ini, Haney berpeluang bertemu dengan juara dunia sejati Teofimo Lopez. Syaratnya, Lopez bisa menang melawan George Kambosos Jr pada 19 Juni mendatang.

Baca Juga :  Kabar Buruk bagi Liverpool Terkait Alisson

Satu-satunya peluang Linares adalah ketika dia menghajar Haney dengan keras pada ronde ke-10. Haney terlihat tidak stabil. Dia berjalan sempoyongan usai menerima hantaman itu. Namun, Haney bisa bangkit dan akhirnya berhasil memenangkan pertarungan.

Pada akhir laga, tiga juri memberikan kemenangan mutlak kepada Haney dengan skor 116-112, 116-112, dan 115-113. Kunci kemenangan Haney adalah dia melayani adu gebuk brutal melawan Linares pada sepertiga awal pertarungan.

Namun, setelah itu, dia menjalankan strategi memukul dan bergerak. Inilah yang membuat Haney akhirnya menjadi pemenang dalam pertarungan tersebut.

“Inilah yang fans ingin lihat. Saya berada di sana, lalu menghajar lawan dengan keras,” ucap Haney kepada USA Today.

“Saya memukulnya dengan telak. Saya menunjukkan dan memperlihatkan kemampuan yang saya miliki. Saya bisa bertinju dan saya bisa menghajar orang. Dia memukul saya dengan keras pada awalnya. Saya menghadapi itu dengan baik dan akhirnya saya mampu menyelesaikan semuanya,” imbuh Haney.

Haney saat ini berhasil mencatat rekor sempurna. Bertarung 26 kali, dia menang 26 pertarungan dengan 15 kali menang KO. Setelah kemenangan ini, Haney berpeluang bertemu dengan juara dunia sejati Teofimo Lopez. Syaratnya, Lopez bisa menang melawan George Kambosos Jr pada 19 Juni mendatang.

PETINJU Amerika Serikat Devin Haney sukses besar mempertahankan sabuk juara dunia kelas ringan WBC miliknya. Dalam pertarungan di Michelob Ultra Arena, Paradise, Nevada, Haney mengalahkan petinju asal Venezuela Jorge Linares.

Haney menang angka mutlak dalam 12 ronde. Haney kali pertama menjadi juara dunia kelas ringan WBC dengan mengalahkan petarung asal Rusia Zaur Abdullaev pada ronde keempat, 13 September 2019.

Setelah itu Haney berhasil mempertahankan sabuk juara dunia miliknya sebanyak tiga kali. Sebelum mengalahkan Linares, Haney menang atas Alfredo Santiago (Republik Dominika) dan Yuriorkis Gamboa (Kuba).

Pada pertarungan ini, Haney, 22 tahun, tampil sangat dominan melawan Linares yang sudah berumur 35 tahun. Sejak bel pembuka pertarungan berbunyi, dia melancarkan jab-jab yang sangat tajam. Terutama kepada wajah dan tubuh Linares.

Selain itu, Haney juga terus mendaratkan pukulan-pukulan keras dengan konsisten. Dan inilah yang membuat Haney mendapatkan angka sangat tinggi dari juri.

Selain itu, pertahanan Haney juga luar biasa. Linares yang merupakan mantan juara di tiga divisi berbeda tersebut berusaha untuk tampil sangat agresif dan menekan Haney. Tetapi, pertahanan Haney membuat usaha Linares tersebut menjadi tidak efisien. Terlihat jelas, Linares sangat kesulitan untuk menembus pertahanan Haney.

Satu-satunya peluang Linares adalah ketika dia menghajar Haney dengan keras pada ronde ke-10. Haney terlihat tidak stabil. Dia berjalan sempoyongan usai menerima hantaman itu. Namun, Haney bisa bangkit dan akhirnya berhasil memenangkan pertarungan.

Baca Juga :  Rudiger Tinggalkan Chelsea Jadi Kabar Gembira Buat Real Madrid

Pada akhir laga, tiga juri memberikan kemenangan mutlak kepada Haney dengan skor 116-112, 116-112, dan 115-113. Kunci kemenangan Haney adalah dia melayani adu gebuk brutal melawan Linares pada sepertiga awal pertarungan.

Namun, setelah itu, dia menjalankan strategi memukul dan bergerak. Inilah yang membuat Haney akhirnya menjadi pemenang dalam pertarungan tersebut.

“Inilah yang fans ingin lihat. Saya berada di sana, lalu menghajar lawan dengan keras,” ucap Haney kepada USA Today.

“Saya memukulnya dengan telak. Saya menunjukkan dan memperlihatkan kemampuan yang saya miliki. Saya bisa bertinju dan saya bisa menghajar orang. Dia memukul saya dengan keras pada awalnya. Saya menghadapi itu dengan baik dan akhirnya saya mampu menyelesaikan semuanya,” imbuh Haney.

 

Haney saat ini berhasil mencatat rekor sempurna. Bertarung 26 kali, dia menang 26 pertarungan dengan 15 kali menang KO. Setelah kemenangan ini, Haney berpeluang bertemu dengan juara dunia sejati Teofimo Lopez. Syaratnya, Lopez bisa menang melawan George Kambosos Jr pada 19 Juni mendatang.

Baca Juga :  Kabar Buruk bagi Liverpool Terkait Alisson

Satu-satunya peluang Linares adalah ketika dia menghajar Haney dengan keras pada ronde ke-10. Haney terlihat tidak stabil. Dia berjalan sempoyongan usai menerima hantaman itu. Namun, Haney bisa bangkit dan akhirnya berhasil memenangkan pertarungan.

Pada akhir laga, tiga juri memberikan kemenangan mutlak kepada Haney dengan skor 116-112, 116-112, dan 115-113. Kunci kemenangan Haney adalah dia melayani adu gebuk brutal melawan Linares pada sepertiga awal pertarungan.

Namun, setelah itu, dia menjalankan strategi memukul dan bergerak. Inilah yang membuat Haney akhirnya menjadi pemenang dalam pertarungan tersebut.

“Inilah yang fans ingin lihat. Saya berada di sana, lalu menghajar lawan dengan keras,” ucap Haney kepada USA Today.

“Saya memukulnya dengan telak. Saya menunjukkan dan memperlihatkan kemampuan yang saya miliki. Saya bisa bertinju dan saya bisa menghajar orang. Dia memukul saya dengan keras pada awalnya. Saya menghadapi itu dengan baik dan akhirnya saya mampu menyelesaikan semuanya,” imbuh Haney.

Haney saat ini berhasil mencatat rekor sempurna. Bertarung 26 kali, dia menang 26 pertarungan dengan 15 kali menang KO. Setelah kemenangan ini, Haney berpeluang bertemu dengan juara dunia sejati Teofimo Lopez. Syaratnya, Lopez bisa menang melawan George Kambosos Jr pada 19 Juni mendatang.

Terpopuler

Artikel Terbaru