33 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Diduga Terpapar Covid Usai Laga Melawan Rans Cilegon FC

PROKALTENG.CO-Bukan hanya beberapa penggawa Persik Kediri yang terjangkit Covid-19. Ahmad Bustomi pun terjangkit virus yang sama. Bahkan, pemain Persela Lamongan itu tak malu mengumumkan kondisinya yang positif Covid-19.

’’Jangan merasa kebal meski sudah divaksin.’’ Begitu pesan yang disampaikan Ahmad Bustomi. Dia terindikasi terkena virus korona setelah melakoni laga ekshibisi di Jakarta melawan Rans Cilegon FC.

Dia sempat mengalami gejala demam dan panas tinggi. Namun, saat ini kondisinya sudah membaik.

Bustomi saat ini berada di Malang. Dia merasa kondisinya kurang nyaman pada 22 Juni malam. Mantan gelandang timnas itu sempat menelepon dokter tim Persela Hasyim. Dia mengeluh demam. Lantas, dokter tim memberinya parasetamol dan beberapa obat pereda demam lainnya.

Baca Juga :  Shin Tae Yong Pilih Meninggalkan Indonesia

Tapi, hingga Jumat lalu (25/6), kondisi Bustomi tidak juga mereda. Hasyim pun memberinya antibiotik. Hingga Minggu lalu (27/6), kondisinya masih sama. Sang pemain memutuskan pulang ke Malang. ’’Sampai di sana langsung tes PCR dan hasilnya keluar sehari setelahnya,’’ jelas Hasyim.

Bustomi positif korona. Persela seketika itu juga melakukan tes PCR kepada seluruh pemainnya. Plus swab antigen di pagi hari sebelum laga uji coba melawan Persebaya (28/6). Hasilnya negatif semua.

Hasyim menambahkan, saat ini Bustomi masih berada di Malang. Secara pribadi, dirinya memang tidak bisa mengawasi total sang pemain. ’’Saya hanya ngasih petunjuk saja melalui WhatsApp, mudah-mudahan walau PCR positif tapi tanpa gejala,’’ bebernya.

Kasus yang menimpa Bustomi tersebut bukan yang pertama. Sudah beberapa kali pesepak bola Indonesia dikabarkan terindikasi positif korona. Hal itu membuktikan kurangnya perhatian soal protokol kesehatan yang dijalankan klub ataupun pemain selama masa persiapan kompetisi.

Baca Juga :  Tim Futsal dan Sepak Bola PWI Kalteng Persiapan Jelang Porwanas 2020

Direktur Operasional LIB Sudjarno menuturkan, seharusnya ada kesadaran untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Baik dari klub maupun pemain.

’’Klub bertanggung jawab terhadap protokol kesehatan dan harus selalu mengingatkan para pemainnya,’’ tegas Sudjarno.

Dia menuturkan, dalam kondisi pandemi yang sedang naik saat ini, klub seharusnya sadar diri. Klub tak bisa hanya menerapkan prokes saat latihan. Mereka harus mengawasi dan mengingatkan aktivitas pemainnya di luar latihan. Bisa dengan menjatuhkan sanksi atau hukuman jika terbukti ada pemain yang abai soal prokes.

PROKALTENG.CO-Bukan hanya beberapa penggawa Persik Kediri yang terjangkit Covid-19. Ahmad Bustomi pun terjangkit virus yang sama. Bahkan, pemain Persela Lamongan itu tak malu mengumumkan kondisinya yang positif Covid-19.

’’Jangan merasa kebal meski sudah divaksin.’’ Begitu pesan yang disampaikan Ahmad Bustomi. Dia terindikasi terkena virus korona setelah melakoni laga ekshibisi di Jakarta melawan Rans Cilegon FC.

Dia sempat mengalami gejala demam dan panas tinggi. Namun, saat ini kondisinya sudah membaik.

Bustomi saat ini berada di Malang. Dia merasa kondisinya kurang nyaman pada 22 Juni malam. Mantan gelandang timnas itu sempat menelepon dokter tim Persela Hasyim. Dia mengeluh demam. Lantas, dokter tim memberinya parasetamol dan beberapa obat pereda demam lainnya.

Baca Juga :  Shin Tae Yong Pilih Meninggalkan Indonesia

Tapi, hingga Jumat lalu (25/6), kondisi Bustomi tidak juga mereda. Hasyim pun memberinya antibiotik. Hingga Minggu lalu (27/6), kondisinya masih sama. Sang pemain memutuskan pulang ke Malang. ’’Sampai di sana langsung tes PCR dan hasilnya keluar sehari setelahnya,’’ jelas Hasyim.

Bustomi positif korona. Persela seketika itu juga melakukan tes PCR kepada seluruh pemainnya. Plus swab antigen di pagi hari sebelum laga uji coba melawan Persebaya (28/6). Hasilnya negatif semua.

Hasyim menambahkan, saat ini Bustomi masih berada di Malang. Secara pribadi, dirinya memang tidak bisa mengawasi total sang pemain. ’’Saya hanya ngasih petunjuk saja melalui WhatsApp, mudah-mudahan walau PCR positif tapi tanpa gejala,’’ bebernya.

Kasus yang menimpa Bustomi tersebut bukan yang pertama. Sudah beberapa kali pesepak bola Indonesia dikabarkan terindikasi positif korona. Hal itu membuktikan kurangnya perhatian soal protokol kesehatan yang dijalankan klub ataupun pemain selama masa persiapan kompetisi.

Baca Juga :  Tim Futsal dan Sepak Bola PWI Kalteng Persiapan Jelang Porwanas 2020

Direktur Operasional LIB Sudjarno menuturkan, seharusnya ada kesadaran untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Baik dari klub maupun pemain.

’’Klub bertanggung jawab terhadap protokol kesehatan dan harus selalu mengingatkan para pemainnya,’’ tegas Sudjarno.

Dia menuturkan, dalam kondisi pandemi yang sedang naik saat ini, klub seharusnya sadar diri. Klub tak bisa hanya menerapkan prokes saat latihan. Mereka harus mengawasi dan mengingatkan aktivitas pemainnya di luar latihan. Bisa dengan menjatuhkan sanksi atau hukuman jika terbukti ada pemain yang abai soal prokes.

Terpopuler

Artikel Terbaru