Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino,
dianggap melakukan kesalahan besar dengan memainkan Harry Kane saat bertemu
Liverpool di final Liga Champions.
Keputusan paling dipertanyakan ialah Pochettino
memasang Harry Kane sebagai starter dan mencadangkan Lucas Moura, sang pahlawan
di semifinal.
Kane mendapatkan jaminan starter untuk tampil
kali pertama sejak mengalami cedera ligamen pada duel leg pertama perempat
final kontra Man City.
Di sisi lain, Pochettino justru mencadangkan
Lucas Moura, pahlawan Tottenham di semifinal. Moura duduk di bench sebelum
masuk menggantikan Harry Winks saat laga berjalan sekitar sejam.
Kritik terasa tepat melihat performa melempem
Kane sepanjang laga. Kapten Timnas Inggris itu mati kutu.
Tampil penuh, sang bomber cuma melepaskan satu
tembakan, 26 sentuhan (terendah di antara semua starter Spurs), dan tak sekali
pun menciptakan peluang di kotak penalti.
“Tak pernah ada dalam sejarah sepak bola,
seorang pemain yang mencetak hat-trick dramatis di semifinal yang meloloskan
timnya malah dicadangkan di partai final,” kata Jason Burt, kolumnis
Telegraph.
Pochettino sadar bahwa keputusan itu sebagai
risiko yang layak diambil dalam pertandingan terbesar dalam sejarah Tottenham,
tetapi pertaruhan itu menjadi bumerang.
“Ini bukan sebuah drama, ini adalah sebuah
keputusan,” ujar Pochettino usai pertandingan dilansir Sky Sports.
“Bagi saya Harry Kane, setelah satu
setengah bulan, dia menyudahi permainan dengan segar. Dia memang tidak mencetak
gol tapi keputusan saya sangat analitis, dengan seluruh informasinya. Saya
tidak menyesal,”ungkapnya.
Pochettino juga tidak menganggap penampilan
anak asuhnya buruk. Termasuk Harry Kane. Hanya saja, ia melihat tim asuhannya
tidak beruntung karena kebobolan gol penalti dari Mohamed Salah yang tercipta
dua menit setelah wasit memulai pertandingan.
“Saya merasa sangat bangga dengan usaha
mereka, bagaimana kami bertarung. Kami tidak beruntung karena kebobolan gol
penalti. Kami berjuang, da bermain sangat baik pada babak kedua,” lanjut
Pochettino.
“Memulai permainan
dengan tertinggal 0-1 itu berat, kami mengubah rencana namun tetap, kami sangat
bangga dengan para pemain serta fans. Kami jadi bisa merasa optimis,”
tandasnya.(net/ram)