27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Dipulangkan karena Dituduh Tidak Perawan

SEDIH. Itulah kata yang
mewakili benak pesenam putri, Shalfa Avrila Siani. Perempuan asal Kediri, Jawa
Timur,  tersebut bahkan tak kuasa menahan
tangis ketika ditemui wartawan akhir pekan lalu.

Shalfa gagal berlaga di
SEA Games Filipina 2019. Ia dicoret dari skuat Merah Putih pada ajang Asia
Tenggara dua tahunan itu. Pencoretan atlet dari timnas memang sudah hal biasa.
Tapi pemulangan Shalfa menimbulkan polemik. Menurut penuturan keluarga, Shalfa
dipulangkan karena dituduh tidak perawan oleh pelatihnya. Shalfa juga dituduh
sering keluar malam.

Siswi kelas 12 SMU
Kebomas Gresik ini bisa menerima jika sang pelatih menilainya indisipliner,
karena pernah keluar malam. Tapi, Shalfa Avrila Siani sangat keberatan bila
pencoretan saat Pelatnas Senam di Gresik lalu, karena alasan keperawanan.

Baca Juga :  Liga Elit Eropa Lumpuh

“Saya rela bila
dicoret karena alasan indisipliner. Tapi kalau dituduh tidak perawan, ini
menyakiti perasaan saya. Saya sangat terpukul dituduh seperti itu. Kita orang
Timur, di mana soal virginitas bagi seorang gadis sangat penting. Saya ingin
nama baik saya dikembalikan,” tuturnya.

Pihak keluarga Shalfa
Avrila Siani juga sudah melakukan tes keperawanan di RS Bhayangkara, Kediri.
Pihak keluarga berencana membawa kasus pencemaran nama baik ini ke jalur hukum.

Pencoretan Shalva dari
anggota senam artistik Indonesia SEA Games 2019 membuat orang tua atlet asal
Kediri itu kecewa berat. Pasalnya, alasan pencoretan tidak masuk akal dan
mempermalukan atlet.

Ayu mengungkapkan,
alasan Shalfa dipulangkan, di antaranya sering keluar malam dan sudah tidak
perawan. “Tidak ada surat pemberitahuan, langsung disuruh ambil
saja,” kata Ayu Kurniawati.

Baca Juga :  Hattrick untuk Red Bull

Pihak keluarga Shalfa
langsung memeriksakan anaknya ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Hasil tes
menyimpulkan selaput dara Shalfa masih utuh. “Tetapi pelatih meragukan
hasil itu. Katanya harus dites lagi di Rumah Sakit Petro,” katanya.
(net/jpg)

SEDIH. Itulah kata yang
mewakili benak pesenam putri, Shalfa Avrila Siani. Perempuan asal Kediri, Jawa
Timur,  tersebut bahkan tak kuasa menahan
tangis ketika ditemui wartawan akhir pekan lalu.

Shalfa gagal berlaga di
SEA Games Filipina 2019. Ia dicoret dari skuat Merah Putih pada ajang Asia
Tenggara dua tahunan itu. Pencoretan atlet dari timnas memang sudah hal biasa.
Tapi pemulangan Shalfa menimbulkan polemik. Menurut penuturan keluarga, Shalfa
dipulangkan karena dituduh tidak perawan oleh pelatihnya. Shalfa juga dituduh
sering keluar malam.

Siswi kelas 12 SMU
Kebomas Gresik ini bisa menerima jika sang pelatih menilainya indisipliner,
karena pernah keluar malam. Tapi, Shalfa Avrila Siani sangat keberatan bila
pencoretan saat Pelatnas Senam di Gresik lalu, karena alasan keperawanan.

Baca Juga :  Liga Elit Eropa Lumpuh

“Saya rela bila
dicoret karena alasan indisipliner. Tapi kalau dituduh tidak perawan, ini
menyakiti perasaan saya. Saya sangat terpukul dituduh seperti itu. Kita orang
Timur, di mana soal virginitas bagi seorang gadis sangat penting. Saya ingin
nama baik saya dikembalikan,” tuturnya.

Pihak keluarga Shalfa
Avrila Siani juga sudah melakukan tes keperawanan di RS Bhayangkara, Kediri.
Pihak keluarga berencana membawa kasus pencemaran nama baik ini ke jalur hukum.

Pencoretan Shalva dari
anggota senam artistik Indonesia SEA Games 2019 membuat orang tua atlet asal
Kediri itu kecewa berat. Pasalnya, alasan pencoretan tidak masuk akal dan
mempermalukan atlet.

Ayu mengungkapkan,
alasan Shalfa dipulangkan, di antaranya sering keluar malam dan sudah tidak
perawan. “Tidak ada surat pemberitahuan, langsung disuruh ambil
saja,” kata Ayu Kurniawati.

Baca Juga :  Hattrick untuk Red Bull

Pihak keluarga Shalfa
langsung memeriksakan anaknya ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Hasil tes
menyimpulkan selaput dara Shalfa masih utuh. “Tetapi pelatih meragukan
hasil itu. Katanya harus dites lagi di Rumah Sakit Petro,” katanya.
(net/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru