Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares akhirnya menyerah. Juru taktik asal Portugal itu memutuskan pamit meninggalkan Juku Eja setelah tak tahan gajinya kerap ditunggak.
Keputusan mundur diungkap oleh Bernardo Tavares dalam media sosial resminya, Rabu (1/10) sore. Dia mengakui bahwa pergi meninggalkan PSM Makassar sangat berat, tapi mau tak mau harus dilakukan.
“Terima kasih Indonesia. Terima kasih Sulawesi, Makassar. Terima kasih PSM Makassar,” kata Tavares di akunnya bernardotavares80.
“Dengan penuh duka, saya mengumumkan kepergian saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia, dengan sejarah hampir 110 tahun. Penyebabnya adalah minimnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama 3 setengah tahun melatih, namun kini tak tertahankan lagi,” tambahnya.
Persoalan gaji memang bukan hal baru untuk PSM Makassar. Nyaris setiap musim masalah finansial menghampiri Juku Eja.
Termasuk pada Super League 2025/2026, di mana masalah gaji muncul lagi setelah diungkapkan oleh Tavares pertengahan bulan lalu. Saat itu ia mengaku sudah lima bulan lamanya PSM tak membayarkan gajinya.
Masalah ini membuat Tavares kecewa berat. Sebab sebenarnya sejak awal musim dia sudah dijanjikan oleh manajemen PSM bahwa finansial tak akan jadi persoalan sepanjang 2025/2026.
“Musim lalu, saya bertemu dengan manajemen (Bapak Fajrin dan Bapak Aksa), yang meyakinkan saya akan stabilitas keuangan dan proyek yang kuat untuk musim 2025/26,” terang Tavares.
“Saya menolak tawaran lain untuk melanjutkan, tetapi kesulitan tetap ada. Sangat sulit untuk merekrut pemain karena larangan FIFA dan reputasi buruk klub terkait pembayaran gaji,” tambahnya.
Pada awal musim, Tavares memang sempat tak bisa memainkan para pemain barunya. Itu berlaku dalam dua laga pertama karena manajemen belum menyelesaikan persoalan dengan mantan pemain asing yang berujung sanksi pembekuan pendaftaran pemain oleh FIFA.
Tapi, kata Tavares, PSM berhasil membentuk tim yang bagus. Bahkan nilai pasarnya jadi yang paling berharga keempat di Super League 2025/2026 dengan Rp 89,08 miliar. Harga itu hanya kalah dari Persib Bandung (Rp 128,36 miliar), Persija Jakarta (Rp 106,90 miliar), dan Dewa United Banten FC (Rp 104,90 miliar.
“Kami berhasil membangun tim yang kompetitif, yang kini sangat dihargai di Transfermarkt. Selama periode ini, terlepas dari segala keterbatasan, kami telah membangun ikatan yang sangat kuat antara staf, pemain, dan penggemar, yang memungkinkan kami mengatasi semua rintangan,” jelas Tavares.
“Saya pergi sekarang, selama jeda FIFA ini, agar klub punya waktu untuk mencari pelatih baru sebelum pertandingan pada 19 Oktober,” imbuh dia.
Bernardo Tavares datang ke PSM pada 2022. Selama kurang lebih 3 tahun, dia mampu membawa Juku Eja juara Liga Indonesia 2022/2023, runner-up Piala AFC Regional ASEAN 2022/2023, serta ASEAN Club Championship 2024/2025.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Appi Munafri yang telah mengontrak saya pada tahun 2022, kepada staf, para pemain yang selalu menunjukkan loyalitas dan kerja keras, dan terutama kepada para penggemar, hati nurani PSM Makassar,” kata Tavares.
“Meskipun mengalami kesulitan keuangan yang serius, kehilangan pemain kunci setiap musim, bermain dua tahun di luar Sulawesi tanpa stadion di Makassar, bersama-sama kita mencapai prestasi bersejarah,” jelasnya menambahkan. (jpc)