26.1 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

Pulih dari Cedera dan Siap ke Olimpiade

CEDERA di bagian pantat yang dialami pemain ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan kini membaik. Cedera itu didapat Praveen saat simulasi untuk Olimpiade 2020 Tokyo di Pelatnas PBSI Cipayung pada 17 Juni lalu.

Pelatih fisik pelatnas PBSI Felix Ary Bayu Martha mengungkapkan bahwa kondisi Praveen sudah jauh lebih baik. ’’Praveen bisa mengikuti program latihan dan sesuai dengan planning. Karena dibantu tim pendukung fisio,’’ ujar Felix kepada Jawa Pos.

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengatakan, Praveen dan pasangannya, Melati Daeva Oktavianti, sudah menjalankan program latihan dengan maksimal. Meski, saat ini mereka masih terus melakukan pembenahan di berbagai sisi.

Pelatih yang akrab disapa Icad itu menyebut, ada beberapa hal yang harus ditambah. Misalnya, ketahanan otot dan kelincahan. Kekalahan di simulasi bulan lalu bisa jadi pelajaran. Di mana, kondisi latihan dengan intensitas tinggi sebelum pertandingan membuat otot mereka pegal-pegal saat tampil. ’’Itu saya akui menjadi tidak maksimal penampilan mereka,’’ kata Icad.

Baca Juga :  Tragis! Atlet Cantik Bunuh Diri di Asrama, Tak Tahan Sering Disiksa Pe

Olimpiade Tokyo sudah sangat dekat. Multievent tersebut dijadwalkan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Icad juga menyebutkan bahwa motivasi Praveen/Melati kini makin bagus.

Dia mencontohkan Melati yang menambah latihan setelah menyelesaikan program inti. ’’Begitu juga dengan Praveen. Dia selalu minta start lebih awal di latihan sorenya,’’ ucapnya.

Icad mengungkapkan, menu latihan PraMel, sebutan Praveen/Melati, mirip dengan program yang dijalani Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk Olimpiade Rio 2016. Hanya, saat ini ada penyesuaian khusus lantaran setiap pemain memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Di sisi lain, tunggal putra pelatnas Anthony Sinisuka Ginting berusaha menghidupkan kembali memori-memori turnamen terdahulu yang berhasil dituntaskannya sebagai juara ataupun saat mampu memberikan penampilan heroik untuk dibawa menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga :  Simulasi Piala Thomas dan Uber, Fajar/Rian Redam Kevin/Marcus

Yaitu, Asian Games 2018 dan China Open 2018. ’’Diingat-ingat lagi bagaimana bisa sampai di titik itu. Semangatnya mau saya bawa ke Olimpiade nanti,’’ tutur Ginting

CEDERA di bagian pantat yang dialami pemain ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan kini membaik. Cedera itu didapat Praveen saat simulasi untuk Olimpiade 2020 Tokyo di Pelatnas PBSI Cipayung pada 17 Juni lalu.

Pelatih fisik pelatnas PBSI Felix Ary Bayu Martha mengungkapkan bahwa kondisi Praveen sudah jauh lebih baik. ’’Praveen bisa mengikuti program latihan dan sesuai dengan planning. Karena dibantu tim pendukung fisio,’’ ujar Felix kepada Jawa Pos.

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengatakan, Praveen dan pasangannya, Melati Daeva Oktavianti, sudah menjalankan program latihan dengan maksimal. Meski, saat ini mereka masih terus melakukan pembenahan di berbagai sisi.

Pelatih yang akrab disapa Icad itu menyebut, ada beberapa hal yang harus ditambah. Misalnya, ketahanan otot dan kelincahan. Kekalahan di simulasi bulan lalu bisa jadi pelajaran. Di mana, kondisi latihan dengan intensitas tinggi sebelum pertandingan membuat otot mereka pegal-pegal saat tampil. ’’Itu saya akui menjadi tidak maksimal penampilan mereka,’’ kata Icad.

Baca Juga :  Tragis! Atlet Cantik Bunuh Diri di Asrama, Tak Tahan Sering Disiksa Pe

Olimpiade Tokyo sudah sangat dekat. Multievent tersebut dijadwalkan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Icad juga menyebutkan bahwa motivasi Praveen/Melati kini makin bagus.

Dia mencontohkan Melati yang menambah latihan setelah menyelesaikan program inti. ’’Begitu juga dengan Praveen. Dia selalu minta start lebih awal di latihan sorenya,’’ ucapnya.

Icad mengungkapkan, menu latihan PraMel, sebutan Praveen/Melati, mirip dengan program yang dijalani Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk Olimpiade Rio 2016. Hanya, saat ini ada penyesuaian khusus lantaran setiap pemain memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Di sisi lain, tunggal putra pelatnas Anthony Sinisuka Ginting berusaha menghidupkan kembali memori-memori turnamen terdahulu yang berhasil dituntaskannya sebagai juara ataupun saat mampu memberikan penampilan heroik untuk dibawa menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga :  Simulasi Piala Thomas dan Uber, Fajar/Rian Redam Kevin/Marcus

Yaitu, Asian Games 2018 dan China Open 2018. ’’Diingat-ingat lagi bagaimana bisa sampai di titik itu. Semangatnya mau saya bawa ke Olimpiade nanti,’’ tutur Ginting

Terpopuler

Artikel Terbaru